Jawa Timur berada di penghujung musim kemarau ketika memasuki akhir Oktober 2014. Daun-daun meranggas, pepohonan kering meninggalkan ranting, sementara tanah retak lantaran lama tak tersentuh air. Sedikit gambaran tersebut menemani perjalanan tim Indonesia Kaya saat mencari situs terpenting peninggalan Kerajaan Airlangga yang bernama Candi Belahan atau masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumber Tetek. Candi Belahan terletak di suatu desa terpencil di Pasuruan. Secara administrasi, candi bersejarah ini masuk dalam kawasan Desa Wonosuryo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Pananggungan, perjalanan menuju Candi Belahan tidaklah mudah, karena harus melewati jalan desa yang rusak, berliku, dan terjal. Menurut catatan sejarah masa kedinastian di Indonesia, Candi Belahan merupakan bangunan cagar budaya peninggalan Kerajaan Airlangga yang termasyur di Jawa Timur. Candi ini dibangun sebagai petirtaan, tempa...
Tradisi petik laut diselenggarakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki kepada nelayan berupa hasil tangkapan laut. Tradisi petik laut dilakukan dengan menghias kapal, pementasan budaya berupa tari tradisional, musik tradisional dan permainan tradisional. Disediakan pula nasi tumpeng dan kepala sapi yang akan dihanyutkan ke tengah laut.
Mitologi Senggak merupakan seni tarik suara dari Ponorogo sejaka abad ke 9, yang berupa sorakan yang keras, tegas yang dilakukan oleh beberapa orang pria secara bersamaan yang terdengar seperti bentakan. Biasanya Senggak untuk mengiringi kesenian Reyog ponorogo karena apabila reyog tanpa senggak akan terasa hambar di pertunjukan tersebut. Dan senggak untuk saat ini tidak boleh di lakukan oleh perempuan. Senggak saat ini dapat dilihat pada saat seperti penggunaan yel-yel pada pramuka atau lomba berkelompok. Sejarah Pada awalnya, Senggak di gunakan sebagai sorakan penyemangat saat perkelahian sang raja antara kerajaan Bantaranhin dengan Lodaya hingga perkelahian antara group Reyog sendiri, dengan berkembangnya zaman senggak di gunakan juga sebagai pengiring gerakan penari Reyog. Kesenian yang menggunakan Senggak saat ini banyak kesenian yang menggunakan tarik suara senggak, seperti: 1. Reyog Ponorogo dan tarian asal ponorogo 2. Kuda Lumping (yang...
Budaya daerah, tradisi dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya daerah ini antara lain, kesenian, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan. Budaya Surabaya yang terkenal antara lain Undukan Doro , Musik Patrol dan Manten Pegon . Salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk melestarikan budaya kota Surabaya adalah dengan pemilihan Cak dan Ning Surabaya , yaitu duta budaya kota Surabaya. Kehidupan berkesenian Kota Surabaya tumbuh dengan baik. Kesenian tradisional dan modern saling melengkapi membentuk keragaman kesenian Surabaya. Kesenian tradisional tumbuh karena perjalanan sejarah melawan penjajahan zaman dahulu sampai saat ini tetap dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional banyak ragamnya. Ada seni tari, seni musik dan seni panggung. Sudah sangat dikenal kalau Ludruk adalah kesenian rakyat asli Jawa Timur. Kesenian rakya...
