Bagi masyarakat Jawa Barat, terutama Bandung pasti tidak asing dengan makanan ini, iya makanan yang simple, enak, gurih, nan renyah ini merupakan makanan segala kalangan, bala-bala namanya, mulai dari tua dan muda semua suka dengan cita rasanya, bala-bala pun bisa dijadikan opsi untuk sarapan, teman makan, maupun cemilan santai dikala sore hari. Bala-bala nikmat dimakan dengan cabe rawit maupun dicocol saus. Bala-bala sendiri memiliki nama lain seperti bakwan atau ote-ote Resep bala-bala : Bahan : • terigu • 1 buah Wortel • Kol secukupnya • 1 tangkai daun bawang • 1 tangkai seledri • Garam secukupnya • Kaldu bubuk secukupnya • 1/2 sdt merica bubuk • Air secukupnya Cara membuat : • Potong wortel seperti korek api, rajang kol, dan potong potong daun bawang • Campur terigu, garam, kaldu bubuk, merica bubuk. Aduk rata, masukan sayuran dan tambahkan air dikit demi sedikit hingga kekentalan yang diinginkan. • Panaskan minyak goreng, tuang 1 centong adonan kedalam wajan, tunggu kering dan ba...
Tak mau kalah dengan manusia, tembakau pun juga menikah. Magelang merupakan sebuah daerah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki letak geografis cukup unik, yakni keberadaan lima buah gunung yang mengitarinya. Posisi geografisnya yang demikian membuat Magelang memiliki kebudayaan yang tak kalah unik dan tentunya menarik. Meski dengan adanya kemajuan zaman, kebudayaan setempat masih dipegang teguh oleh masyarakat disini, salah satunya yaitu upacara ritual adat. Terdapat berbagai macam jenis upacara ritual adat yang dilakukan contohnya adalah ritual upacara Pernikahan Tembakau. Benar sekali, ini adalah upacara pernikahan antara tumbuhan tembakau yang dilaksanakan layaknya pernikahan manusia, bahkan dengan acara yang lebih meriah. Pernikahan Tembakau ini dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat di sekitar lereng Gunung Sumbing, tepatnya Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan serta harapan agar senantiasa selalu diberikan hasil panen...
Pengertian dan Sejarah tari Pendet Sebelum kita melangkah lebih jauh mengenai Tari Pendet ini alangkah baiknya kita sedikit membahas apa sih tari pendet ini. Tari Pendet adalah " Sebuah Tarian Taradisional Bali yang digunakan untuk mengungkapkan Ucapan Selamat datang atau tarian Penyambutan yang khas dengan kebudayaan masyarakat Bali, yang sering di pertunjukan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu agung dan acara upacara lainnya ". Tari Pendet ini dibawakan oleh sekelompok penari remaja Putri yang masing-masing membawa mangkok yang berisikan macam-macam bunga, yang kemudian pada akhir pertunjukan tari bunga yang berada pada mangkok tersebut di taburkan kepada tamu yang disambut sebagai simbol penghormatan terhadap tamu, sehingga pada saat ini apabila ada tamu kehormatan yang berkunjung ke pulau bali maka Tamu tersebut akan di sambut dengan tari pendet ini. Pada awalnya tari pendet ini merupakan sebuah tarian tradisional masyarakat bali yang di gunakan dalam up...
Tari telek merupakan tari sakral yang terdapat di Bali yang hanya ditarikan bila ada pujawali dipura dan ada pementasan calonarang. Tari telek biasa ditarikan oleh wanita ataupun laki laki tari ini biasa disertai jauk keras bersama topeng simbol brahma. Dalam Lontar Barong Swari teradpat begian yang menyebutkan kemurkaan Dewi Uma kareka dikutik oleh Dewa Siwa menajdi Dewi Durga karena telah mengkhianati DEwa Siwa. Dewi Durga membuat kehancuran dunia sehingga Dewa Siwa mengutus Tri Semaya. Sumber: Budaya Iraga
Tari Baris Dadap merupakan sebuah tarian sakral yang berasal dari Desa Cempaga. Desa Cempaga adalah salah satu Desa Baliaga yang terdapat di Kabupaten Buleleng. Cerita dari tarian ini adalah kegagahan sekelompok prajurit perang yang sedang berada dalam medan perang. Gerakannya menunjukkan kegagahan penari. Sumber: Budaya Iraga
ari Rejang renteng merupakan salah satu tari sakral yang ada di Bali dan dibawakan para perempuan dengan pola gerakan sederhana. Rejang renteng berasal dari kata renteng atau rente yang memiliki makna renta atau tua. Rente juga bisa berarti sudah berkeluarga. Penari Rejang Renteng tidak boleh sembarang usia dan kalangan, namun hanya pemangku istri yang boleh membawakannya. Jumlah penari pun wajib ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9, dan seterusnya. Aturan ini sudah berlaku sejak pembuatan tarian rejang renteng secara niskala. Tari rejang renteng merupakan tarian yang berfungsi sebagai tari wali atau tari sakral yang wajib ditarikan pada saat piodalan alit, madya, dan ageng di pura, khususnya Pura Dalem Ped di Nusa Penida. Para penari memiliki taksu dan saat menarikan tarian ini harus secara tulus dan ikhlas. Apabila tarian ini ditampilkan di pantai, maka penari tidak diperkenankan membelakangi pantai dan wajib saling berhadapan sesama penari atau berhadapan langsung dengan pantai. Rejang...
Tradisi Kebo Dongol adalah tradisi sakral, yang dilaksanakan setiap 6 ( enam ) Bulan sekali setiap Piodalan di Pura Kahyangan Jagat Dhalem Bangun Sakti, Br.Basang Tamiang,Desa Adat Kapal,Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Pura Dhalem Bangun Sakti disungsung oleh 1.015 KK, yang tersebar diseluruh pelosok Pulau Bali. Puja Wali atau Piodalan jatuh pada Hari Budha Wage Langkir dan Ida Bhatara Nyejer selama 3 ( tiga ) hari. Tradisi Kebo Dongol itu berwujud menyerupai Kerbau hanya boleh dibuat oleh Pemangku Pura. Kebo Dongol terbuat dari adonan ketan berbentuk Kebo / kerbau yang dihias sedemikian rupa dan ditancapi bunga kembang sepatu merah ( pucuk bang ) dengan sanan penyangga dari tebu ratu lengkap dengan bahan nginang yaitu : sirih, pamor,gambir tembakau dan buah pinang, pada Puncak Puja Wali yaitu pada Hari Buda Wage Langkir umat dari pagi hari berdatangan tangkil ke Pura untuk menghaturkan sembah bhakti kehadapan Ida Bhatara dan persembahyangan berakhirsekitar jam 22.00 wita. Pukul...
Otonan atau Meotonan adalah prosesi yang dilakukan untuk merayakan ulang tahun menurut keyakinan masyarakat Bali. Prosesis ini dipercaya sebagai keberkahan lahirnya seseorang ke dunia. Otonan juga dianggap sebagai tradsi untuk memohon berkat agar selalu selamat dan sejahtera dalam hidup. sumber: Budaya Iraga / Kemendikbud
Yahauk adalah perdamaian adat untuk menyelesaikan bila terjadi sengketa antara warga suku suku yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan dan gangguan barang barang dalam kehidupan material maupun non material atau merupakan pranata adat dalam memelihara ketertiban.