Amabutapu atau sagu bola dari daerah Mimika, dalam hal ini oleh suku Kamoro di Mimika, telah ada dan dibuat serta dikonsumsi sejak dahulu. Hal tersebut karena bahan dasar dari Amabutapu atau sagu bola ini banyak tumbuh di alam Mimika, dan ini menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Kamoro di Mimika. Amabutapu atau sagu bola ini terbuat dari sagu, dimana cara pembuatannya dengan cara terlebih dahulu mengolah serat pohon sagu menjadi tepung sagu, lalu sagu tersebut dibentuk dan dimasak dengan cara dibakar hingga matang. Amabutapu atau sagu bola ini biasa disantap atau dimakan langsung, dan ada juga memakan Amabutapu atau sagu bola ini dengan ikan sebagai lauknya. Sumber : warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6411
Senjata tradisional merupakan produk budaya yang lekat hubungannya dengan suatu masyarakat. Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, senjata tradisional juga digunakan dalam kegiatan berladang dan berburu. Lebih dari fungsinya, senjata tradisional kini menjadi identitas suatu bangsa yang turut memperkaya khazanah kebudayaan nusantara. Suku Asmat, selain terkenal dengan seni ukirnya yang adiluhung, ternyata juga menyimpan kekayaan senjata tradisional yang luar biasa. Sebelum mengenal logam, Suku Asmat mengandalkan bebatuan untuk dijadikan senjata. Menetap di bagian pesisir Pulau Papua yang didominasi oleh rawa dan pantai tidak menjadikan masyarakat Suku Asmat kehilangan akal untuk bisa menciptakan senjata tradisional berbasis batu. Untuk mendapatkan bahan baku batu pegunungan, masyarakat Suku Asmat mencarinya di desa dekat pegunungan. Mereka harus berjalan kaki menempuh jarak beberapa kilometer demi mendapatkan batu yang dibutuhkan. Sampai di desa yang ka...
Dengan luas wilayah sekitar tiga ratus ribu kilometer persegi, Papua dihuni berbagai macam suku bangsa. Provinsi Papua terdiri atas 29 kabupaten dan terdiri atas sekitar tiga ratus suku bangsa yang mendiaminya, di antaranya adalah suku Asienara, Asmat, Atam Hatam, Atogoim, Autohwaim, Biak-Numfor, Dani, Kaygir, Yahray, Yali dan Yapen. Dari sekitar tiga ratus suku bangsa yang tinggal di Papua, sebagian besar, menurut sensus penduduk, hanya menyisakan puluhan hingga ratusan jiwa. Suku yang berpopulasi cukup besar adalah suku Asmat, suku Dani yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Puncak Jaya. Namun pakaian adat yang dipakai suku-suku bangsa di Papua ini mirip antara satu suku dengan lainnya. Pakaian adat Papua adalah salah satu pakaian adat yang unik dan menarik, jika biasanya didaerah lain pakaian adat berupa kain kain lembut atau lainnya, namun pakaian adat Papua tidak menggunakan itu. Sesuai dengan daerah mereka tinggal, yaitu daerah pegunungan sehingga pakaian...
Beragam hasil bumi ada di sini. Dari keladi, petatas (ubi jalar), kombili (kentang hitam), pisang sampai sagu. Pesta tanaman produksi lokal ini berisi persaingan menampilkan hasil panen antar kampung maupun kelompok. Lalu, akan terlihat mana yang memiliki biji atau buah paling kecil dan terbesar. Nilai yang diambil dari ‘persaingan’ ini, kalau umbian atau hasil panen lebih kecil berarti kalah. Yang kalah harus berjanji berusaha keras agar lebih besar lagi. Pesta tahunan ini disebut dikenal dengan ndambu. Ratusan tahun lalu, ndambu diadakan guna mencairkan perselisihan, antar kampung dan marga maupun antardistrik di pulau ini ratusan tahun silam. Kata ndambu, berarti bersaing sehat. Ritual ini diadakan di pulau terapung, Kimaam, tepatnya di ujung Papua, berbatasan dengan Papua New Guinea, dan Laut Arafura. Ke Pulau Kimaam, perlu sehari semalam melalui jalur laut dari Merauke. Bisa juga jalur udara, satu-satunya pakai pesawat Susi Air. Ada empat distrik di Kimaam,...
Upacara adat perkawinan Suku Moi di kota sorong. Seperti kita mengetahui bersama bahwa tentunya Indonesia memiliki beragam macam budaya yang sangat menarik dan berbeda. Sudah pasti ada banyak penelitian-penelitian yang menemukakan tentang fungsinya budaya dalam kehidupan kita. Kegiatan tersebut di hadiri oleh seluruh keluarga besar dari kedua belah pihak , kemudian diikuti oleh sejumlah simpatisan keluarga berdekatan marga. Mereka yang aslinya suku moi dan ada simpatisan kelurga/teman dari suku yang lain. Untuk menghadiri upacara tersebut, setiap keluarga yang berdatangan dengan mengambil peralatan perkawinan Piring dan Kain Timur sebagai Alat pembayaran mas kawin. Selanjutnya dalam prosesi upacara tesebut biasanya di lalui kurang lebih 1-3 hari. Pihak laki-laki harus membayar mas kawinya ke pihak perempuan sesuai dengan permintaan, namun jika permintaan belum cukup atau belum mencapai target yang diminta maka mereka akan bertahan oleh seba...
