Misteri di Balik Keindahan 'Sidihoni', Danau di Atas Danau Toba Danau ini diyakini sudah ada sejak tahun 1800-an. Bermula saat Ompu Sawangin Simalango pindah dari Huta Tinggi, Pangururan, ke Desa Sabungan Nihuta. Ompu Putri Simalango (78), generasi ke-9 dari Ompu Sawangin Simalango, menjelaskan kepada batakgaul.com bahwa Danau Sidihoni muncul karena kayu-kayu yang tumbuh di rawa-rawa ditebangi. “Danau ini pernah mengalami tiga kali kekeringan hebat,” kata Ompu Putri di lokasi danau, Senin (13/3) sore. Dia bercerita, kekeringan hebat pertama terjadi pada 1943 saat penjajahan Jepang, kemudian sekira 1958 saat pemberontakan Kolonel Simbolon, dan yang terakhir adalah saat gempa dahsyat di Aceh 2004 silam. Ompu Putri Simalango Menurut Ompu Putri, kekeringan terparah adalah pada tahun 1943. Sementara saat gempa di Aceh, danau tersebut terbelah. “Terdapat lubang berdiameter sekira 5 meter di bagia...
Rumah adat merupakan bangunan yang mempunyai ciri khas terkait dengan budaya dari tiap-tiap suku yang ada di Indonesia. Di Indonesia begitu banyak rumah adat yang mewakili suku dan adat istiadat dari masing-masing daerah. Salah satunya adalah Suku Baduy, suku asli masyarakat Banten yang memiliki rumah adat Sulah Nyanda. Terletak di dalam pegunungan, Suku Baduy hidup di dalam rumah adat yang terbuat dari kayu dan bambu ini. Pembuatan rumah adat Sulah Nyanda dilakukan dengan cara gotong royong menggunakan bahan baku yang berasal dari alam. Bahan seperti kayu digunakan untuk membangun pondasi, sedangkan pada bagian dasar pondasi menggunakan batu kali atau umpak sebagai landasannya. Hal yang unik dari pembangunan rumah ini adalah dibangun dengan mengikuti kontur tanah. Hal ini berkaitan dengan aturan adat yang mengharuskan setiap masyarakat yang ingin membangun rumah tidak merusak alam sekitar demi membangun suatu bangunan. Karenanya, tiang-tiang rumah adat Suku Baduy tidak memi...
Tari Kipas Serumpun merupakan tari kreasi yang berasal dari Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Tari ini bercerita tentang jalinan persahabatan antar masyarakat. Banyuasin sebagai salah satu kabupaten di Sumatera Selatan dikenal sebagai daerah yang ditinggali oleh banyak suku dan agama. Tari kreasi kipas serumpun inilah yang kemudian diciptakan untuk menyatukan mereka dalam kegembiraan. Tari kipas serumpun ditarikan oleh delapan orang penari yang semuanya perempuan. Sebagai tari kreasi, jumlah tersebut bukanlah patokan baku dalam tarian sehingga bisa ditambah atau dikurangi dan disesuaikan dengan besar kecil ukuran panggung. Penari kipas serumpun mengenakan baju kurung yang didominasi oleh warna keemasan sebagai ciri khas adat Sumatera Selatan. Ciri tersebut juga terlihat dari penggunaan siger sebagai penutup kepala yang biasa dikenakan oleh mempelai perempuan dalam pernikahan adat. Sesuai dengan nama tarian ini, kipas menjadi properti utama dalam pementasan. Gerak tari...
Mappalette Bola, Tradisi Unik Pindah Rumah Suku Bugis. Biasanya saat orang akan pindah rumah mereka akan disibukkan dengan mengemasi barang untuk memindahkannya ke rumah yang baru dari rumah lama. Kegiatan tersebut tidak terjadi pada masyarakat suku Bugis di Provinsi Sulawesi Selatan. Ya, mereka memiliki tradisi sendiri dalam pindahan rumah dengan benar-benar memindahkan rumah yang sebenarnya. Tradisi ini disebut Mappalette Bola. Kebanyakan rumah orang suku bugis sebagian besar adalah rumah kayu berbentuk panggung. Tradisi ini melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung untuk membantu memindahkan rumah ke lokasi yang baru. Perabot rumah tangga seperti lemari, barang pecah belah, sebelumnya akan dikeluarkan dari rumah guna menghindari kerusakan saat proses pemindahan rumah. Ada dua teknik pemindahan rumah, jika lokasi yang baru tidak jauh dari tempat semula, rumah hanya akan didorong setelah bagian bawah rumah dipasangi roda...
Sepak sawut merupakan permainan tradisional yang banyak digemari oleh masyarakat bukan hanya kalangan muda tetapi banyak juga orang tua yang menggemari permainan yang satu ini terutama warga masyarakat Kalimantan. Sepak sawut yaitu sebuah permainan seperti permainan sepak bola pada umumnya. Namun yang membedakan dengan permainan sepak bola yaitu pada bola yang digunakan untuk bermain merupakan bola yang berapi. Latar Belakang Sejarah Dahulu, sepak sawut merupakan rangkaian ritual adat, dimainkan saat membuka ladang berpindah/saat menunggu jenazah (untuk umat Kaharingan). Sekarang olahraga rakyat itu secara rutin dimainkan pada setiap perayaan ulang tahun kabupaten atau provinsi di Kalteng. Dahulunya sepak bola yang satu ini dimainkan pada saat orang ingin membuka ladang berpindah. Karena kebanyakkan pada tempo dulu di Kalimantan hampir semua kegiatan dilakukan secara gotong-royong seperti membangun rumah, membuka ladang, menanam padi, memanen padi yang dil...
