Alkisah, di hutan rimba dekat kota Fakfak, dahulu tinggal seorang perempuan setengah baya. Semasa mudanya dulu ia merupakan seorang wanita yang cantik jelita. Namun sayang sekali, karena orang tuanya sangat bengis, maka wanita muda itu selalu dijauhi kawan-kawannya. Terutama para pemuda, tak seorang pun yang berani mendekatinya. Perempuan itu kemudian mengasingkan diri dari keramaian kampungnya, bersembunyi di dalam hutan. Setelah bertahun-tahun tinggal di dalam hutan, rupanya jalan ke kampungnya ia sudah lupa. Apalagi setelah orang tuanya tiada, tak seorang pun yang mengetahui gadis itu. Akhirnya ia menjadi penghuni hutan itu seorang diri. Gadis yang malang itu bernama Kania. Bertahun-tahun lamanya Kania hidup di daerah Pegunungan Bumberi di Jazirah Onin. Tak seorang manusia pun yang mengetahui tempat tinggalnya. Sehari-hari ia hanya ditemani seekor anjing betina yang dahulu dibawanya dari rumahnya. Kedua makhluk itu saling kasih-mengasihi. Hidup mereka hanya tergantung d...
Lelaki Tanpa Asal Usul Tersebut suatu kisah, pada zaman dahulu, datang seorang lelaki asing yang gagah perkasa di sebuah desa atau kampung bernama Merem. Kampung tersebut terletak di daerah Kecamatan Kemtuk Gresi sekarang, yaitu daerah di sebelah selatan dan barat daya kota Jayapura. Bentuk tubuh lelaki itu sangat atletis. Bahunya yang lebar, dadanya yang bidang, serta otot-ototnya yang kelihatan kekar dan kuat, memberi kesan sebagai orang yang gagah berani dan pahlawan di medan perang. Sinar matanya begitu tajam, seakan dapat membaca segala peristiwa yang akan terjadi. Sedang kulitnya yang hitam legam dan berminyak seakan memancarkan cahaya karena ditimpa sinar matahari. Ia berjalan dengan tenang ke tengah kampung, mencari pintu yang terbuka untuk dimasukinya. Di tengah-tengah kampung masih ada sisa keramaian. Beberapa hari sebelumnya telah terjadi pengangkatan dan pelantikan ondoafi baru, yaitu kepala pemerintahan adat untuk kampung Merem. Pintu rumah ondoafi sedang terb...
Seorang laki-laki suku Frisya menikah dengan perempuan suku Sandrafe. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Mamle, artikan sakti. Karena ayahnya meninggal, Mamle ikut ibunya tinggal di Bolsase, Wen. Pada suatu hari, Mamle yang masih kecil itu ikut membuka ladang baru bersama ibunya. Ibu Mamle menyiangi rumput, Mamle menebang pohon menggunakan tmakh khewekh (kapak batu). Mamle menebang pohon dengan semangat hingga di tempat itu tinggal satu pohon minggaian, yaitu sejenis pohon sukun, yang tersisa. Dia memanjat pohon itu dan menebang cabang-cabangnya hingga puncak pohon. Ibu Mamle sangat khawatir melihat hal itu. Ia berteriak agar anaknya cepat turun. Tiba-tiba Mamle menjatuhkan kapak batunya sambil terjun dari puncak pohon. Ternyata setelah sampai di bawah, anak itu tidak mengalami cedera sedikitpun. "Anak ini pasti mempunyai kesaktian karena ia terjun dari pohon yang tingi, tetapi tidak cedera sedikit pun," kata ibu Mamle mengagumi anaknya. Setelah de...
Di kampung Bamot tinggallah dua orang laki-laki bersaudara, Maaruma dan Wangan Nei. Setiap hari mereka berburu binatang menggunakan anjing pemburu. Pada suatu malam, Maaruma dan Wangan Nei duduk di bawah serumpun pohon pisang. Mereka membicarakan tempat perburuan untuk besok pagi. Setelah tempat berburu itu disepakati, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat. Kedua bersaudara itu tidur dengan pulasnya di rumah masing-masing. Setan yang mendengar pembicaraan Maaruma dan Wangan Nei datang ke rumah Maaruma. Ia hendak menipu Maaruma. Setan itu mengubah dirinya menyerupai Wangan Nei. Ketika sampai di halaman rumah Maaruma, ia memanggil-manggil Maaruma. "Kakak Maaruma, bangunlah, hari mulai pagi. Mari kita segera berangkat berburu," kata setan yang menyemar sebagai Wangan Nei. Maaruma terbangun. Ia sangat terkejut dan heran. "Rasa-rasanya aku baru saja tidur, tetapi mengapa sekarang adikku telah datang membangunkanku," kata Maaruma. Dengan suara berat Maaruma menja...
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang laki-laki yang taat beribadah dan taat peraturan pemerintah bernama Woiram. Woiram tinggal di sebuah kampung bernama Merem, Kecamatan Kemtuk Gresi. Dia mempunyai seorang istri bernama Bonadebu. Woiram berumah tangga bukan karena ingin memperoleh anak, tetapi hanya untuk menjaga harga dirinya sebagai laki-laki. Oleh karena itu, dia tidak tinggal serumah dengan istrinya meskipun satu kampung. Perkawinan Woiram dengan Bonadebu sudah berlangsung selama puluhan tahun. Mereka hidup tenteram dan bahagia. Akan tetapi, kebahagian yang mereka alami agak terganggu karena istrinya ingin mempunyai anak. Sebagai orang yang taat beribadah, dia pun memohon kepada penguasa alam. Raja tanah, dan semua binatang di langit, agar diberi anak. Pada suatu hari timbul juga keinginan Woiram untuk mempunyai anak. Sebagai orang yang taat beribadah, diapun memohon kepada penguasa alam, raja tanah, dan semua binatang di langit, agar diberi anak. Pekerjaan W...
Bahan-bahan 1 ikat akar keladi,siangi lalu rebus sebentar 3 siung bawang putih 5 butir bawang merah secukupnya ebi,rendam Cabe Terasi Gula Garam Migor Gandis kering / asam jawa Langkah Haluskan cabe,bawang,terasi terakhir masuk kan ebi Panaskan...
Bahan-bahan 1 ikat sulur keladi 3 siung bawang merah 2 siung bawang putih 1 buah tomat 6 buah cabe rawit 1 sdm asam jawa 2 gelas air 1 sdm garam 1 sdt gula 1/2 bks terasi abc larutkan dgn 1 sdm air 2 sdm minyak goreng Langkah Rebus sulur, asam jawa & air. Cukup sebentar saja sampai sulur agak layu. Krn akan di oseng lagi. Tiriskan....
Bahan-bahan Bumbu halus 10 siung bawang merah 10 bj kemiri 1 cm kunyit 1 batang serei d geprek Air asam jawa 1/2 bks terasi abc Secukupny gula dan garam Bahan 2 Keladi 3 bj Tongkol pisang 10 Pisang mentah 1 ikat Kangkung Ikan pupuyu Langkah Haluskan...
Museum Pilamo Adat , Wesaput, Wamena Plaats: Wesaput, Wamena Provincie: Papua Land: IND Type organisatie: ...