Perempuan bermata sipit itu duduk disamping dagangannya. Diujung kaki yang dilunjurkan, Noken (tas bawaan tradisional) tergeletak. Isinya buah Pinang. Dikejauhan, deru mikrolet berkejaran. Seperti Eta, di jalan masuk pasar Mopah, pedagang sayur lain ikut berjejeran. Puluhan perempuan paruh baya ini duduk diatas tikar kusut. Eta tinggal di Kelapa Lima, Merauke. Kompleks perumahan warga asli yang rata-rata dihuni oleh suku Muyu. Mereka telah berada di sana semenjak berpuluh-puluh tahun. Asalnya dari Boven Digoel. Merauke sendiri milik suku Malind Anim. Istilah Muyu diperkirakan muncul bersamaan dengan masuknya Missi Katholik yang dibawa oleh pastor Petrus Hoeboer berkebangsaan Belanda, 1933 di kampung Ninati, daerah Muyu bagian utara, Boven Digoel. Eksplorasi pertama di daerah Muyu awalnya dimulai dengan sebutan Perkemahan Swallow (Swallow Bivouac). Swallow adalah sebuah kapal yang saat itu, Februari 1909, berlabuh di sungai Digoel, dekat muara sungai...
Dalam budaya Muyu, setiap keluarga inti boleh-boleh saja tinggal di rumahnya sendiri. Namun, biasanya beberapa keluarga inti menempati sebuah rumah tinggal bersama. Tinggal bersama di sebuah rumah seperti itu bukanlah sebuah keharusan, kecuali barangkali untuk alasan keamanan— untuk memperbesar kekuatan menghadapi musuh. Meskipun sebenarnya memperbesar kekuatan itu juga dapat dilakukan dengan membangun beberapa rumah saling berdekatan. Kehidupan orang Muyu tercermin dari tipe-tipe rumah yang mereka bangun. Mereka tinggal di rumah panggung yang terbuat dari kayu dan daun-daun nibung. Rumah pohon ini biasa disebut Ayomru . Rumah-rumah itu dibangun setinggi 3—10 meter di atas tanah, dan seluas 4 hingga 8 meter persegi. Rumah-rumah itu dibangun di atas satu atau lebih tonggak pohon yang dipotong dan biasanya ditopang oleh tiang-tiang. Dindingnya dibuat dari dua lapis papan kayu. Rumahnya dibagi menjadi beberapa ruangan. Satu sebagai ruang bersama untuk pa...
Nama Latin : Dodonaea viscosa (L.) Jacq. Famili : Sapindaceae Nama lokal : Dollu (Lanny atau masyarakat pegunungan tengah) Nama lain : Hop bush (Inggris) Deskripsi. Tumbuhan jenis pohon tinggi mencapai puluhan meter, diameter batang antara 20-45 cm, berwarna kecoklatan. Daun tunggal menyebar, agak bervariasi berbentuk oval sampai lancet, berwarna hijau, tulang daun menyirip. Daun tipis, lentur, mengkilat seperti berminyak.Tulang daun menyirip, urat daun paralel ascen Habitat dan penyebarannya Banyak tumbuh di pegunungan tengah, di tanah yang gembur dan subur serta cukup mengandung air. Cocok di daerah yang curah hujannya tinggi. Tumbuh baik di tanah yang datar ataupun di tanah dengan kemiringan yang cukup curam. Menyebar di dataran tinggi pegunugan tengah pada ketinggian di atas 1500 dpl. Penggunaan secara tradisional Daun Dollu dipanaskan diatas api atau bara sampai seperti berminyak kemudian di t...
Nama Lokal : Daun Bungkus Nama lain : D aun Tiga Jari Deskripsi Daun ini mirip dengan daun sirih yang menjalar dan menjuntai di pohon-pohon maupun di semak-semak di daerah yang beriklim panas. Daun bungkus yang dipakai masyarakat Papua ada beberapa macam. Salah satu jenis yang panas adalah daun yang menjalar yang daunnya ada tiga sehingga dikenal: daun tiga jari . Daun bungkus digunakan masyarakat pada laki-laki usia di atas 17 tahun dan bagian dari budaya . Daun bungkus banyak dibicarkan oleh kaum adam dan ibu-ibu. Habitat dan Distribusi Habitat tumbuhan ini banyak terdapat di hutan-hutan dan pinggiran di daerah yang agak panas di daerah Papua Bagian yang digunakan Daun yang tua dan muda Cara Pemanfaatan Secara Tradisional Daun dipotong halus-halus atau ditumbuk kemudian dicampur dengan sedikit minyak kelapa.Warna daun setelah diberi minyak kelapa warna hijau tua. Cara meng...