Anak
215 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Halaik
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Halaik menganut animisme. Para pengikutnya mempercayai kekuatan alam dan menyembah pohon-pohon besar, bintang, bulan, dan matahari. Selama hidupnya, pengikut Halaik hanya mengenakan pakaian dari hasil tenun alami dan rambut lelaki diwajibkan gondrong. Di setiap rumah pengikut Halaik, dibuat sebuah tiang khusus sebagai tempat menyembah berhala. Tiang itu setiap harinya disembah dengan cara diberi makan berupa nasi dan daging. Halaik pantang dengan binatang-binatang laut. Penganut Halaik memiliki seorang raja atau pimpinan yang biasa disebut 'Deo Rai'. Uniknya, di saat meninggal, jasad raja ini dilarang dilihat oleh keluarga dekat, termasuk isteri anak raja. Hanya lima pengawalnya yang berhak memberi penghormatan terakhir pada sang raja. Mereka yang bertanggung jawab menguburkan Raja secara rahasia, bahkan warga yang melayat keluarga yang berduka tidak boleh tahu di mana sang raja dikuburkan. Usai dikuburkan, lanjut Ina, warga melakukan upacara adat selama satu m...

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Pati Ka Dua Bapu Ata Mata
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Suku Lio-ende yang tinggal di sekitar kawasan Danau kelimutu adalah masyarakat yang turut menjaga Danau Kelimutu. Masyarakat Suku Lio-Ende “percaya” bahwa Danau kelimutu merupakan tempat tinggal para arwah leluhur mereka sehingga masyarakat Suku Lio-Ende menganggap Danau Kelimutu adalah tempat yang sakral. Masyarakat juga diharuskan memberi penghormatan kepada para leluhur yang tinggal di Danau Kelimutu dan juga mensakralkan tempat tersebut. Salah satu bentuk penghormatan itu adalah dengan menggelar upacara penghormatan terhadap leluhur Danau Kelimutu yang disebut dengan Upacara Ka Dua Bapu Ata Mata Upacara ini dilakukan dengan cara menyajikan makanan khusus setelah panen (Pati Ka) kepada arwah leluhur yang konon menghuni 3 danau: Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nua Muri Koo Fai , dan Tiwu Ata Polo sebagai bentuk komunikasi dan penjagaan relasi dengan leluhur, alam semesta dan kekuatan adikodrati. Upacara Ka Dua Bapu Ata ini erat dengan kepercayaan masyarakat ter...

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Tarik Batu Sumba Barat
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Di Sumba Barat, persiapan upacara tarik batu dilakukan lebih rumit dan memerlukan persiapan matang karena obyek yang ditarik adalah batu kubur yang berukuran besar dan sangat berat. Di lokasi asal batu, beberapa tukang kayu yang dalam istilah lokal disebut monipelu membuat kuda-kuda ( tenan ) berupa dua gelondong kayu bulat utuh yang ukurannya disesuaikan dengan batu yang akan ditarik. Kedua ujung kayu disatukan dan dibentuk menyerupai kepala kuda. Walaupun tenan berbentuk kepala kuda, namun secara simbolis tenan melambangkan perahu sebagai kendaraan yang akan membawa kubur batu. Bahan kayu yang digunakan terbuat dari kayu kameti yang bersifat lentur dan tidak mudah patah. Di atas tenan diberi kerangka kayu berbentuk empat persegi panjang mengelilingi batu, sebagai tempat pegangan paaung watu dan untuk meletakkan paji dan bendera. Paji adalah bentangan kain berwarna putih, sedangkan bendera (regi khobu) berupa kain-kain tenun motif asli Sumba yang merupakan s...

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Ho’in Hoka’ Wekin Wolo
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Upacara Ho’in Hoka’ Wekin Wolo  atau upacara penyembuhan orang sakit dilakukan oleh tetua kampung atau pemangku adat yang biasa disebut  ata kelake .   Pihak-pihak yang terlibat dalam upacara ini adalah tetua adat/ ata kelake sebagai pemimpin upacara, keluarga besar sebagai simbol persatuan lahir batin, dan tuan tanah sebagai kunci utama dalam upacara adat. Jika si penderita sakit yakin penyakitnya disebabkan perseteruan, maka orang yang terlibat perseteruan itu turut hadir pada saat upacara dilangsungkan. Upacara Ho’in Hoka’ Wekin Wolo  dilangsungkan di rumah orang yang menderita sakit. Upacara ini dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama,  acara Depa Dua  (rentangan tangan- tombak) yang bertujuan untuk melihat penyebab orang tersebut menderita sakit. Penduduk wilayah Lewotala yakin bahwa bencana atau musibah yang dialami seperti penyakit yang tak kunjung sembuh, gangguan hama tanaman dan kekeringan ya...