Alkisah, Di sebuah desa di Bali, tinggallah suami istri yang rukun dan kaya raya. Namun kebahagiaan mereka belum sempurna karena setelah lama menikah, mereka belum juga dikaruniai anak. Serasa tak putus-putusnya mereka berdoa dan meminta dikaruniai anak. Doa dan permintaan mereka akhirnya dikabulkan Sang Hyang Widi Wasa. Sang istri mengandung dan kemudian melahirkan seorang bayi lelaki. Bayi lelaki itu tumbuh sangat cepat. Ia sangat kuat nafsu makannya. Meski masih bayi, nafsu makannya telah setara dengan sepuluh orang dewasa. Seiring bergulirnya sang waktu, si bayi berubah menjadi kanak-kanak. Sangat besar tubuhnya dan kian meningkat kuat nafsu makannya. Ia pun diberi nama Kebo Iwa, paman kerbau makna namanya. Bertambah hari bertambah besar tubuh Kebo Iwa. Bertambah kuat pula nafsu makannya. Sehari kebutuhan makannya sama dengan kebutuhan makan seratus orang dewasa. Kedua orangtuanya benar-benar kewalahan memenuhi hasrat makan Kebo Iwa. Kebo Iwa terkenal pemarah. Ke...
Sebagai kata pembuka, ini adalah sebuah tulisan sederhana tentang " Balia ", sebuah upacara ritual penyembuhan, wujud sebuah kebudayaan yang ada di kalangan etnis Kaili, yang mendiami wilayah Propinsi Sulawesi Tengah. Secara singkat digambarkan bahwa etnis Kaili merupakan etnis yang memiliki populasi terbesar dari 12 etnis yang ada di Sulawesi Tengah, tersebar di 3 wilayah yaitu : Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Secara etimologi "Balia" berasal dari bahasa Kaili "Nabali ia" artinya "berubah ia". Perubahan yang dimaksud dalam pengertian ini adalah ketika seseorang pelaku Balia telah dimasuki oleh roh halus, maka segala perilaku, gerak, perbuatan, cara berbicara sampai pada cara berpakaian orang tersebut akan berubah. Salah satu contoh, seorang pelaku Balia wanita, bila roh yang masuk ke dalam tubuhnya adalah laki - laki, maka ia pun langsung merubah cara berpakainnya seperti memakai sarung, kemeja, kopiah dan merokok. Gerak, tingkah laku dan cara berbicaranya pun t...
Alkisah, di daerah Kalimantan Timur, terdapat sebuah sungai yang bermuara di Sungai Kahayan. Muara sungai itu bernama muara Sungai Sian. Di muara sungai itu terdapat sebuah kampung yang makmur, tenteram, dan damai. Penduduknya senantiasa hidup rukun dan saling membantu satu sama lain. Di tengah-tengah kedamaian itu, tiba-tiba mereka diserang oleh kawanan perampok dengan persenjataan lengkap. Mereka memporak-porandakan seluruh isi kampung. Rumah-rumah penduduk hancur berantakan. Tangga dan tiang penyangga berserakan di mana-mana. Melihat keberingasan perampok tersebut, penduduk kampung tidak tinggal diam. Para kaum laki-laki, baik muda maupun tua, berusaha untuk melakukan perlawanan. Pertempuran sengit pun tak terhindarkan lagi. Alhasil, mereka dapat menghalau perampok tersebut, meskipun banyak warga yang harus menjadi korban. Setelah musuh itu pergi, mereka segera menguburkan warga yang tewas dan membersihkan serpihan-serpihan rumah yang masih ber...
Cah rimba merupakan tradisi masyarakat Aceh yang berkaitan dengan pembukaan lahan garapan. Lahan yang akan digarap tentu tidak dibuka secara liar, melainkan sudah diatur oleh adat yang berlandaskan agama Islam. Perangkat desa ( geuchik ) dan orang-orang yang mengerti masalah perhutanan atau yang biasa disebut petua uten juga berperan aktif merundingkan dan memperhitungkan pemilihan lahan yang akan digarap. Sehingga, pembukaan lahan tidak mengganggu ekosistem dan merugikan masyarakat. Tradisi yang telah lama mengakar dalam kebudayaan Aceh ini kemudian menginspirasi lahirnya tari kreasi dengan nama sama. Tari cah rimba coba menggambarkan kembali proses pembukaan lahan, mulai dari persiapan hingga pembagian lahan garapan. Di awal, tari cah rimba menceritakan masyarakat gampong (kampung) yang hidup harmonis. Para pria kemudian digambarkan tengah sibuk mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk keperluan membuka lahan. Sementara, par...