makanan
241 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ngaha Nggula
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Ngaha Nggula  merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima.  Sesudah upacara boho oi ndeu , maka dilanjutkan dengan upacara adat yang di kenal dengan “Ngaha Nggula”. Sebenarnya upacara ini merupakan upacara do’a yang dihadiri oleh gelara, lebe dan para tokoh agama dan adat beserta sanak saudara.Dalam upacara ini para undangan akan menikmati makanan khas Mbojo yaitu “Mangge Mada”. Mangge mada sejenis lauk pauk yang dibuat dari isi perut kambing atau kerbau, yang di cincang halus. Kemudian dicampur dengan santan kelapa, diberi bumbu “ringa” (wijen) dan bumbu khas Mbojo yang lain.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Maulu Weki
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Kue Tart, Balon, Lilin dan pernak pernik lainnya nampak mendominasi menghiasi acara peringatan hari kelahiran anak pada sekarang ini. Bukan hanya itu, saat sekarang peringatan hari kelahiran atau ulang tahun sudah identik dengan restoran siap saji yang menjadi tempat perayaan dalam konteks kehidupan modern. Sejarah peniupan lilin dan peletakaannya diatas kue tart itu sendiri dimulai pada zaman Yunani kuno membuat sebuah kue berbentuk bulat untuk menghormati Dewi Artemis yang merupakan Dewi Bulan dalam kepercayaan Mitologi Yunani. Nyala lilin pada kue sebagai symbol cahaya bulan sedangkan untuk peniupan lilin sebagai symbol sebuah harapan dan doa kepada Tuhan, yang juga dilakukan oleh para penganut agama Majusi kuno berdoa kepada Api sebagai symbol perantara mereka dengan Tuhan. Di Eropa sendiri kue ulang tahun bermula pada abad 17 dimana kue tart dulunya hanya diperuntukkan bagi kalangan orang kaya saja, seiring adanya revolusi industri yang terjadi di Eropa kemudian kue tar...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Sagele
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Sagele merupakan tradisi menanam padi yang biasa dilakukan masyarakat Bima. Tapi menanam padi ini bukan menanam seperti biasanya, nantinya dikala mereka saat menanam akan di iringi oleh musik tradisional dengan Gambo (alat musik). Tradisi menanam yang di iringi oleh musik tradisional itu disebut Sagele dan Arugele, dimana para Ibu-ibu menanam benih padi dan gerakan mereka serentak bersamaan mengikuti irama Gambo yang dimainkan oleh seorang pemain Gambo yang memang dibayar khusus oleh pemilik lahan yang akan di tanami. Pemain Gambo tersebut juga bertugas sebagai instruktur yang mengarahkan arah untuk menanam. Pemain Gambo dengan peralatan yang sederhana yaitu sebuah Aki, Toak kecil serta ampli yang dibuat sendiri digantung di samping untuk memudahkan dia berjalan sambil memainkan Gambo yang sangat menarik sekali untuk di saksikan. Karena lahan tadah hujan tidak rata jadi penanaman dilakukan dengan cara terlebih dahulu di mulai dari atas dan berakhir di bawah. Sete...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Ampa Fare
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Ampa Fare atau mengamankan padi ke lumbung padi yang dikenal dengan Uma Lengge dan Jompa sebagai falsafah hidup agar kaum ibu berhemat dan menakar persediaan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga setahun ke depan. Acara diawali dengan prosesi tanam padi oleh beberapa ibu-ibu dengan gerakan tangan yang tertata rapi sembali mengikuti irama alunan musik sagele. Kemudian musim panen raya hingga beberapa pemuda memikul hasil panen yang melimpah. Tradisi ini dilakukan karena di Wawo hanya memanfaatkan lahan tadah hujan. Jika tanaman itu gagal panen maka akan kesulitan mendapatkan pangan. Ini juga dilakukan agar bahan pangan aman jika ada kebakaran atau pencurian. Dulu, jika seorang wanita boros maka dieksekusi secara budaya bahwa wanita itu tak layak dijadikan istri karena bersikap boros. Oleh karena itu pengambilan bahan pangan diatur dengan baik hingga bisa mencukupi pada panen berikutnya.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Cerita Ana Fari Pidu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Pada suatu hari Sangaji (Raja Bima) pergi berburu di hutan sebelah utara. Ia pergi tanpa sepengetahuan para pengawalnya. Ia ke sana menggunakan kuda kesayangannya. Manggila Nama kuda itu. Manggila sangat kuat, cepat larinya, serta patuh. Sementara itu hari sudah beranjak sore. Tak satupun rusa yang didapatkan. Tiba-tiba ia mendengar suara canda tawa dari arah telaga yang tidak jauh dari tempat ia berburu.  tujuh orang bidadari yang sedang mandi di sebuah telaga di tengah hutan itu.   