Sungai Patai. Hal ini tercermin dari delapan tahapan yang mesti dilalui dan dilaksanakan oleh masyarakat Kenagarian Sungai Patai tersebut. Rangkaian atau tahapan prosesi penyelenggaraan jenazah penghulu di Nagari Sungai Patai meliputi: Baretong merupakan prosesi berunding di atas rumah untuk menentukan pelaksanaan prosesi-prosesi berikutnya. Mangkaji Adaik merupakan penentuan jumlah hutang adat penghulu kepada nagari. Mancabiak Kain Kapan merupakan prosesi yang dilakukan oleh angku nan ampek yang memilki tanggung jawab penuh kepada semua pihak yang ada. Osongkapali merupakan prosesi pembuatan keranda jenazah yang dilakukan oleh dubalang nan ampek dari suku-suku yang berbeda. Mamasang Kain Adaik merupakan prosesi menutup Osongkapali dengan kain yang disebut dengan kain adat, dan pemasangan baju kebesaran penghulu. Marocak merupakan prosesi menebarkan uang koin disepanjang jalan menuju ke pandam pakuburan yang dilakuk...
Secara bahasa, Minangkabau artinya menang kerbau. Asal Mula penamaan Minangkabau bermula pada masa kerajaan Pagaruyung. Dahulu kala pernah terjadi adu kerbau antara Kerajaan Pagaruyung dengan Kerajaan Majapahit yang dimenangkan oleh kerajaan Pagaruyung, sehingga daerah tersebut menjadi terkenal dengan sebutan Nagari Minangkabau. Dahulu kala, sezaman dengan Kerajaan Majapahit, di wilayah Sumatera Barat berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Pagaruyung. Raja Pagaruyung dikenal sebagai raja yang arif bijaksana. Dalam mengambil keputusan, beliau sangat mempertimbangkan keselamatan rakyatnya. Pada suatu hari, raja Pagaruyung mendengar kabar bahwa pasukan Majapahit dari tanah Jawa telah tiba di perbatasan kerajaan Pagaruyung. Menurut kabar, pasukan Majapahit hendak menyerang kerajaan Pagaruyung. Mengingat kekuatan pasukan Majapahit yang besar dan tidak sebanding dengan angkatan perang kerajaan Pagaruyung, maka raja Pagaruyung mempertimbangkan untuk melakukan perundingan de...
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat merupakan daerah yang paling kaya dengan peninggalan prasasti dari masa Melayu Kuno sekitar abar XIII – XIV M, prasasti – prasasti tersebut sebagian besar berasal dari Raja Adityawarman yang memerintah sekitar awal abad sampi seperempat akhir abad XIV M. Jumlah prasasti yang pernah ditemukan di daerah Tanah Datar sekitar 22 buah, yang tersebar di Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Tanjung Emas, dan Kecamatan Lima Kaum. Beberapa buah prasasti yang ditemukan di sekitar Bukit Gombak, kecamatan Tanjung Emas telah dikumpulkan dalam suatu tempat yang kemudian disebut dengan Kompleks Prasasti Adityawarman. Prasasti – prasasti yang ada di kompleks ini dikenal dengan nama Prasasti Pagaruyung. Ada delapan buah prasasti yang terdapat di kompleks ini, yaitu Prasasti Pagaruyung I, II, III, IV, V, VI, VII dan VII Kompleks prasasti ini berada dipinggir jalan raya Pagaruyung – Batusangkar, tepatnya di Jorong Gudam...
Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sumatra Barat, hiduplah keluarga Pak Buyung. Ia tinggal di sebuah gubuk di pinggir laut bersama istri dan seorang anaknya yang masih kecil bernama Indra. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Pak Buyung bersama istrinya mengumpulkan hasil-hasil hutan dan menangkap ikan di laut. Setiap pagi mereka pergi ke hutan di Bukit Junjung Sirih untuk mencari manau, rotan, dan damar untuk dijual ke pasar. Jika musim ikan tiba, mereka pergi ke laut menangkap ikan dengan menggunakan pancing, bubu ataupun jala. Ketika sudah berumur sepuluh tahun, Indra sering membantu kedua orangtuanya ke hutan maupun ke laut. Betapa senang hati Pak Buyung dan istrinya mempunyai anak yang rajin seperti Indra. Namun, ada satu hal yang membuat mereka risau, karena si Indra memiliki suatu keanehan, yaitu selera makannya amatlah berlebihan. Dalam sekali makan, ia dapat menghabiskan nasi setengah bakul dengan lauk beberapa piring. Pada suatu ketika, musim paceklik tiba. Baik...
Pucuak Rabuang: (sumber: E-book Ragam Hias Minangkabau. Marah, Drs. Risman. 2013. Sumatera Barat.)
Ramo-ramo Si Kumbang Janti: (sumber: E-book Ragam Hias Minangkabau. Marah, Drs. Risman. 2013. Sumatera Barat.)
Saluak Laka: (sumber: E-book Ragam Hias Minangkabau. Marah, Drs. Risman. 2013. Sumatera Barat.)
Tarian tradisional dari Sumatera Barat yang dilakukan sebagai ungkapan kasih sayang kepada seorang kekasih. Payung dalam tari payung menjad lambang perlindungan terhadap kekasihnya. Tari payung sering dilakukan secara berpasang-pasangan karena unsurnya yang romantis. Alat lain selain payung adalah selendang yang dapat dipakai wanita, sedangkan payung dipakai pria. Tari payung pada umumnya dibawakan dengan musik dinamis untuk memeriahkan acara seperti pesta, pameran, dan lain sebagainya. Tari payung mempunyai pola irama 1-2-3-4. Pola tersebut dijadikan dasar dari gerakan tarian. Gerakan tari payung pada umumnya terbagi atas 4 tahap: Gerakan 1 1. Tangan kanan memegang payung dan tangan kiri di pinggang, 2. Payung diayun ke kiri pada hitungan ganjil, 3. Payung diayun ke kanan pada hitungan genap, 4. Kaki melangkah maju hitungan 1 sampai 4, 5. Kaki melangkah mundur hitungan 5 sampai 8. Gerakan 2 1. Tangan kiri memegang payung dan tangan kanan di pinggang 2. Payun...
Tari ini terkenal akan keindahan dan ketegasan dalam gerakannya. Pada umumnya tari rancak dilakukan oleh perempuan Minang menggunakan pakain berwarna cerah. Tujuan tari rancak adalah untuk menunjukkan selain dirinya yang tegas, bahwa dirinya juga anggun. Gerakan tari rancak akan menimbulkan bunyi yang membuat suasana menjadi rancak, yang berarti bagus / elok. Tari rancak berasal dari dua macam tarian yaitu tarian rancak kudo dari pesisir selatan dan rancak kudo ciptaan Gusmati Sud. Perbedaannya adalah Gusmati Sud menciptakan beberapa filosofi untuk tariannya: 1. Tagak-tagak berarti berdiri tegak, memberi arti untuk merenungkan setiap tindakan sebelum dilakukan 2. Ukua Jo Jangko berarti untuk mengukur segala sesuatunya 3. Pandang Kutiko berarti mempunyai sudut pandang yang bijak dan tidak langsung menyimpulkan 4. Garak Garik berarti sadar penuh dan waspada akan setiap tindakan yang dilakukan 5. Raso Pareso berarti menyatukan pikiran dan hati nurani. Sumber: ht...