1
2.264 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pernikahan Adat Batak Toba
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pernikahan atau perkawinan dalam Batak Toba merupakan tahapan awal dimana kedua mempelai mulai memasuki adat Batak secara penuh. Seperti pada suku lain, Batak Toba menempatkan proses dan tahapan pernikahan merupakan sesuatu ritual yang sakral dan penuh makna. Sebab memulai suatu keluarga dalam adat Batak Toba berarti memulai suatu tahapan pembentukan lingkungan sosial adat kecil yang nantinya mampu menyokong adat horja yang lebih besar dalam ruang lingkup  Dalihan na Tolu (baca  Sekilas tentang Dalihan na Tolu )   dan bentuk pelaksanaannya dalam tata cara  Suhi ni Ampang na Opat (baca  Apa arti Suhi ni Ampang na Opat? ) . Adapun tata cara adat Batak dalam pernikahan yang disebut dengan adat  na gok,  yaitu pernikahan orang Batak secara normal berdasarkan ketentuan adat terdahulu seperti tahap-tahap berikut ini: 1. Mangaririt Sekarang ini ada yang melaksanakan acara  paulak une  dan  maningkir tangga &nb...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Batak Mandailing
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Suku Mandailing sendiri mengenal paham kekerabatan, baik patrilineal maupun matrilineal. Batak Mandailing yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Dalam sistem patrilineal, orang Mandailing mengenal marga, bahwa marga dari ayah secara otomatis akan menurun kepada anak-anaknya. Dan beberapa nama marga yang termasuk Batak Mandailing adalah Harahap, Lubis, Nasution, Batubara, Hasibuan, Tanjung dan masih banyak lagi. Sedang sistem matrilineal, marga untuk menantu perempuan, biasanya akan mengikuti dari silsilah perempuan pengantin lelaki seperti ibu atau nenek dari pihak ibu. Seperti Kahiyang putri Joko Widodo, Presiden RI ke 7 yang mendapatkan marga Siregar yang sama seperti ibu dari Bobby Nasution. Pelaksanaan Pernikahan Mandailing  menempuh  yang  spesifik  adalah  pelaksanaan  pernikahan.  Perhelatan perkawinan   tradisonal   Mandai...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Dalam Provinsi Sumatera Utara terdapat Kepulauan Nias, yang menyimpan begitu banyak kebudayaan. Masyarakat Nias memberi nama pada daerah tempat tinggal mereka dengan sebutan “Ono Niha” (Ono = anak atau keturunan, Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai “Tano Niha” (Tano = tanah). Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Masyarakat Nias kuno adalah masyarakat yang hidup dalam budaya megalitik (batu besar) yang dibuktikan dengan peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman khususnya di Teluk Dalam (Nias Selatan), Onolimbu (Nias Barat)dan di tempat-tempat lain sampai pada saat zaman sekarang ini. Perkawinan dalam adat Nias merupakan hal yang paling penting dan sangat bersifat sakral. Masyarakat Suku Nias, menganggap bahwa perkawinan adalah kehidupan yang harus diteruskan diatas bumi ini karena harus dijalankan dengan hukum adat atau fondrako. 1. ...

avatar
Oase
Gambar Entri
Perhiasan Nias
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Utara

Secara tradisional laki-laki dan perempuan memakai banyak perhiasan terutamanya bangsawan. Akun sejarah tertulis pertama dari Nias menyebutkan bahwa masyarakat setempat memakai banyak perhiasan emas. Hiasan yang paling penting bagi pria adalah kalung yang terbuat dari tempurung kelapa atau tempurung kura-kura, yang disebut 'Kalabubu'. Ini hanya bisa dipakai oleh pendekar yang telah membuktikan diri dalam pertempuran.  Bangsawan dan kepala suku memakai hiasan kepala yang besar. Pria memakai anting-anting hanya di telinga kanan. Di bagian utara, anting-anting ini besar sekali dan hampir sebesar kepala pria. Sebuah penghiasan yang sangat unik di Nias adalah kumis logam yang dipakai oleh pendekar. Wanita memakai perhiasan emas, kuningan, tembaga, kerang dan manik-manik. Seringkali anting-anting dan gelang berukuran besar sekali. Terutama kalau dibandingkan dengan yang dipakai saat ini, seperti anting Saru Dalinga. Versi yang lebih kecil dari desain yang sama ad...

