3.677 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Relief Yeh Pulu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Ada tempat wisata yang menarik dan unik, serta berdaya magis, yakni Relief Yeh Pulu. Relief Yeh Pulu yang merupakan objek wisata sejarah berupa pahatan-pahatan kuno pada dinding bukit cadas. Relief ini memiliki panjang lebih kurang 25 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter dan diperkirakan dibangun pada abad ke-14 atau ke-15. Pertama kali ditemukan oleh seorang punggawa Kerajaan Ubud pada tahun 1925.   Asal-usul Nama   Nama Yeh Pulu berasal dari dua kosakata yakni “Yeh” yang memiliki makna air dan “Pulu” yang bermakna gentong. Namun demikian, jika diamati antara nama Yeh Pulu dengan pahatan reliefnya sungguh tak ada kaitannya karena pahatan yang tercetak tersebut tidak sama sekali berbentuk gentong ataupun semacamnya. Diteliti lebih jauh lagi, nama Yeh Pulu diambil dari gentong yang berdiri tepat di tengah sumber air yang disucikan yang berada di sebelah barat relief.   Relief Yeh Pulu paling tidak memiliki lima fragmen...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Pengerobokan Kesiman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Di Bali banyak sekali terdapat pura tempat orang Hindu bersembahyang dan mendekatkan diri ke Sanghyang Widhi Wasa. Kini, di era modern sebuah pura tak lagi dianggap hanya sebagai lokasi peribadatan namun telah mengalami perluasan fungsi yang cukup signifikan: yang digunakan sebagai lokasi wisata juga.   Masing-masing pura ini memiliki berbagai keunikannya tersendiri. Salah satunya ialah Pura Pengerobokan Kesiman yang memiliki konsepTri Mandala yakni Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Berbeda dengan pura lainnya, di Pengerobokan Kesiman ini diantara ketiga Nistanya tersebut tak ada tembok pemisah atau penyengker. Ketiganya tampak “akur” saling berdampingan.   Balai Begongan   Ada beberapa bangunan seperti Balai Begongan dan Bale Panjang yang biasanya ditempatkan di Madya Mandala, sementara di pura ini terlihat menyatu dengan Nista Mandala. Pada Utama Mandala terdapat tiga bangunan yakni Gedong Dalem, Gedong Pangerod, da...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Lempuyang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pura Hindu di Bali merupakan manifestasi dari penyembahan terhadap para dewa-dewi yang dipercaya bisa mendatangkan hal positif bagi manusia. Peran dan fungsi sebuah pura di Bali menjadi berganda, yakni sebagai tempat untuk memuja, bersembahyang sekaligus juga sebagai tempat berwisata. Salah satunya yakni Pura Lempuyang yang berada di belahan timur Pulau Bali.   Tiga Mandala   Pura Lempuyang merupakan pura yang paling tua di Bali. Dalam konsepsi Dewata Nawa Sanga atau Sembilan Dewa penguasa sembilan mata angin, pura ini merupakan Sthana Dewa Iswara. Pura Lempuyang sendiri terbagi dalam tiga mandala yaitu Lempuyang Sor, Lempuyang Madya dan Lempuyang Luhur. Berdasarkan lontar Markandeya Purana, Pura Lempuyang didirikan oleh Rsi Markandeya sekitar abad ke-8 M. Pada saat itu Rsi Markandeya membuat sebuah pesantrian untuk keperluan persembahyangan sekaligus membabarkan ajaran Hindu.   Pesantrian tersebut diperkirakan berada pada lokasi Pura Lempuyang...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pua Luhur Batukaru
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

Pua Luhur Batukaru merupakan salah satu pura di Pulau Dewata yang lumayan terkenal dan berbau mistis karena dijadikan sebagai tempat untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Mega Dewa.       Fungsinya sebagai tempat untuk memuja Tuhan berimplikasi pada begitu concernnya untuk menumbuhkan tetumbuhan dengan memberdayakan air secara benar dan “walatra” sebagai makna melaksanakan titah Tuhan yang dalam alam kepercayaan masyarakat Bali sebagai “yang menumbuhkan”.   Nama Pura   Besar kemungkinan nama pura ini diambil dari nama sebuah gunung yakni Gunung Batukaru. Disarankan untuk umat Hindu yang hendak bersembahyang di pura ini untuk terlebih dahulu sembahyang di Pura Jero Taksu. Pura Jero Taksu ini lumayan jauh jaraknya dari Pura Luhur Batukaru. Tujuan persembahyangan di Pura Jero Taksu itu adalah sebagai permakluman agar sembahyang di Pura Luhur Batukaru mendapat sukses.   Pura Taksu ini merupakan bagia...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Legenda Asal Mula Desa Trunyan, Kedisan dan Abang Dukung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Desa Trunyan, Desa Kedisan , dan  Desa Abang Dukuh  merupakan desa yang terletak di Kecamatan  Kintamani,  Kabupaten  Bangli,  Provinsi  Bali . Keberadaan nama ketiga desa tersebut terkait dengan pengembaraan empat orang putra  Raja Surakarta  ke Bali untuk mencari  bau harum  yang menyengat. Berikut kisahnya dalam cerita Legenda   Asal Mula Desa Trunyan, Kedisan, dan Abang Dukuh . * * * Alkisah, Raja Solo yang bertahta di Keraton Surakarta mempunyai empat orang anak, tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang paling bungsu. Suatu hari, tiba-tiba mereka mencium bau harum yang sangat menyengat. “Hai, bau harum apa itu?” tanya Pangeran Sulung, “Apakah kalian menciumnya juga? “Iya, Kanda. Bau harum itu amat menyengat,” jawab ketiga adiknya serentak. Keempat bersaudara itu pun mencari sumber bau harum yang menyengat tersebut. “Sepertinya bau harum itu bera...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ GOA GAJAH, PENINGGALAN SEJARAH HINDU DAN BUDHA
Ornamen Ornamen
Bali