avatar
Aze
Gambar Entri
Kebhu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Di Manggarai Timur (Matim), Flores NTT juga terdapat ritual adat yang juga digelar sekali dalam lima tahun. Masyarakat setempat menyebutnya, Kebhu . Ritual ini tidak dilakukan oleh semua suku di Matim, hanya di suku Lowa, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba. Masyarakat etnik Rongga menyebutnya Limbu. Limbu itu pun bernama Tiwu Lea.   Khebu tidak sama dengan unan-unan dan nundang padi . Khebu adalah prosesi penangkapan ikan di kolam atau muara.  Namun, sbelum Khebu (menangkap ikan), terdapat beberapa ritual adat yang dilakukan. Minggu (29/10/2018) kemarin masyarakat dari suku Rongga kembali menggelar Khebu . Ratusan warga memadati Tiwu Lea, yang terletak di kampung Nangarawa, Desa Bamo, Kabupaten Manggarai Timur. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian acara Khebu , mulai dari prosesi adat hingga proses penangkapan ikan dan biota lainnya. Namun, tak semua yang hadir berasal dari keluarga suku Lowa, dari daerah lain turut hadir...

avatar
Aze
Gambar Entri
Leon Tenada
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Leon Tenada adalah lomba memanah tradisional yang dilakukan oleh komunitas masyarakat adat Lewolema dalam rangkaian kegiatan Hone Koko atau membangun rumah adat. Tradisi ini biasanya dilakukan sebagai salah satu bentuk syukuran atas terselesainya pembangunan rumah adat. Tradisi Leon Tenada ini masih dipertahankan hingga saat ini, bahkan menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang dinanti-nanti oleh pria-pria Lewolema saat membangun rumah adat. Dalam festival Nubun Tawa, lomba memanah ini dibawahkan oleh komunitas masyarakat adat desa Painapang. Peralatan yang disediakan dalam lomba memanah tradisional ini adalah busur dan anak panah. Lomba memanah akan dihentikan jika salah satu peserta sudah mengenai obyek sasaran yang terbuat dari batang pohon ‘Padu’. Salah satu jenis pohon yang bergetah putih. sumber : httpsa://voxntt.com/2018/10/06/festival-nubun-tawa-di-flotim-persembahkan-tradisi-sadok-nonga-leon-tenada/35127/

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Kaba Tusi
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Ritual adat  Kaba Tusi adalah prosesi pengukuhan para ketua suku oleh Nai Ina Ama Lasiolat (raja) sebagai pemangku adat tertinggi di wilayah adat  Fialaran, Kecamatan  Lasiolat,  kabupaten Belu, NTT. Kaba Tusi juga menjadi sebuah simbol kewibawaan yang diberikan Nai Ina-Ama Lasiolat . Kaba tusi dimaksudkan untuk memberi kekuatan kepada para ketua suku agar mempunyai wibawa, kuasa, resmi dari raja dalam menjalankan kuasa kepemimpinannya atas suku. Dalam ritual ini, para ketua suku diberi kekuatan atau beran , sehingga dalam menjalankan tugas kepemimpinan mereka dapat bertanggung jawab. Upacara Kaba Tusi dilakukan secara terbuka di hadapan masyarakat adat sehingga semua kalangan tahu bahwa seseorang telah diberi satu kuasa dan mandat untuk memimpin suku. Secara tradisi, Kaba Tusi dikukuhkan langsung oleh raja/Ina Ama Lasiolat atas restu dan berkat para leluhur.   Mako’an  (Imam adat) juga dilibatkan da...

avatar
Aze
Gambar Entri
Musik Tatong Orang Kedang
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Timur

Edang tatong terdiri dari dua kata. E artinya “kami”, dang artinya “memukul” (memukul musik). Jadi, edang artinya kami memukul musik tatong. Namun versi lain, Kedang berasal dari nama Edang Eor (istri Uyolewun) . Musik tatong diperkirakan lebih tua dari musik sasando . Tatong terbuat dari bambu; dimainkan dengan cara dipetik atau dipukul dan pernah mendapat penghargaan karya budaya bangsa tingkat nasional pada 17 Oktober 2017 lalu.   Musik tatong dimainkan oleh satu orang tetapi menghasilkan tiga jenis bunyi yang berbeda. Sebenarnya dipetik/dipukul dengan menggunakan tangan tetapi belakangan sudah diganti dengan kayu. Biasanya, musik tatong diiringi dengan gendang. Pada zaman nenek moyang, musik ini digunakan untuk acara memuji dewa Lia (anak dari dewa matahari/loyo) sehingga dikenal dengan istilah edang tatong lia namang yang artinya “Kami memukul tatong untuk mengiringi namang...

avatar
Aze
Gambar Entri
Kalender Masyarakat Lewotala
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

omunitas masyarakat adat di desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur mempunyai bentuk unik pemberian nama-nama bulan. Tak seperti dalam kalender masehi yang didasarkan pada pengitaran bulan mengelilingi bumi, penyebutan nama-nama bulan ini mempunyai relasi erat dengan aspek sosiokultural masyarakat di desa Lewotala. Adapun keunikan penyebutan dan penggolongan nama-nama bulan ini tersimpan konsep pengetahuan masyarakat lokal di desa Lewotala khususnya konsep pengetahuan  dalam dunia pertanian. Berikut nama-nama bulan dalam komunitas masyarakat adat di desa Lewotala. Bulan pertama adalah ‘Wulan Nikat’ atau bulan menanam. Bulan menanam ini ditandai dengan penghantaran benih padi dari lumbung padi desa yang disebut ‘Keba’ menuju ke ladang atau kebun adat ‘Ma Ora’. Proses penghantaran benih padi ini dimulai dengan upacara atau ritual adat yang diiringi dengan nyanyian yang mengisahkan Asal-usul Dewi Padi ‘...

avatar
Aze