Bentuk perkawinan ini terjadi apabila telah terlebih dahulu terjadi kesepakatan antara orang tua atau kerabat dekat dari masing-masing kedua belah pihak untuk mengawinkan kedua anak mereka. Bentuk perkawinan dijodohkan ini tidak terlalu jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia, hanya saja perbedaan yang paling prinsipil adalah; Kalau di Ternate, terjadi antara anak-anak yang bapaknya bersaudara dekat/jauh atau ibunya bersaudara dekat/jauh. Kebanyakan bentuk perkawinan ini tidak disetujui oleh anak muda jaman sekarang sehingga jalan yang mereka tempuh adalah bentuk “ Masibiri ” atau Kawin Lari. Bentuk perkawinan Kofu’u ini sudah jarang terjadi dalam masyarakat Ternate.
Bila ditelusur, kehadiran bangsa Eropa di Ternate tidak terlepas dari keberadaan cengkih maupun pala di pulau tersebut. Mereka berani bersusah payah untuk berlayar jauh hanya untuk mendapatkan rempah-rempah tersebut yang pada waktu itu merupakan primadona komoditas yang sangat laku di pasaran Eropa, dan kebetulan Ternate pada waktu telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah bagi seluruh daerah di Maluku. Kehadiran bangsa Eropa yang bermula dari cengkeh ini, pada akhirnya menjadi ihwal kolonialisme di Ternate. Jejaknya bisa dilacak dari keberadaan benteng-benteng yang ada di Ternate. Salah satunya adalah benteng Kota Janji. Benteng Kota Janji terletak di Jalan Ngade, Dusun Laguna, Desa Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Provinsi Maluku Utara. Lokasi benteng ini berada di pinggir jalan utama menuju Kota Ternate dari arah selatan, dan depan ada rumah makan kebanggaan Ternate, Floridas. Rumah Makan Floridas berdiri tepat di atas tepi laut. Duduk di balkon...
Berkeliling Kota Ternate bisa menjadi yang menyenangkan selama di sana. Banyak obyek wisata bisa dikunjungi di Kota Ternate. Salah satunya adalah benteng Oranje ( Fort Oranje ). Benteng Oranje terletak di Jalan DR. Hasan Boesoiri, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Lokasi benteng ini berada kawasan komersial dari pusat Kota Ternate. Menurut sejarahnya, kehadiran benteng ini tidak terlepas dari hasil bumi yang ada di sana, yaitu rempah-rempah. Diawali dengan kedatangan seorang Laksamana VOC bernama Kornelis Matelief de Jonge pada tahun 1607 yang berdalih ingin membantu Sultan Ternate untuk mengusir bangsa Spanyol dari Ternate. Atas keberhasilannya tersebut, de Jonge mendapat izin dari Sultan Ternate untuk mendirikan sebuah benteng di tempat yang sama dengan Benteng Malayo, sebuah benteng peninggalan Portugis. Selain itu, Sultan Ternate juga memberi izin kepada VOC untuk melakukan monopoli perdag...
Pasti pada penasaran kan sama tradisi unik dari Masjid Sultan Ternate ini kan? Dari azannya yang mengharuskan empat orang sekaligus untuk menjadi Mu’adzin, larangan memakai sarung untuk salat, larangan wanita untuk memasuki masjid dan penutupan jalan sekitar masjid pada hari jum’at. Penasaran banget kan? Pertama, tradisi larangan menggunakan sarung bagi laki-laki dan mewajibkan untuk menggunakan celana panjang. Menurut orang ternate, dengan menggunakan celana panjang bagi laki-laki akan menunjukkan huruf alif lam terbalik. Yang bermakna laa ilaaha illallah, yaitu tiada tuhan selain Allah. Oleh karena itu, diwajibkanlah bagi para laki-laki untuk menggunakan celana panjang ketika beribadah di Masjid Sultan Ternate. Kedua, tradisi yang mengharuskan empat orang sekaligus untuk menjadi mu’adzin ketika memasuki waktu salat jum’at. Pada awalnya, di sekitar daerah Kesultanan Ternate hanya terdapat empat masjid. Namun, pada hari jum’at kebanyakan masyara...
Roti Pancis adalah makanan khas Ternate sejenis makanan penutup yang biasanya dikonsumsi pada sore hari dengan seruputan teh hangat.Makanan ini rasanya manis karena dilapisi oleh mentega cair dan gula cair.Makanan ini memiliki bentuk yang sangat mirip dengan panekuk ( pancake ) tetapi memiliki wujud yang lebih tipis,bentuk bulat pipih kemudian dilipat empat. Bahan : - Terigu seperempat kg - Telur 1 butir - Garam (secukupnya) - Gula putih (secukupnya) - Mentega (secukupnya) - Air (secukupnya) Cara Membuat: - Campurkan terigu,telur,garam,dan air lalu aduk hingga merata - Buatlah topping dengan cara mencairkan kan mentega dengan taburan gula pasir - Panaskan teflon - Oleskan mentega dengan kuas pada teflon tersebut - Ambil adonan sebanyak satu sendok sayur,tuangkan di atas teflon - Ratakan adonan tersebut - Masak dengan menggunakan api yang kecil - Setelah matang,angkat pindahkan ke suatu tempat - O...
