Doko-doko Cangkuning (Bugis) atau Roko-roko Cangkuning (Makassar) merupakan salah satu kue tradisonal Bugis Makassar yang sebenarnya sudah ada diseluruh nusantara, meski serupa namun pada dasarnya tidak sama. Di Jawa, kue ini dikenal dengan nama kue mendut, dibungkus dengan daun pisang muda dengan dilipat segiempat sedangkan di Sumatera, terutama Sumatera Barat, kue ini disebut dengan nama “lapek bugis” atau “lepat bugis”, dibungkus dengan daun pisang dan dilipat menyerupai piramida. Doko artinya bungkus yang diisi dengan adnonan bugis yang disebut cangkuning. Karena dibungkus lagi dengan daun, makanya dinamakan doko-doko cangkuning. Berikut Resep kue doko-doko Cangkuning. Bahan cangkuning: kelapa setengah tua parut yang dimasak bersama air gula merah kental dan daun pandan sampai kering. Bahan I : 125 gr tepung ketan hitam 1/2 sdt garam 125 gr santan kental Bahan II...
Songkok To Bone (Songkok Recca) terbuat dari serat pelepah daun lontar dengan cara dipukul-pukul (dalam bahasa Bugis : direcca-recca) pelepah daun lontar tersebut hingga yang tersisa hanya seratnya. Serat ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. Untuk mengubah menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari. Jadi serat yang berwarna hitam itu bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat songkok recca’ yang halus maka serat haluslah yang diambil dan sebaliknya serat yang kasar menghasilkan hasil yang agak kasar pula tergantung pesanan. Untuk menganyam serat menjadi songkok menggunakan acuan yang disebut Assareng yang terbuat dari kayu nangka kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Acuan atau assareng itulah yang digunakan untuk merangkai serat hingg...
BADIK Badik adalah senjata tradisional khas masyarakat bugis. Jika dilihat bentuknya yang pendek sekilas memiliki kemiripan dengan rencong, disisi lain badik juga memiliki pamor layaknya keris. Pada jaman dahulu badik digunakan untuk membela diri. Sering juga untuk perang membela kerajaan. Saking pentingnya sebuah badik, bahkan dikatakan oleh orang Makassar maupun orang Bugis “Bukan seorang lelaki Makassar atau Bugis kalau tidak memiliki badik".
BADIK Badik adalah senjata tradisional khas masyarakat bugis. Jika dilihat bentuknya yang pendek sekilas memiliki kemiripan dengan rencong, disisi lain badik juga memiliki pamor layaknya keris. Pada jaman dahulu badik digunakan untuk membela diri. Sering juga untuk perang membela kerajaan. Saking pentingnya sebuah badik, bahkan dikatakan oleh orang Makassar maupun orang Bugis “Bukan seorang lelaki Makassar atau Bugis kalau tidak memiliki badik".
Pajoge adalah  sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik Bugis maupun Makassar. Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis. Demikian Pajoge berfungsi sebagai tarian hiburan, juga merupakan alat penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya.  Penari Pajoge di Maros (sekitar 1870) Sumber : https://www.tradisikita.my.id/2016/10/10-tari-tradisional-sulawesi-selatan.html?m=1
Dalam bahasa Bugis, namanya Becce Laung. Warga Makassar lebih mengenalnya dengan nama Sakko-Sakko yang artinya tersedak. Untuk menikmati kudapan unik khas Bugis ini harus didampingi teh, kopi, atau paling tidak air putih. Sebab camilan dalam segala suasana ini rawan membuat orang tersedak. Becce Laung berbahan beras 200 gram, 1/4 kelapa muda yang dihilangkan kulit arinya lalu diparut memanjang, dan satu sendok teh garam. Cara membuatnya, beras direndam semalaman, tiriskan, lalu giling hingga halus. Masukkan parutan kelapa dan garam untuk menambah rasa lalu campur hingga merata. Adonan itu disangrai hingga warnanya kecokelatan dan wujudnya sudah seperti butiran-butiran. Sajikan bersama gula pasir. Beras giling atau tepung itu membungkus parutan-parutan kelapa. Jangan lupa padukan dengan teh, kopi, atau air putih untuk berjaga-jaga sebelum tersedak. Becce Laung ini tahan lama, bahkan anak-anak kuliah era 1990-an menjadikannya bekal kembali ke kota setelah pulang ka...
Nasu Likku adalah sajian kuliner yang wajib ada ketika saat Hari Raya Lebaran di Makassar. Likku merupakan bahasa Bugis yang berari lengkuas. Makanan ini menggunakan bahan dasar lengkuas muda dan daging ayam. Dan yang paling khas yaitu ditambah dengan kelapa parut agar memberikan wangi yang harum. Sekilas nasu likku memang memiliki kemiripan dengan nasu palekko hanya saja perbedaannya terletak pada potongannya yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu pedas. Berikut ini bahan dan cara membuatnya. Bahan : • ½ ekor ayam (500 gram), dipotong 8 bagian • 100 gram kelapa parut, disangrai, dihaluskan • 1 sdt asam jawa -+ 1 sdt air panas • 400 ml santan dari ½ butir kelapa • 1 ¼ sdt garam • ½ sdt gula pasir • 2 sdm minyak untuk menumis • ¾ sdt merica bubuk • ½ sdt kunyit bubuk • 2 cm lengkuas • 1 batang serai, diambil putihnya &nb...
Kota Makassar sendiri sebenarnya tidak cuma kaya akan tempat ruangan wisatanya akan tetapi juga Makassar pun populer bersama hidangan kulinernya, makassar sendiri juga menawari bermacam type masakan seperti halnya misalkan coto makassar, kemudian pallubasa, ada juga sop konro, es pisang ijo dan kue Barongko khas bugis, Nah pada peluang yang kali ini kami akan membahas mengenai rincian berkenaan kue Barongko ini, mulai sejak sejarah peristiwa kue barongko sendiri hingga sampai cara untuk membuat kue barongko silakan disamak ulasan berikut di bawah ini Barongko ialah suatu dari makanan khas daerah suku Bugis-Makassar Sulawesi Selatan, kue barongko yang satu ini berbahan basic dari pisang kepok dan juga pisang raja yang sudah dihaluskan, kemudian menggunakan telur ayam kampung, lalu juga santan kepala, kemudian gula pasir, dan garam. Untuk cara pembuatannya sendiri terlebih dahulu dibungkus bersama memakai dari daun pisang yang masih muda dan setelah itu maka di kukus atau dimasak...
Makassar adalah daerah yang dikenal memiliki banyak kuliner olahan dari buah pisang. Salah satunya Kambeng-Kambeng. Kuliner ini menggunakan bahan dasar pisang yang sudah tua atau bonyok. Kambeng-Kambeng sekilas memang memiliki kemiripan dengan pisang goreng dan rasanya manis juga legit. Saat ini kambeng-kambeng sudah bisa dinikmati dengan cara yang lebih modern misalnya bisa ditambah dengan taburan keju atau gula merah diatasnya. Palin enak disantap dengan teh hangat saat besama teman dan keluarga. Cara membuatnya tidak sulit, kita bisa mencobanya sendiri di rumah. Berikut ini resep dan cara membuatnya. Bahan-bahan: Pisang bonyok (saya pake pisang kepok) Tepung Terigu Tepung sagu Keju/ gula merah Cara Membuat : 1. Potong-potong pisang berbentuk dadu. Masukkan ke wadah yang agak besar, masukkan tepung terigu, tepung sagu yang sudah dicairkan. Aduk rata. 2. Siapkan tef...