-----------PASAJI PONAN-------------- Adat istidat serta budaya tak dapat dipisahkan dari suku-suku yang ada di Indonesia. Berbagai macam suku bangsa yang ada tidak bisa lepas dari budaya dan ritual adat yang dilakukan di setiap daerahnya. Adalah “Tradisi Ponan”, salah satu tradisi masyarakat yang dilaksanakan di salah satu kecamatan di Kabupaten Sumbawa, NTB tepatnya di Kecamatan Moyo Hlir. Tradisi Ponan ini dilakukan pada saat padi akan berbuah (bunting). Pelaksanaan Ponan ini dari segi waktu tidak berubah, akan tetapi tidak juga pada tanggal yang sama di setiap tahunnya. Seperti pengalaman tahun sebelumnya Ponan ini dilaksanakan pada bulan Maret. Jadi dengan melihat kondisi dari padi itu sendiri dan awal masa tanam. Masyarakat dari tiga desa/dusun ini menunjukkan rasa syukur dengan mengadakan Ponan, yang dulu disebut “sedekah adat ponan”. Masyarakat dari tiga desa/dusun tersebut adalah Dusun Poto, Dusun Lengas dan Dusun Sameri yang secara ber...
-------------TULUP, ALAT TIUP YANG MEMATIKAN--------------- Tulup adalah salah satu senjata tradisional berburu suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Senjata ini terbuat dari kayu Meranti yang dilubangi, berpeluru potongan-potongan seperti lidi dari pelapah pohon Enau yang berbentuk seperti mata panah yang disebut ancar. Mata ancar biasanya diolesi racun dari getah pohon Tatar. Lazimnya masyarakat Indonesia mengenal senjata ini sebagai alat yang terbuat dari bambu yang memiliki ros (batasan pada bagian Bambu) atau kayu yang dilubangi. Dalam KBBI Tulup adalah Sumpit dan tiup. Artian ini merujuk pada bentuk dan cara menggunakan senjata ini. Penggunaannya dengan cara ditiup melalui mulut. Menurut sejarah, Senjata tradisional ini sudah dikenal akrab dalam kebudayaan suku-suku yang banyak mendiami daerah pedalaman Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatra, Papua, dan Nusa Tenggara. Biasanya mereka menggunakannya untuk membunuh binatang buruan seperti babi, kera, macan atau ga...
Barapan kebo merupakan salah satu dari adat atau budaya suku SAMAWA (sumbawa) NTB, dimana tradisi ini dilakukan oleh masyarakat sumbawa setelah musim panen dilakukan. Barapan kebo dimaksudkan sebagai perayaan hasil panen yang didapatkan oleh para petani. Barapan kebo dapat diartikan sebagai balapan kerbau yang dilakukan di sawah yang berair, dimana 2 kerbau yang dikendalikan oleh seorang joki akan barpacu sampai garis finish. Uniknya garis finish disini merupakan sebuah tiang saka (tiang kayu) yang dijaga oleh sandro (dukun) yang dipercaya memiliki kemampuan untuk mengecoh kerbau dan juga joki. Kerbau yang lari lebih cepat dan dapat merobohkan tiang saka ini, itulah yang menjadi pemenang. Barapan kebo di daerah Sumbawa terdiri dari beberapa kelas, yakni mulai dari kerbau yang berumur 2 tahun sampai kerbau yang berumur 5 tahun. Meskipun perkembangan zaman yang semakin maju, namun tradisi ini masih melekat di kalangan masyarakat Sumbawa khususnya Sumbawa Besar.
Rawa Mbojo Seni ini adalah salah satu media penyampaian pesan dan nasehat yang disuguhkan terutama pada malam hari saat-saat penen sambil memasukkan padi di lumbung. Senandung Rawa Mbojo yang di-iringi gesekan Biola berpadu dengan syair dan pantun yang penuh petuah adalah pelepasan lelah dan pembeli semangat kepada warga yang melakukan aktifitas di tiap-tiap rumah. Sebagai selingan, dihadirkan pula seorang pawang cerita yang membawakan dongeng-dongeng yang menarik dan penuh makna kehidupan. Syair dan senandung Rawa Mbojo didominasi pantun khas Bima yang berisi nasehat dan petuah, kadang pula jenaka dan menggelitik. Ini adalah sebuah warisan budaya tutur yang tak ternilai unuk generasi. Dalam Rawa Mbojo terdapat beragam lirik yang dikenal dengan istilah Ntoro. Ada Ntoko Tambora, Ntoko Lopi Penge, dan Ntoko lainnya. Tiap Ntoko memiliki khas masing-masing. Misalnya Ntoko Tambora dilantunkan dalam syair dan irama yang mengambarkan kemegahan alam. Ntoko Lopi Penge m...