Pada jaman dahulu hiduplah seorang pemuda tampan bernama Jafar Sidik. Ia tinggal seorang diri di desa Salero, Ternate. Di dalam hutan yang tak jauh dari desa Salero terdapat telaga yang berair amat jernih. Telaga Air Sentosa namanya. Jafar Sidik sering duduk sendirian di sebuah batu besar yang berada di pinggir telaga Air Sentosa, terutama ketika ia beristirahat setelah berburu atau mencari kayu bakar di hutan. Pada suatu sore Jafar Sidik kembali duduk di batu besar di pinggir telaga Air Sentosa itu. Langit di atas berwarna jingga yang amat indah ketika dipandang. Seperti tak puas-puasnya Jafar Sidik melihat keindahan langit ketika itu. Tiba-tiba pandangan Jafar Sidik tertuju pada setitik cahaya berwarna-warni. Tampak seperti pelangi. Kian jelas Jafar Sidik mengamati, kian jelaslah pelangi itu. Pelangi itu kian membesar dan memanjang. Ujung pelangi jatuh di atas permukaan telaga Air Sentosa. Jafar Sidik terperanjat saat melihat tujuh bidadari terbang di atas lengkunga...
Dahulu, jauh di belahan bumi sebelah utara kepulauan Maluku, terdapat sebuah daerah yang disebut Tobelo. Konon daerah yang diliputi laut yang membiru itu menyimpan suatu kisah yang menarik. Beratus tahun yang lalu di suatu rumah yang berdindingkan daun rumbia, tinggallah satu keluarga. Ayahnya seorang nelayan yang siang dan malam hidupnya diatas lautan bertarung nyawa untuk menghidupi anak istrinya. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang setia dan sangat bijaksana. Mereka memiliki dua orang anak. Yang sulung seorang anak perempuan bernama O Bia Moloku. Kecantikannya melebihi ibunya. Sedangkan adiknya bernama O Bia Mokara, tampan dan berperawakan mirip ayahnya. Pada suatu hari mereka pergi melaut dan seperti biasa. Sebelum mereka bertolak ke laut, tak lupa ditinggalkannya makanan dan telur ikan pepayana di rumahnya. Beberapa hari setelah kepergian ayahnya melaut, ibunya pergi ke kebun. Sebelum ibunya pergi ia berpesan kepada kedua anaknya, "Hai anak-anakku, jangan kamu maka...
Pada masa dahulu kala telah terjadi pertikaian antara warga Teluk Tarakani dan jazirah Wayamoto. Tidak diketahui awal mulanya, tetapi pertikaian itu berlarut-larut dan tidak ada tanda-tanda segera berakhir. Mereka hidup dalam suasana tidak nyaman, penuh curiga dan saling menyalahkan. Anak-anak tumbuh dalam situasi yang mencekam. Di tengah situasi yang tidak mengenakkan itu, di dekat perbatasan kedua wilayah itu, tersebutlah dua keuarga yang tinggal di wilayah yang bertikai itu. Satu keluarga tingga di wilayah Teluk Tarakani, sedang yang lain tinggal di wilayah Jazirah Wayamoto. Kedua keluarga itu mempunyai anak lelaki yang usianya sebaya. Walaupun dilarang oleh kedua orangtuanya, mereka tetap berteman dan bermain bersama secara sembunyi-sembunyi. Pada suatu hari anak dari Jazirah Wayamoto menanyakan kepada ayahnya tentang kenapa dia tidak boleh bermain dengan anak dari Tarakani. Ayahnya menyuruh bocah itu untuk mencari teman lain yang berasal dari Jazirah Wayamoto saja. Na...
Alkisah, ada sepasang suami istri yang setiap hari harus berladang di tengah hutan. Karena tidak ada orang yang bisa membantu menjaga bayi mereka, maka si bayi harus ikut dibawa bekerja. Sang istri menggantungkan kain pada sebatang pohon dan meletakkan bayinya di sana. Lalu, sang istri akan meladang tak jauh dari pohon itu. Tak terasa tengah hari telah datang. Si bayi mulai menangis, tapi sang istri tetap bekerja. Sang istri berpikir, lebih baik ia menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat, baru nanti melihat keadaan bayinya. Tapi bayi itu terus menangis. Akhirnya burung-burung yang ada di sekitar sang bayi menaruh iba. Mereka lantas memberikan bulu-bulu mereka untuk menghangatkan sang bayi. Tangisan sang bayi kemudian berhenti. Sang istri pikir, itu karena bayinya tertidur. Maka sang istri kembali bekerja dan bekerja, sampai ia mendengar suara kicauan burung yang begitu pilu datang dari pohon tempat anaknya berada. “Hua… lo… puu…&...