Salah satu daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Gianyar adalah wisata budaya berwujud situs-situs peninggalan yang sudah berusia sampai belasan abad. Satu diantaranya adalah Gua Gajah yang berada di Banjar Gua, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh. Di kawasan ini, bisa ditemukan 2 (dua) kompleks peribadatan dari 2 (dua) agama. Letak 2 (dua) kompleks peribadatan ini saling berdampingan. Keberadaan dari keduanya menjadi bukti bahwa kerukunan di dalam beragama sudah ada di Nusantara sejak berabad-abad yang lalu. Gua Gajah sendiri merupakan kawasan yang menyimpan peninggalan arkeologi dari masa perkembangan agama Hindu dan Buddha di pulau Bali. Keberadaan situs ini pertama kali diketahui oleh seorang pejabat dari pemerintah Hindia – Belanda, yaitu L.C. Heyting, pada tahun 1923. Heyting di dalam laporannya menyebutkan adanya sebuah gua dengan dinding luarnya yang penuh ornamen pahatan. Gua berornamen inilah yang menjadi sumber penamaannya, yaitu Goa Gajah. Gua Gajah mempun...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
1_Tari Cilinaya
Tarian Tarian
Bali

Khazanah seni tari Bali memang tidak pernah sepi dari kreasi baru para senimannya. Kreasi-kreasi kontemporer ini berdampingan dengan tari-tari klasik yang tetap lestari dalam tradisi masyarakat Bali. Sebagian di antaranya menghilang seiring perjalanan waktu, tapi ada pula yang tetap lestari dan diterima masyarakat sebagai salah satu kekayaan budaya yang harus dipertahankan. Tari cilinaya merupakan satu dari sedikit tari kreasi tersebut yang tetap bertahan dalam jangka waktu hampir dua puluh tahun. Tari cilinaya diciptakan oleh I Wayan Dibia, salah seorang maestro tari tradisional Bali pada tahun 1986. Tari ini awalnya diciptakan untuk dipentaskan oleh Sekaa Gong Patra Kencana Singapadu, Gianyar. Gagasan lahirnya tari ini terinspirasi dari ornamen cili. Cili merupakan salah satu ornamen khas dalam busana para penari ini. Cili berupa sehelai kain panjang dengan ujung yang melancip dengan motif yang berwarna-warni. Cili yang menjadi bagian busana para penari melambangkan k...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
1_Tari Barong Keris
Tarian Tarian
Bali

Tari barong keris merupakan salah satu dari sekian banyak varian tari barong yang berkembang dalam masyarakat Bali. Tari ini telah dikemas menjadi tontonan yang menarik perhatian masyarakat awam, khususnya para wisatawan (baik domestik maupun mancanegara). Tari ini ditampilkan secara reguler di daerah Batu Bulan, Gianyar, setiap pagi hari pada pukul 9.30-11.30 WITA. Meski menjadi pertunjukan massal yang dinikmati banyak orang, nilai kesakralan tari ini tetap terjaga. Seperti tari barong pada umumnya, tari barong keris mengisahkan perseteruan abadi antara sosok Barong yang menjadi simbol kebaikan dengan Rangda yang memanifestasikan keburukan. Kedua tokoh ini terlibat pertarungan imbang yang tidak berkesudahan, satu sama lain tidak dapat saling menjatuhkan. Pertarungan abadi tersebut memiliki filosofi bahwa dalam kehidupan, kebaikan serta keburukan akan selalu hadir berdampingan dan saling menyeimbangkan. Tari barong keris mengemas filosofi tersebut dalam cerita yan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pura Pulaki
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pura Agung Pulaki lumayan mudah untuk dijangkau karena lokasinya yang strategis yakni terletak di Jalan Gilimanuk-Singaraja. Pura ini disebut juga dengan Pura Petirtan. Pura ini didominasi dengan ornamen batu yang berwarna hitam selain juga memiliki jaba tengah. Pura ini menempel di kaki perbukitan sehingga membawa suasana yang begitu menakjubkan. Juga pura ini dekat sekali dengan laut dan jika bekunjung maka otomatis deburan ombak pantai akan dengan jelas terdengar.   Banten Pejati   Bagi Anda yang sekalian berniat ibadah, maka sebaiknya haturan berupa Banten Pejati sebaiknya telah dipersiapkan dengan tetap menutup bagian kebennya supaya tak mengundang respons dari para monyet yang biasanya banyak berkeliaran di lingkungan Pura Pulaki ini. Keseluruhan haturan kecuali Canang dan Kewangen sebagai saran untuk melakukan sembahyang dimasukkan ke dalam tempat yang dikurung dengan kawat sehingga mampu terhindar dari jamahan monyet-monyet yang berkeliaran. &nb...

avatar
Sobat Budaya