Sangaji mengintip dan mengambil selendang salah seorang yang paling bungsu di antara mereka. Lalu Sangaji menyembunyikan selendang itu. Tak lama kemudian bidadari-bidadari itu terbang ke khayangan. Tinggallah seorang yang bungsu di antara mereka. Ia menangis tersedu-sedu karena selendangnya tidak ada.  Sangaji datang menghampiri dan membujuk gadis itu. Nama gadis itu adalah Puteri Indah. Akhirnya gadis itupun menerima tawaran Sangaji. Mereka berdua pergi ke istana Bima dan melangs...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Parise Buncu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Pada  zaman dahulu, hiduplah seorang Ncuhi yang sangat arif dan bijaksana.        Ia sangat disegani dan dihormati oleh seluruh rakyat. Tutur kata dan perbuatannya selalu diikuti oleh seluruh rakyatnya. Mereka tinggal di hamparan lembah dan gugusan pegunungan di sebelah utara tanah Sape Bima. Tepatnya di desa Buncu kecamatan Sape sekarang.  Mereka hidup damai tak terusik dalam dekapan keindahan dan kesuburan tanah tumpah darahnya. Mata air yang mengalir bersih dan jernih. Sawah ladang yang beraneka hasil. Pepohonan yang rimbun menghijau. Rakyat yang ramah dan bersatu dalam jalinan persaudaraan dan keakraban. Bagai titian mutiara yang selalu memancarkan sinarnya. Segala sesuatu yang hendak dilakukan selalu dijalani dengan musyawarah mufakat. Rumah Ncuhi adalah tempat berkumpul dan  bertanya tentang sawah ladang, masa tanam, masa panen serta segala kejadian yang sedang dan akan terjadi.   Namun Pada suatu ketika, seorang...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Oha Santa Pejo Dan Oha Po’o
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Namanya Oha Santa Pejo Dan Oha Po o. kedua makanan ini berbahan dasar beras ketan, kelapa parut dan Pejo atau kacang merah. Kedua makanan ini mengalami proses masak yang sama yaitu dengan cara disantan. sehingga dinamakan Oha Santa. Yang membedakan adalah taburan Pejo atau kacang merah pada oha santa pejo dan taburan kelapa parut yang dibubuhi gula merah maupun gula putih pada oha Po o. Pada masa lalu Oha santa pejo tidak ditaburi kelapa parut dan gula. Tapi di kedai Oha Po o di Sera suba, Sefo( penjual oha po o) menaburkan kelapa parut dan gula merah pada Oha Santa Pejo. Kedua oha ini sebenarnya ada dimana mana di belahan nusantara, terutama pada masyarakat Melayu. Penamaan dan istilahnya saja yang berbeda di masing masing daerah. Pada masa lalu, 0ha Po o maupun oha santa pejo biasa disuguhkan pada hajatan warga terutama memasuki hajatan Wura Bola atau Misfus sya'ban. Dalam menyambut ramadhan, nasyarakat Bima menggelar Doa Bola atau Do a Misfus Sya’ban. Harga...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Pangaha Kanggia
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Saya baru pernah menikmati kuliner ini. Pangaha Kanggia, atau kue semut,demikian warga desa Padiolo kecamatan Palibelo menyebut penganan ini yang disajikan sebagai menu berbuka puasa dalam rangka safari ramadhan Pemerintah Kabupaten Bima pada Rabu, 7 Juni 2017. Rasanya manis dan lembut. Bahanya dari tepung beras yang dikukus kemudian dimasukan dalam adonan gula merah. Menu yang cocok untuk berbuka. Entah kenapa disebut pangaha Kanggia,padahal dari bentuknya tidak sama seperti Kanggia. Menurut warga penganan ini termasuk kue khas Bima. Ada juga yang menyebutnya Baneba. Tapi di desa Padolo penganan yang manis lembut ini lebih dikenal dengan naman Pangaha Kanggia. Penganan ini sangat cocok untuk berbuka puasa karena lembut dan manis. Berbuka puasa dengan yang lembut dan manis adalah anjuran Nabi Muhammad SAW dan juga petunjuk kesehatan karena lambung kita belum bias menerima makanan yang keras terutama pada awal-awal berbuka puasa.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kerupuk Arunggina
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Kue tradisional Mbojo yang satu ini mirip krupuk. Bahkan di kampung saya sering menyebut dengan krupuk arunggina. Kadang juga disebut Renggina. Terlepas dari perbedaan penyebutan tersebut, Arunggina maupun Renggina cukup diminati oleh semua kalangan. Memakannya diwaktu panas atau dalam keadaan hangat adalah saat-saat yang tepat. Di Pasar Ama Hami Kota Bima, krupuk Arunggina sudah jarang ditemukan. Pada masa lalu, Arunggina sering dibuat ketika ada hajatanhajatan seperti acara Doa pada malam misfus sa’ban atau yang oleh orang-orang Bima dikenal dengan Do’a Bola. Bahan pembuatan Arunggina adalah beras ketan dan sedikit garam. Beras ketan direbus dengan dandan dan setelah matang dikeluarkan serta dibebentuk seperti layaknya kerupuk. Kemudian dijemur hingga kering, lalu Arunggina digoreng seperti krupuk. Kriuk renyahnya sangat terasa ketika Arunggina disajikan bersama makanan lainnya. Maraknya peredaran kerupuk dalam berbagai jenis dan cita rasa saat ini telah mengge...

avatar
Arum Tunjung