Puspa Iptek Sundial adalah wahana pendidikan yang terletak di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Puspa Iptek Sundial diresmikan pada tanggal 11 Mei 2002, bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional. Keberadaan Puspa Iptek Sundial merupakan upaya penting bagi perwujudan Kota Baru Parahyangan sebagai Kota Mandiri yang berwawasan pendidikan. Mulai tahun 2013 area alat peraga di Puspa Iptek Sundial juga diperluas serta fasilitasnya diperlengkap, seiring dengan semakin tingginya minat dan kepedulian masyarakat terhadap dunia sains dan teknologi. Jam Matahari Vertikal Kami memiliki lebih dari 180 buah alat peraga interaktif sehingga pengunjung dapat mencoba sendiri dan mengeksplorasi alat-alat peraga tersebut. Nama Puspa Iptek Sundial merupakan perpaduan antara Puspa Iptek dan Sundial. Puspa Iptek adalah singkatan dari Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , sedangkan Sundial berarti jam Matahari. Kata Sundial tersebut mele...
Herbarium Bogoriense merupakan Herbarium yang terlengkap dan juga tertua di wilayah Asia Tenggara. Herbarium yang pada awalnya berada di Bogor ini, sekarang digunakan sebagai fasilitas untuk penelitian mengenai keanekaragaman hayati yang terdapat di Cibinong. Herbarium yang tercatat sebagai Herbarium terbesar nomor tiga di dunia setelah Leiden – Belanda, dan Kew – Inggris. Dimana Herbarium ini dilengkapi berbagai jenis alat penelitian yang mencapai hingga 500 buah sebagai taksonomi melalui pendekatan biologi molekuler DNA dan RNA. Gedung yang digunakan sebagai Herbarium sendiri sebenarnya merupakan hasil hibah dari masyarakat Jepang, besaran nya mencapai sekitar 2.172 yen dengan luas tanah mencapai 12.331 meter persegi. Dimana pembangunan fasilitas gedung dan juga peralatan yang digunakan untuk penelitian bidang botani serta mikrobiologi dimulai sejak April 2005 dan baru selesai pada Juni 2006. Di Herbarium Bogoriense tersimpan sekitar 2 juta spesimen kering, b...
Di dalam museum ini terdapat salah satu mobil unik yang bersejarah yaitu mobil bekas milik Dewi Soekarno yang merupakan Chrysler Imperial Crown Le Baron keluaran tahun 1962. Mobil sedan dengan empat pintu ini memiliki mesin V8 ini ternyata sudah mengadopsi transmisi Automatic Torquefielte A-727. Tenaga yang dihasilkan saat itu diklaim mencapai 340 dk. Terdapat pula fitur-fitur lain yang cukup memadai, mulai dari power steering, power window, AC serta sebuah head unit. Selain mobil milik Dewi Soekarno terdapat pula mobil milik Gubernur DKI yang paling tersohor yaitu mobil milik Ali Sadikin. Koleksi milik Bapak Ali Sadikin ini berupa mobil Chrysler New York tahun 1962. Selain itu juga ada mobil milik mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Tri Sutrisno yaitu mobil sedan Volvo berbelut warna biru dongker tahun 1988. Di museum ini terdapat banyak mobil-mobil legendaris yang cukup ternama pada masanya, seperti Dodge Fargo lansiran tahun 1956, Buick Roadmaster serta sedan tahun...
Swarapendidikan.co.id (KOTA SUKABUMI) – Ingin mempelajari lebih dekat jejak kebudayaan Suku Sunda, khususnya jejak sejarah peninggalan kerajaan Prabu Siliwangi? Berkunjunglah ke kota Sukabumi, tepatnya di Komplek Pesantren Dzikir Al Fath, Perum Gading Kencana Asri, Jl. Merbabu Kel. Karang Tengah, Kec. Gunung Puyuh, Kota Sukabumi. Di Kompleks Ponpes Dzikir Al-Fath yang luasnya lebih kurang 1 Ha itu terdapat sebuah museum yang menyimpan ratusan benda-benda cagar budaya yang memiliki nilai historis tinggi peninggalan kerajaan Prabu Siliwangi milik pribadi DR. Fajar Laksana, SE, CQM, MM yang merupakan salah satu keturunan ke 17 Prabu Siliwangi, sekaligus pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath. Museum Prabu Siliwangi yang terdaftar sebagai anggota Museum Nasional Indonesia dengan nomor 175 dan terdaftar sebagai museum sejarah Sunda di tingkat Provinsi Jawa Barat dengan nomor 15 ini dibuka untuk umum. Senin sampai Minggu pukul 09.00 – 16.00. Pen...
Tari Wayang Tari wayang mulai dikenal masyarakat pada masa kesultanan Cirebon pada abad ke-16 oleh Syekh Syarif Hidayatullah, yang kemudian disebarkan oleh seniman keliling yang datang ke daerah Sumedang, Garut, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya. Berdasarkan segi penyajiannya tari wayang dikelompokkan menjadi 3 bagian antara lain, yaitu: tari Tunggal, Tari Berpasangan dan Tari Massal. Tari wayang memiliki tingkatan atau jenis karakter yang berbeda misalnya karakter tari pria dan wanita. Karakter tari wanita terdiri dari Putri Lungguh untuk tokoh Subadra dan Arimbi serta ladak untuk tokoh Srikandi. https://www.silontong.com/2018/08/31/tarian-tradisional-daerah-jawa-barat/
Kekayaan alam Cimahi menjadi pilihan ide bagi masyarakat lokal dalam menelurkan karya batiknya. Inilah sebab mengapa batik Cimahi terkenal dengan motif lereng kujang, pusdik, curug cimahi, anyaman bambu, serta daun singkong. Sumber : https://fnrbatik.com/motif-batik/
Batik ini dikenal dengan motif yang simpel dan cocok bagi semua kalangan masyarakat. Salah satu batik khas dari kota ini adalah batik priangan. Terkenal dengna warna cerah, batik priangan menunjukkan detail motif yang jelas. Bukan cuma berupa batik tulis, tetapi batik cap dari Tasik juga kerap menarik minat orang. Sumber : https://fnrbatik.com/motif-batik/
Tari Barong Blora Tari Barong Blora adalah salah satu kesenian rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat Blora. Alur cerita bersumber dari hikayat panji. Di dalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras, kompak yang dilandasi kebenaran. Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit. https://www.silontong.com/2018/08/31/tarian-tradisional-daerah-jawa-barat/
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu (padrão) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia-Belanda. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis. Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I), sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, sementara sebuah replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta. Sejarah...