Bagi masyarakat Kalimantan, khususnya masyarakat Banjar, Mandai terdengar tidak asing dan bahkan sangat terkenal. Mandai adalah sebutan untuk kulit cempedak yang sudah melalui proses fragmentasi. Masakan olahan yang bahan utamanya adalah kulit cempedak ini bisa dijadikan lauk menemani makanan utama seperti nasi, rasanya sangat nikmat dengan tekstur berserat serta lembut, kelembutannya tergantung seberapa lama kulit cempedak di rendam. Pembuatan Mandai tidak terlalu sulit, berikut adalah tahap-tahap pembuatan Mandai hingga siap di hidangkan. Buah cempedak haruslah dalam keadaan matang, setelah itu daging buahnya di ambil dan dimakan atau diolah dan di hidangkan sesuai selera. Kulit cempedak kemudian dikupas hingga kulit bagian yang paling luar tidak ada lagi, dan kulit bagian dalamnya yang terlihat seperti gabus inilah yang akan di manfaatkan dan diolah menjadi Mandai. Setelah itu kulit dalam ini di potong-potong menjadi beberapa bagian sesuai selera....
Panting adalah alat musik tradisional sejenis gambus yang berasal dari Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Sekilas Alat musik Pating ini mirip dengan alat musik gitar, sebab bunyi yang dihasilkan berasal dari petikan senar. Panting ini biasanya hanya dimainkan oleh masyarakat suku Banjar. Pada awalnya, alat musik Panting ini dimainkan perorangan. Namun dengan seiring perkembangan zaman, alat musik ini lebih menarik jika dimainkan secara bersama dengan alat musik lainnya, seperti alat musik babun, gong, dan biola. Meskipun telah dipadukan dengan alat musik lain, namun bunyi dari alat musik panting tetap mendominasi pada saat dimainkan. Itulah sebabnya, paduan dari alat musik ini disebut dengan musik panting. Nah, yang memberi nama alat musik ini adalah Pak A. Sarbani. Beliau lah yang memperkenalkan musik panting ini sebagai seni musik tradisional khas dari Kalimantan Selatan.Sebagai kesenian tradisional, musik panting ini sering digunakan didalam acara perkawinan atau acara-acara per...
Tari Baksa Kembang merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tarian ini adalah tarian untuk menyambut tamu. Tari baksa kembang biasanya akan ditarikan oleh seorang wanita. Tarian ini dapat ditarikan secara tunggal dan dapat juga ditarikan oleh beberapa para penari wanita. Awal mulanya sekitar abad 15 sebelum masehi, seorang pangeran yang bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan juga Daha di pulau Kalimantan mempunyai seorang kekasih yang bernama putri Kuripan. Satu peristiwa di waktu yang lain adalah pada saat putri Kuripan memberikan setangkai bunga teratai merah kepada si pangeran. Peristiwa itu merupakan cikal bakal dari lahirnya tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan. Advertisement Menurut Yurliani Johansyah, yaitu pakar tari klasik Banjar. Tari Baksa Kembang telah ada sejak sebelum pemerintahan Sultan Suriansyahm yaitu raja pertama Kerajaan Banjar....
Lampit rotan adalah kerajinan tangan khas masyarakat Kalimantan Selatan yang dibuat dengan cara mengolah jalinan batang-batang rotan menjadi sebuah tikar.Lampit rotan dibuat secara homemade di rumah-rumah penduduk di Kota Amuntai dan pengrajinnya adalah penduduk dari kota itu sendiri. Amuntai adalah kota di Kalse lyang memang dikenal sebagai sentra industri kerajinan rotan seperti lampit. Kerajinan lampit telah menjadi tradisi masyarakat Kota Amuntai yang diwariskan secara turun temurun pada setiap generasinya. Di ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara ini banyak pengrajin lampit yang sifatnya berkelompok dan individu yang banyak melibatkan para ibu-ibu dan perempuan serta anak sekolah. Tidak mudah menghasilkan lampit yang benar-benar bagus dan berkualitas yang dikerjakan oleh tangan ahli daripara pengrajin. Banyak tahap yang harus dilalui dalam proses pembuatan karya seni ini, yang bermula dari batangan rotan penuh duriyang kemudia diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebua...