Begitu beragamnya budaya di Indonesia membuat kita sadar begitu unik dan menariknya negeri kita ini. Mulai dari bahasa, adat, makanan, bahkan pakaian tradisional yang sangat bermacam-macam sesuai dengan karakteristik dan kekhasan daerah masing-masing. Kali ini kita akan membahas pakaian tradisional khas Suku Sasak. Selamat membaca! Pakaian Adat Wanita Suku Sasak (sumber: http://elanglomboktour.blogspot.com/2016/06/pakain-adat-wanita-suku-sasak-lombok.html) Pakaian adat wanita suku sasak disebut lambung. Disebut baju lambung, karena bagian bawahnya hanya sampai lambung atau perut. Baju ini memang menggantung dan sedikit mengembang di bagian perut. Karena bagian tengahnya dikerutkan sampai ke ujung tepian leher. Lambung adalah baju hitam tanpa lengan dengan kerah berbentuk segitiga atau hurup “V” dan sedikit hiasan di bagian pinggir baju. Pakaian ini menggunakan bahan kain pelung. Sebagai pelengkap lambung, dikenakan selendang yang...
Di sebuah desa di kaki Gunung Rinjani, terdapat sebutan untuk masyarakat yang tinggal di sana yaitu masyarakat yang menganut Islam Wetu Telu. Masyarakat menganggap mereka menjalankan ibadah shalat hanya tiga kali, padahal hal itu adalah keliru. Ritual ini kerap disalahpahami, sehingga dianggap sebagai agama sempalan Islam. Desa yang kabarnya masih melestarikan pratik peribadatan wetu telu adalah Karang Bajo. Berbagai stigma berkembang soal masyarakat adat ini. Beberapa yang paling populer misalnya Wetu Telu merupakan percampuran agama Hindu, Islam, dan Buddha. Itu pun diwakilkan oleh penghulu adat , serta mengukur keislaman hanya dari syahadat, pantang makan babi dan alkohol, serta berkhitan bagi kaum lelaki. Jika kita merujuk sumber sekunder, Wetu Telu dimaknai sebagai sinkretisme Hindu dan Islam. Praktik peribadatan warga Sasak di desa Bayan karenanya, dicap sebagai sempalan mazhab Sunni maupun Syiah penduduk Indonesia. Mendengar penjelasan Junan, di pikiran saya Wet...
Peralatan hiburan dan kesenian tradisional daerah Nusa Tenggara Barat Yaningsih, Sri and Siradz, Umar and Mahartha, I Gusti Bagus (1992) Peralatan hiburan dan kesenian tradisional daerah Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Text PERALATAN HIBURAN DAN KESENIAN TRADISIONAL DAERAH NUSA TENGGARA BARAT.pdf Download (11MB) Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph... Abstract Buku ini berisi informasi mengenai peralatan hiburan dan kesenian tradisional Nusa Tenggara Barat dan merupakan hasil pelaksanaan kegiatan proyek inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah (IDKD) Nusa Tenggara Barat tahun 1985/1986. Inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah ini bertuju...
" Peralatan hiburan dan kesenian tradisional daerah Nusa Tenggara Barat Yaningsih, Sri and Siradz, Umar and Mahartha, I Gusti Bagus (1992) Peralatan hiburan dan kesenian tradisional daerah Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. [img] Text PERALATAN HIBURAN DAN KESENIAN TRADISIONAL DAERAH NUSA TENGGARA BARAT.pdf Download (11MB) Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph ... Abstract Buku ini berisi informasi mengenai peralatan hiburan dan kesenian tradisional Nusa Tenggara Barat dan merupakan hasil pelaksanaan kegiatan proyek inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah (IDKD) Nusa Tenggara Barat tahun 1985/1986. Inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah ini bertujuan untuk mengenali nilai-nilai kultural yang terdapat pada kegiatan hiburan dan kesenian tradisional khususnya pada peralatan. Sehingga masyarakat dapat memahami sosio kultural serta dapat membangun dan melestarikan kebu...
Masyarakat Kabupaten Sumbawa menampilkan tradisi Sentek Panguri dari masa kejayaan Kesultanan Sumbawa. Berasal dari kata "kuri" yang berarti ucapan yang halus, lembut, dan santun untuk memberikan semangat kepada Sultan Sumbawa Dewa Masmawa. Sentek Panguri yang merupakan prosesi adat yang masing-masing kelompok menyampaikan persembahan hantaran sesuai kewajiban adat. sumber: https://travel.tempo.co/read/1242985/kenali-9-tradisi-masyarakat-ntb-di-karnaval-budaya-lombok-sumbawa/full&view=ok