Pak Murka’ merupakan salah satu inspirator bagi pengrajin Keris Tradisional, khususnya di Sumenep-Madura. Pada awalnya beliau mempelajari kemampuan tersebut secara otodidiak sejak masih muda, kemudian beliau mengabdikan diri sebagai seorang Empu Keris hingga saat ini. Saat ini beliau menjadi Ispirator Keris dari Ikatan Pengrajin Keris Indonesia (IPKI) Mega Rembang. Penghargaan yang pernah diperoleh: SNKI Award atas jasa Empu Pelestari Keris Indonesia (2010) Partisipan dalam Pameran Keris For The World (KFTW) 3-8 Juni 2010 di Galeri Nasional Jakarta (2010) Inspirator Keris Pertama Sumenep dari Ikatan Pengrajin Keris Indonesia (IPKI) Mega Remeng // @Minor_Caknole |source: kemdikbud
Melongok tradisi musiman kesenian ojung di Situbondo, Kabupaten Situbondo memiliki kesenian unik yang dilirik Wisatawan Amerika. Tradisi kesenian ojung sudah menjadi tradisi tahunan bagi warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabapaten Situbondo, kemarin. sedikitnya ratusan pasang mata warga desa dan desa tetangga ikut menyaksikan permainan tradisi ojung di lapangan desa setempat. Tradisi ojung yang diyakini sudah ada sejak Abad ke 13 itu, masih menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Kota Situbondo, Tak hanya warga setempat, namun pengunjung juga datang dari sejumlah daerah terdekat, seperti Bondowoso dan kabupaten Probolinggo. Bahkan permainan tradisi ojung ini juga mendapat perhatian wisatawan manca Negara. Salah satunya Colling Thomas Hening, wisatawan asal Amerika Serikat (USA). Colling mengaku sudah lama mendengar tradisi ojung ini. Colling mengaku tertarik untuk melihatnya, karena selama dirinya melancong ke berbagai Negara, tak pernah melihat permaina...
Upacara adat Hodo merupakan upacara untuk meminta hujan, yang diselenggarakan oleh warga Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Upacara ini dilakukan berdasarkan tradisi lisan yang masih hidup di kalangan warga Desa Bantal, yakni tradisi yang terkait dengan kisah perjalanan Raden Damarwulan, seorang tokoh dari Kerajaan Majapahit. Raden Damarwulan konon diutus untuk memerangi Kadipaten Blambangan. Setelah berhasil menaklukkan Blambangan, Raden Damarwulan dan prajuritnya kembali ke Majapahit. Pada saat tiba di tempat kering dan tandus yang diapit oleh dua bukit (tempat ini kemudian dikenal dengan nama “Dukuh Pariopo”), mereka kehausan dan kelaparan. Mereka lalu membuat batu tomang (tungku) sebagai tempat untuk memasak. Namun karena kesulitan air, Raden Damarwulan lalu bersemadi di sebuah gua di sebelah utara batu tomang. Dalam semadi tersebut Raden Damarwulan mendapat petunjuk agar memotong hewan kurban berupa kambing berwarna hitam d...
Rumah Dalem Tengah Rumah Dalem Tengah merupakan rumah Ke Pate Alos. Beliau mempunyai nama asli Bagus Kasim putera dari Kyai Wiroborto asal Desa Tanjung Pamekasan Madura. Beliau pernah menjadi demang di daerah Demung (Besuki) Rumah ini tepatnya berada di gang masuk sebelah utara Alun-Alun Besuki. Rumah ini dulunya dipergunakan sebagai tempat pertemuan antara Ke Pate Alos dan masyarakat bawahannya, menurut informasi rumah ini ditempati sejaman dengan lahirnya kota Besuki. Bangunan ini merupakan cagar budaya yang perlu di lestarikan
Sejarah lahirnya kesenian ini pada saat Raja Brawijaya ke-5 bertahta di Kerajaan Majapahit. Untuk menyindir sang raja yang amat dipengaruhi oleh permaisurinya ini, dibuatlah barongan yang ditunggangi burung merak oleh Ki Ageng Tutu Suryo. Lebih lanjut cerita rakyat yang bersumber dari Babad Jawa menyatakan pada jaman kekuasaan Betoro Katong, penambing yang bernama Ki Ageng Mirah menilai kesenian barongan perlu dilestarikan. Ki Ageng Mirah lalu membuat cerita legendaris tentang terciptanya Kerajaan Bantar Angin dengan rajanya Kelono Suwandono. Kesenian Reyog ini pertama bernama Singa Barong atau Singa Besar mulai ada pada sekitar tahun saka 900 dan berhubungan dengan kehidupan pengikut agama Hindu Siwa. Masuknya Raden Patah untuk mengembangkan agama Islam disekitar Gunung Wilis termasuk Ponorogo, berpengaruh pada kesenian Reyog ini. Yang lalu beradaptasi dengan adanya Kelono Suwandono dan senjata Pecut Samagini.