Tarian
Tarian
Tari Tradisional Bali Gianyar
1_Tari Barong Keris
- 17 Mei 2018

Tari barong keris merupakan salah satu dari sekian banyak varian tari barong yang berkembang dalam masyarakat Bali. Tari ini telah dikemas menjadi tontonan yang menarik perhatian masyarakat awam, khususnya para wisatawan (baik domestik maupun mancanegara).

Tari ini ditampilkan secara reguler di daerah Batu Bulan, Gianyar, setiap pagi hari pada pukul 9.30-11.30 WITA. Meski menjadi pertunjukan massal yang dinikmati banyak orang, nilai kesakralan tari ini tetap terjaga.

Seperti tari barong pada umumnya, tari barong keris mengisahkan perseteruan abadi antara sosok Barong yang menjadi simbol kebaikan dengan Rangda yang memanifestasikan keburukan. Kedua tokoh ini terlibat pertarungan imbang yang tidak berkesudahan, satu sama lain tidak dapat saling menjatuhkan.

Pertarungan abadi tersebut memiliki filosofi bahwa dalam kehidupan, kebaikan serta keburukan akan selalu hadir berdampingan dan saling menyeimbangkan. Tari barong keris mengemas filosofi tersebut dalam cerita yang terdiri dari lima babak.

Tari barong keris dibuka dengan kehadiran sesosok Barong Keket (makhluk mitologis yang digambarkan berkepala singa dengan bulu lebat) yang hidup bersama seekor kera di tengah hutan belantara.

Alkisah, muncul sekelompok orang yang kemudian berusaha menyerang Barong karena menduga anaknya telah dimakan oleh Barong. Terjadi perkelahian sengit antara ketiga orang tersebut dengan Barong dan kera. Pada akhirnya, sang kera berhasil melukai salah satu penyerang.

Pada babak pertama, muncul dua penari yang dikisahkan sebagai para pengikut dari Rangda. Kedua penari ini mencari pengikut Dewi Kunti yang akan menghadap kepada patihnya.

Pada babak kedua, seorang pengikut Rangda menjelma menjadi sesosok setan yang mengubah kedua pengikut Dewi Kunti menjadi penuh amarah. Kedua pengikut ini kemudian bertemu dengan sang patih dan bersama-sama pergi menghadap Dewi Kunti.

Pada babak ketiga, Dewi Kunti muncul bersama anaknya, Sadewa (Sahadewa), yang dulu pernah dijanjikan akan diserahkan kepada Rangda sebagai korban persembahan. Dewi Kunti sesungguhnya tidak tega mengorbankan Sadewa, tetapi muncul sesosok setan yang menguasai pikiran Dewi Kunti serta patihnya. Sadewa pun ditangkap dan diikat di tengah hutan – tempat Rangda berada.

Di tengah kondisi tersebut, Dewa Syiwa muncul di hadapan Sadewa dan menganugerahkan keabadian kepadanya. Rangda pun akhirnya muncul dan berniat membunuh Sadewa, tanpa mengetahui kekuatan yang telah diberikan Dewa Syiwa. Rangda berulang kali berusaha menyerang Sadewa, tetapi tidak satupun serangan yang melukainya.

Rangda pun akhirnya menyerah dan takluk pada Sadewa serta memohon agar dibebaskan dari kutukan sehingga dapat masuk surga. Sadewa memenuhi permintaan Rangda dan menyelamatkannya sehingga Rangda pun akhirnya dapat mengalami moksa.

Pada bagian terakhir, seorang pengikut Rangda yang bernama Kalika berusaha menghadap Sadewa dan juga memohon untuk diselamatkan. Sadewa menolak permintaan Kalika dan terjadilah pertarungan sengit antara keduanya.

Untuk mengimbangi Sadewa, Kalika menjelma menjadi babi hutan lalu menjadi burung. Meski beberapa kali berubah wujud, Kalika selalu kalah oleh Sadewa. Kalika pun kemudian menjelma menjadi sesosok Rangda yang tidak dapat dikalahkan oleh Sadewa.

Sadewa pun mengubah wujudnya menjadi Barong. Kekuatan Barong jelmaan Sadewa dan Rangda jelmaan Kalika ini memiliki kekuatan yang berimbang, sehingga tidak dapat saling mengalahkan.

Para pengikut Sadewa/Barong pun berusaha menyerang Rangda, tetapi satu per satu berhasil dikalahkan. Atas kehendak Sang Maha Kuasa, para pengikut Barong diberi kekuatan sehingga kebal terhadap serangan. Tari barong keris ditutup dengan atraksi mendebarkan dari para penari yang menunjukkan kekebalan tubuhnya terhadap tusukan keris. [Ardee/IndonesiaKaya]

 

Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-barong-keris-pesan-harmoni-dalam-pertunjukan-massal-yang-memukau

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline