Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Jawa Barat Jawa Barat
Museum Sejarah Sunda Prabu Siliwangi
- 31 Desember 2018

Swarapendidikan.co.id (KOTA SUKABUMI) – Ingin  mempelajari lebih dekat jejak kebudayaan Suku Sunda, khususnya jejak sejarah peninggalan kerajaan Prabu Siliwangi?  Berkunjunglah ke kota Sukabumi, tepatnya di Komplek Pesantren Dzikir Al Fath, Perum Gading Kencana Asri, Jl. Merbabu Kel. Karang  Tengah, Kec. Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.

Di Kompleks Ponpes Dzikir Al-Fath yang luasnya lebih kurang 1 Ha itu terdapat sebuah museum yang menyimpan ratusan benda-benda cagar budaya yang memiliki nilai historis tinggi peninggalan kerajaan Prabu Siliwangi milik pribadi DR. Fajar Laksana, SE, CQM, MM yang merupakan salah satu keturunan ke 17 Prabu Siliwangi, sekaligus pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath.

Museum Prabu Siliwangi yang  terdaftar sebagai anggota Museum Nasional Indonesia dengan nomor 175 dan terdaftar sebagai museum sejarah Sunda di tingkat Provinsi Jawa Barat dengan nomor 15 ini  dibuka untuk umum. Senin sampai Minggu pukul 09.00 – 16.00. Pengunjung yang datang juga tidak dikenai biaya masuk, tetapi bisa memberikan bantuan secara sukarela melalui kotak amal yang disediakan pengelola.

Sejarah Prabu Siliwangi Bukan Mitos

 Menurut salah satu pengelola museum Prabu siliwangi, Iwan Kriswanjuna, SE yang akrab disapa Ki Dulang menjelaskan, dipamerkannya benda-benda peninggalan Prabu Siliwangi kepada masyarakat umum adalah untuk memperkenalkan bahwa di Sukabumi ada museum budaya tentang sejarah Prabu Siliwangi yang pernah hidup dizamannya dan bukan sekedar mitos, tetapi legenda yang benar-benar ada.

“Belum lama ini (28 November – 31 Desember 2016) sengaja kami datangkan beberapa tokoh arkeologi nasional, dan kita seminarkan. Hasilnya salah satu arkeolog nasional, DR. Tony subiantoro,  mengatakan bahwa benda-benda cagar budaya peninggalan Prabu Siliwangi, hampir 70 persen asli. Bahkan beberapa ahli lainnya juga mengakui bahwa benda yang ada disini sudah ada yang usianya 5000 tahun sebelum masehi . Ini yang membuat kami semakin termotivasi dan menambah yakin bahwa tidak salah jika kita gelar pameran ini,”  jelas Ki Dulang saat SP berkunjung kesana. Minggu (25/12/16).

Diakui kebenarannya

“Dengan dengan adanya pameran ini, kami ingin memberikan pengetahuan sekaligus mengenalkan kepada masyarakat  bahwa di sukabumi ada museum yang nilai sejarahnya benar-benar diakui oleh pemerintah, para ahli sejarah, dan masyarakat sekaligus menepis mitos-mitos negative tentang sejarah Prabu siliwangi, sebab kami punya bukti otentiknya yang tidak diragukan lagi kebenarannya, termasuk pimpinan ponpesnya yang merupakan salah satu keturunan ke 17 secara silsilah dan itu bisa dibuktikan kebenarannya.” ujar pria ganteng yang juga seorang penulis dan peneliti benda-benda cagar budaya pajajaran.

Selama ini lanjut Ki Dulang lagi, banyak pengunjung khususnya anak-anak sekolah mulai dari  tingkat SD hingga SMA datang dari luar kota sukabumi.  Maka dengan adanya pameran ini kita berharap warga Sukabumi sendiri semakin tahu asal-usul kerajaan sunda dan masyarakat semakin mencintai kebudayaannya dan tidak mati obor terhadap sejarahnya sendiri.

Kepada SP Ki Dulang juga menjelaskan, benda-benda ini sejak 2007 sudah mulai dikumpulkan. Selain  mencari informasi dari masyarakat dan hunting ke wilayah-wilayah yang memiliki nilai cagar budaya, kita juga dibantu oleh masyarakat terkait temuan benda-benda cagar budaya yang bisa kita teliti keaslian dan kebenarannya.

Ki Dulang mengaku akan terus melakukan penelusuran guna mengungkap keberadaan benda-benda bersejarah terutama berkaitan dengan peninggalan budaya Sukabumi.

“Kami akan terus mencari benda-benda tersebut agar tidak punah. terpenting lagi langkah ini dilakukan untuk menelusuri jejak budaya Suku Sunda. Karena setiap benda-benda sejarah memiliki pesan-pesan tertentu dari pembuatnya di masa lalu dan semua itu mengandung makna dan hikmah yang besar,” tandasnya.

Dari batu sampai kitab kuno dipamerkan di museum ini

 Menurut Ki Dulang, benda-benda peninggalan Prabu Siliwangi ini baru dipamerkan untuk umum pada 2013  sampai sekarang. Benda yang dipamerkan di Museum Prabu Siliwangi terdapat 10 arca, 30 batu bertulisan, serta tulisan-tulisan kuno dengan media daun lontar, kulit kayu, kulit binatang, dan kertas sebanyak 40 lembar. Ada juga kitab kuno yang berisi sejarah Pajajaran. Benda lainnya berupa kujang, keris, dan tombak yang Jumlahnya cukup banyak.

“Ada sekitar 300 an untuk jenis batu, sementara untuk persenjataan ada sekitar 200 an. Sebagian benda-benda lainnya masih disimpan karena keterbatasan ruangan yang hanya 6 X 8 m2,” ungkap Ki Dulang.

Senada dengan Ki Dulang, Musa atau biasa disapa Ucok yang juga pengurus museum Prabu Siliwangi, mengatakan bahwa fungsi utama museum ini adalah untuk kepentingan pendidikan bagi masyarakat.

“Banyak pengunjung yang berasal dari mancanegara seperti Inggris, Singapura, Brunei Darussalam, dan Amerika Serikat,” ujar Ucok.

Dia menambahkan, selama ini pemilik Ponpes Dzikir AlFath terus mempromosikan museumnya kepada para pencinta benda purbakala  ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Bahkan Fajar Laksana, pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, pemilik museum Prabu Siliwangi sekaligus salah satu keturunan ke 17 Prabu Siliwangi, pernah diundang ke China untuk memperkenalkan benda-benda bersejarah yang tersimpan di Museum Prabu Siliwangi miliknya. (gus)

 

sumber : https://museumprabusiliwangi.org/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya