Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura , tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967). Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara . Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar . Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan co...
Mabuang atau tari abuang adalah tarian tradisional di karangasem bali, dilakukan saat upacara besar atau usaba puseh atau aci puseh di masing-masing desa. Tahun ini akan dilakukan pada tgl 1 Juli 2015 di desa pekarangan, ngis, manggis, karangasem
Tari Petik Teh umumnya dilaksanakan menjelang atau pada saat kegiatan memetik teh. Tarian ini menceritakan karakter pemetik teh yang cerita, suple semanagt dan tikda memliki beban. Dulu tarian ini kerap diperagakan di kebun teh, sambil memetik teh. Ritual tari ini bertujuan utnuk meminta keselamatan kepada Pencipta, agar diberikan kelancaran selama proses petik hingga distribusi teh kepada masyarakat.
Tari Magebug dan Mekare merupakan dua tari tradisional yang hampir sama. Seperti halnya olahraga tinju, Magebug dan Mekare mencari sasaran bagian tubuh lawan untuk memenangkan pertandingan. Yang membedakan dengan pertandingan tinju mungkin alat pemukul dan musik yang selalu mengiringi, sehingga bentuknya pun inukul dan musik yang selalu mengiringi, sehingga bentuknya lebih dikenal dengan tarian. Megebug mempergunakan rotan sebagai alat pemukul sedangkan Mekare mempergunakan seikat pohon pandan berduri. Sebagai alat pelindung, setiap penari (pemain) dibekali dengan sebuah perisai. Sehingga tari ini dapat digolongkan sebagai tari perang. Magebug dikenal di Desa Seraya dan Mekare dikenal di Desa Tengan Pegringsingan. Desa Seraya terletak di ujung timur pulau Bali termasuk dalam Kecamatan Karangasem. Sedang Desa Tenganan, sebuah desa kuno yang sudah cukup dikenal terletak di Kabupaten yang sama dan juga tidak jauh dari kota Amlapura. Mungkin karena dikelilingi oleh bukit-bu...
Tari kebyar terompong adalah sebuah tarian yang memadukan unsur gerak tari dan permainan gamelan. Tergolong tari kreasi baru, diciptakan oleh I Ketut Marya pada tahun 1925. Tercipta ketika I Ketut Marya spontan menari diiringi gamelan kebyar. Tari ini merupakan tarian tunggal oleh seorang penari laki-laki. Awalnya, seorang penari laki-laki akan menari sambil memainkan sebuah kipas, dan diiringi oleh suara gamelan. Setelah itu ia akan menari sambil memainkan gamelan yang disebut terompong. Selanjutnya si penari akan kembali memainkan kipas untuk mengakhiri tariannya. Tarian ini terkenal karena memukau peserta “Coast to Coast Tour” asal Eropa dan Amerika pada tahun 1957. Sumber: http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-kebyar-terompong
Dalam mitologi Hindu Bali, Rangda merupakan sosok pemimpin bagi kaum leak dalam melawan sosok Barong. Rangda digambarkan sebagai sosok wanita dengan rambut panjang yang kusut masai, mata membelalak, bertaring besar, berkuku panjang, lidah yang menjulur, dan payudara yang panjang. Secara harfiah, kata “rangda” bermakna janda. Makna ini sesuai asal muasal ceritanya yang mengisahkan Ratu Mahendradatta yang membalas dendam karena diasingkan Raja Dharmodayana. Mantan ratu ini lalu membalaskan sakit hatinya dengan membunuh setengah dari rakyat di kerajaan itu. Barong dianggap sebagai raja dari roh-roh kebaikan yang ditampilkan sebagai sosok singa bertaring panjang dengan rambut pirang yang lebat. Dalam salah satu mitologinya, Barong digambarkan mendampingi Raja Airlangga, pewaris tahta Raja Dharmodayana, untuk mengalahkan Rangda. Dalam mitologi yang lain, Barong dan Rangda digambarkan memiliki kekuatan yang berimbang. Keduanya juga dianugerahi keaba...
Tari Pendet - Bali merupakan salah satu propinsi yang tersoroh dengan keanekaragaman kebudayaan dan eksotisme tempat wisata yang dimilikinya. Bali mempunyai beberapa kesenian tari yang sudah mendunia popularitasnya. Selain Tari Kecak, Tari Pendet merupakan salah satu kesenian yang sudah tak asing lagi bagi para pelancong lokal maupun manca negara. Tari ini secara rutin dipentaskan dan menjadi hiburan bagi para wisatawan. Tari Pendet sendiri merupakan sebuah pernyataan dari persembahkan yang di tuangkan dalam bentuk kesenian tari. Menajdi semakin populer karena kesenian ini sangat mudah di tarikan oleh semua orang dan tidak perlu dengan latihan yang intensif. Menurut sejarah tarian ini dulunya diciptakan oleh seorang Maestro yang berasal dari bali yaitu I Wayan Rindi pada Tahun 1967. Dahulunya tari pendet merupakan tarian yang bersifat sakral dan hanya di pentaskan di Pura pada saat ada ritual keagam...
Nong nong kling adalah seni pertunjukan yang menggunakan media ungkap tari, musik dan drama. Nama nong nong kling diambil dari suara iringannya yang apabila digerakkan akan menimbulkan efek bunyi “nong, nong, kling”. Kesenian nong nong kling yang banyak terdapat di Kabupaten Klungkung biasa juga disebut dengan nama barong nongkling. Meskipun di dalam pertunjukan itu tidak terdapat “barong”, namun pertunjukan nong nong kling dikelompokkan dalam kesenian barong, seperti halnya barong ket, barong bangkal, barong landung dan banyak barong lainnya. Dengan demikian kesenian nong nong kling termasuk kelompok kesenian barong. Drama tari nong nong kling hampir mirip dengan wayang wong Bali. Hal ini terlihat dari perlengkapan nong nong kling yang menggunakan tapel (topeng) Sita dan tapel Subali, seperti pada pertunjukan wayang wong Bali. Perbedaan antara nong nong kling dan wayang wong Bali, terletak terutama pada cerita...
Salah satu jenis seni di Bali yang masih digemari oleh masyarakat Bali adalah Arja, jenis seni ini termasuk berbentuk teater. Bagaimana sesungguhnya teater ini memperoleh penamaannya tidak begitu diketahui, tetapi dugaan adalah dari ungkapan bahasa Sansekerta “reja” yang kemudian mendapat awalan “a” sehingga menjadi “areja” dan akhirnya berubah menjadi Arja yang berarti keindahan atau mengandung keindahan. Ungkapan inilah yang hingga saat ini digunakan untuk menamakan bentuk teater Arja seperti yang kita lihat sekarang. Sebagai suatu bentuk teater Arja merupakan seni teater yang sangat kompleks karena merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di Bali, seperti seni tari, seni drama, seni vokal, seni instrumentalia, puisi, seni peran, seni pantomim, seni busana, seni rupa dan sebagainya. Semua jenis seni yang bersatu dalam Arja dapat saling menyatu dan padu, sehingga satu sama lain tidak saling merugikan. Perpadua...