Hampir terdapat di belantara budaya Nusantara istilah 'tapih' sudah dikenal secara luas karena semua masyarakat mengenakan tapih dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang digunakan sebagai selempang di bahu, ada yang dikenakan dalam ikatan di pinggang, serta selimut ketika tidur. Masyarakat di Banjarmasin mengenal tapih sebagai pakaian sehari-hari yang melekat di tubuh, digunakan untuk tutup kepala buat wanita, dijadikan selimut tubuh ketika duduk di warung pada subuh hari yang dingin, dijadikan kewajiban yang sakral untuk beribadah shalat maupun mengaji, malah dijadikan ayunan bayi tidur bapukung dan semboyan adat duduk bagi pengantin waktu akad nikah dan aqiqah anak. Sesuatu yang menarik adalah ketika para gadis mandi turun ke sungai, maka tapih akan diselimutkan pada tubuh dengan mengikat kedua ujung di bahu kanan. Sementara kaum ibu menutup tubuh dengan tapih di batas dada seraya melingkarkan handuk di bahunya. Tapih pun menjadi alat permainan re...
Banjarmasin terkenal dengan kerajinan kain tenun Sasirangan dengan sentra kerajinan berada di Kampung Sasirangan. Sasirangan merupakan kain batik khas suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan. Keunikan dari kain batik sasirangan ini nampak pada ragam motif batiknya bervariasi. Kain batik sasirangan dahulunya merupakan kain tenun yang digunakan sebagai pakaian adat untuk kegiatan upacara adat yang berlaku di suku banjar. Menurut kepercayaan masyarakat Banjar kain batik sasirangan dapat digunakan sebagai “obat” untuk kesembuhan bagi orang yang terkena musibah yaitu suatu penyakit (pamintaan). Motif tradisional batik sasirangan yang dikenal dengan istilah Motif Klasik. Sejak dahulu sudah memiliki bebrapa macam motif dan motif batik sasirangan ini diberi nama sesuai dengan corak ataupun gambarnya serta makna dibalik nama tersebut. Motif batik sasirangan tradisional salah satunya Motif Batik Sasirangan...
Sasirangan merupakan kain khas adat suku Banjar yang mayoritas menetap di Kalimantan Selatan. Kain yang dibuat melalui proses pewarnaan rintang menggunakan bahan seperti tali, benang, ataupun sejenisnya dengan corak-corak tertentu. Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bermanfaat untuk pengobatan (batatamba), khususnya untuk mengusir roh jahat dan melindungi diri dari gangguan makhluk halus. Agar bisa digunakan sebagai alat pengusir roh jahat atau pelindung badan, kain sasirangan biasanya dibuat berdasarkan pesanan (pamintaan). Awal kemunculan kain sasirangan mempunyai bentuk dan fungsi yang cukup sederhana, seperti ikat kepala (laung), sabuk dan tapih bumin (kain sarung) untuk lelaki, selendang, kerudung, udat (kemben), dan kekamban (kerudung) untuk perempuan. Seperti kain pada umumnya kain sasirangan memiliki banyak motif salah satunya Motif Batik Sasirangan Tampuk Manggis . Motif Batik Sasirangan Tampuk Manggis Tampuk adalah bag...
Pada zaman dahulu Kerajaan Banjar kain Sasirangan dianggap sebagai kain adat. Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar yang etnoreligius yang menimpati sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan. Karena kaum pria mengenakan kain Sasirangan sebagai penutup kepala yang disebut laung. Selain digunakan sebagai laung, kaum pria menggunakannya sebagai ikat pinggang. Sementara kaum wanita menggunakan kain ini sebagai kemben yang menutupi tubuh dan juga sebagai selendang khas daerah Kalimantan selatan. Kain ini merupakan bagian dari budaya Kalimantan Selatan. Pada jaman sekarang kain Sasirangan sudah tidak lagi digunakan untuk ikat pinggang dan kemben, tapi sekarang sudah diproduksi sebagai pakaian dengan desain yang lebih kreatif dengan menciptakan banyak ragam corak dan motif. Kain Sasirangan sudah dianggap batik Banjar yang keberadaanya disamakan dengan bati-batik luar daerah terutama batik Jawa yang sudah terkenal lebih awal, dan terbukti saat ini semakin meningkat per...
Sasirangan adalah kain yang menjadi kerajinan khas Kalimantan Selatan dan menurut tetua masyarakat setempat, merupakan cikal bakal dari kain pamintan. Untuk masyarakat Kalimantan Selatan, kain pamintan kerap dijadikan sebuah sarana untuk pengobatan. Selain untuk upacara adat, kain sasirangan juga sering dikenakan untuk aktivitas sehari-hari. Sejak dulu kain Sasirangan telah dikenal masyarakat Kalimantan Selatan dengan sebutan kain calapan atau celupan yang dihiasi motif tradisional khas Kalimantan Selatan. Sasirangan sendiri berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit-menjahit disebut dijelujur. Sedangkan orang-orang Jawa menyebutnya dengan jumputan. Sasirangan dibuat dengan teknik tusuk jelujur yang kemudian diikat dengan benang atau tali plastik lalu dicelup ke pewarna. Kain Sasirangan biasanya menggunakan bahan kain mori, poly...