avatar
Oase
Gambar Entri
Manafo
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mengunyah sirih adalah sesuatu yang biasa di Nias. Tradisi ini disebut sebagai "manafo". Lima bahan yang digunakan; daun sirih (tawuo), kapur (betua), gambir (gambe), tembakau (bago), dan pinang (fino). Ramuan dari lima bahan ini disebut "Afo".  Karena tradisi ini sangat hidup, "manafo" dianggap sebagai  satu simbol budaya Nias dan sering menjadi bagian di acara tradisional di Nias, seperti upacara menyambut pengunjung penting.       Sumber:  http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/

avatar
Oase
Gambar Entri
Ni'okindro
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Pada pesta-pesta dan upacara, tempat untuk acara ini sering dihiasi dengan anyaman daun-daun janur.  Dengan menyambungkan anyaman daun janur ini, Orang Nias membuat bentuk dan pola yang indah . Ini disebut Ni'okindrö (anyaman daun janur). Gaya Ni'okindrö bervariasi antara daerah ke daerah. Bentuk yang dibuat oleh daun janur memiliki banyak arti yang berbeda. Ketika kunjungan tamu penting ke Nias, mereka sering disajikan dengan kalung yang dibuat menggunakan teknik ini. Kalung ini dikenal sebagai Nifatali Bulumio. Hanya beberapa orang yang mampu membuat kalung seperti ini.       Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/  

avatar
Oase
Gambar Entri
Arsitektur Nias
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Banyak peneliti setuju bahwa rumah-rumah tradisional Nias (Omo Hada) termasuk diantara contoh-contoh terbaik dari arsitektur vernakular di Asia.  Rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku dan jauh lebih mampu menahan gempa kuat, daripada rumah-rumah modern.  Ada variasi dalam arsitektur dan gaya di seluruh pulau. Rumah Nias ditinggikan dari tanah dan dibangun untuk pertahanan, karena orang-orang Nias dulu tinggal dalam peperangan abadi. Banyak arsitek dan antropolog dari seluruh dunia telah mengunjungi Nias untuk mempelajari gaya bangunan unik rumah adat ini.  Banyak orang tua Nias dilahirkan di rumah-rumah seperti ini. Tetapi karena biaya dan usaha untuk mempertahankan rumah tradisional ini menjadikan mereka semakin-semakin langka. Pengunjung dapat melihat banyak contoh dari rumah-rumah tradisional di seluruh pulau, khususnya di daerah selatan yang mempunyai beberapa desa yang sangat terpelihara. Ribuan tahun lamanya, dua suku utama di Nias hidu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Fanari Moyo
Tarian Tarian
Sumatera Utara

Fanari Moyo adalah Tari Elang.  Tari Moyo ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dengan gerakan hampir mirip dengan gerakan Elang yang sedang terbang dan mengepakkan sayapnya. Tarian ini melambangkan kegigihan dan semangat burung elang dan rakyat Nias. Tari Moyo kadang-kadang ditampilkan setelah atau sebelum satu acara atau perayaan.     Sumber:  http://www.museum-nias.org/tarian-musik/

avatar
Oase
Gambar Entri
Gondra
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Alat musik tradisional yang berasal dari pulau Nias ini dikelompokkan sebagai alat musik membranofon dengan dua sisinya berbentuk barel. Kedua sisi itu dilapisi membran yang dibuat menggunakan kulit binatang (kambing atau lembu) yang dikeringkan dahulu, nantinya akan dipasangkan dan dikencangkan agar mengeluarkan suara yang bagus. Sementara di bagian tubuhnya dibuat dari kayu pohon besar yang pada tengahnya dilubangi. Gondra digunakan dengan menggunakan cara dipukul oleh alat pukul yang dibuat dari bambu yang mempunyai panjang sekitar setengah meter. Gondra sekilas terlihat seperti bedug pada masjid dengan ada perbedaanya yang terletak di pemukulnya dan ukuran. Untuk menggunakan Gondra, tidak perlu keahlian tertentu dan tidak harus memukul dengan tenaga ekstra karena alat musik ini tidak diacarkan dengan cepat.     Sumber:  https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-nias/    

avatar
Oase