Ritual
Ritual
Adat Istiadat Jawa Tengah Magelang
Tak mau kalah dengan manusia, tembakau pun juga menikah.
- 1 April 2021 - direvisi ke 3 oleh Rasyidjauhari pada 1 April 2021

Tak mau kalah dengan manusia, tembakau pun juga menikah.

Magelang merupakan sebuah daerah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki letak geografis cukup unik, yakni keberadaan lima buah gunung yang mengitarinya. Posisi geografisnya yang demikian membuat Magelang memiliki kebudayaan yang tak kalah unik dan tentunya menarik. Meski dengan adanya kemajuan zaman, kebudayaan setempat masih dipegang teguh oleh masyarakat disini, salah satunya yaitu upacara ritual adat. Terdapat berbagai macam jenis upacara ritual adat yang dilakukan contohnya adalah ritual upacara Pernikahan Tembakau. Benar sekali, ini adalah upacara pernikahan antara tumbuhan tembakau yang dilaksanakan layaknya pernikahan manusia, bahkan dengan acara yang lebih meriah. Pernikahan Tembakau ini dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat di sekitar lereng Gunung Sumbing, tepatnya Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan serta harapan agar senantiasa selalu diberikan hasil panen yang melimpah.

Sejarah Singkat

Tradisi ritual pernikahan tembakau ini pertamakali diadakan pada tahun 2002, pernikahan antara dua tanaman tembakau. Sepasang pengantin yang dianggap laki-laki dan perempuan ini masing-masing memiliki nama Kyai Pulung Seto dan Nyai Srinthil. Nama ini diambil dari jenis tumbuhan tembakau itu sendiri yaitu pulung seto dan srintil. Masyarakat setempat yang rata-rata mata pencahariannya adalah petani tembakau, sempat mengalami kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh kegagalan panen. Didasari atas kondisi ekonomi yang semakin memburuk, seorang sesepuh (yang dituakan) di desa yang merupakan mantan lurah dan kepala desa bernama Riyoto menyarankan untuk diadakannya suatu tradisi sebagai pertanda ucapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan, dan dengan tujuan agar alam mau bersahabat kembali dan memulihkan kondisi ekonomi.

Prosesi dan Pelaksanaan

  1. Tahap Persiapan Persiapan dilaksanakan dengan waktu satu bulan sebelum tradisi dilaksanakan. Malam harinya akan diadakan pertemuan antara perangkat desa dan perwakilan dari warga untuk musyawarah membentuk panitia tradisi pernikahan tembakau. Setelah terbentuk, dilakukan pembagian tugas dan melakukan sosialisasi kepada warga melalui pertemuan rutin agar bisa mempersiapkan tradisi pernikahan tembakau. Sumber dana juga dikumpulkan melalui setiap kepala keluarga yang ada di desa untuk bersama-sama menyokong pembiayaan tradisi ini. Selanjutnya, tujuh hari sebelum hari pelaksanaan, warga bersama-sama membersihkan sendang (mata air), makam, dan lingkungan sekitar tempat tinggal yang kemudian di malam harinya dilanjutkan tahlilan atau mengirim doa kepada leluhur. Dilanjutkan dengan arak-arakan gunungan berisi hasil panen atau disebut dengan saparan. Menjelang tiga hari sebelum pelaksanaan, panitia akan dibantu warga untuk membersihkan dan menyiapkan tempat untuk prosesi pernikahan tembakau. Dalam prosesinya, dibutuhkan panggung sebanyak tiga buah dengan letak yang berbeda dan prosesi yang beraneka ragam satu dengan lainnya. Tradisi pernikaha tembakau dilakukan setiap Selasa Pahing, satu tahun sekali setiap bulan Safar (Kalender Jawa).
  2. Prosesi Tradisi Tradisi diawali dengan tahlilan yang sudah menjadi bagian kebiasaan dari masyarakat Indonesia, terutama Jawa dalam setiap terjadinya berbagai peristiwa. Tahlilan ini dilaksanakan dirumah kepala dusun sebagai bentuk ucapan syukur dan mengharap rejeki yang berlimpah serta senantiasa perlindungan. Keesokan harinya di hari pelaksanaan tepat di hari Selasa Pahing, Tradisi pernikahan tembakau akan dilaksanakan di Sendang Piwakan. Warga akan berkumpul terlebih dahulu di depan panggung utama yang terletak di depan rumah kepala dusun, untuk kemudian berbondong-bondong menuju ke Sendang Piwakan. Sepasang mempelai ini kemudian dibawa menuju panggung oleh sepasang mempelai (manusia) yang mengenakan pakaian adat Jawa dan menyerahkannya kepada pemangku adat untuk disilangkan. Tradisi ini berjalan layaknya pernikahan manusia, namun sebelum dinikahkan diawali dengan berbagai rangkaian acara yang meriah seperti kuda lumping, tari adat, doa bersama, dan membagikan sesaji kepada warga. Setelah kembali memanjatkan doa, proseesi pernikahan diambil alih oleh pemangku adat. Prosesi ini dimulai oleh pemangku adat dengan membawa kedua mempelai tembakau yang kemudian disilangkkan ke arah kanan dan kiri sembari mengunyah dupa dan membakar kemenyan. Pemangku adat juga memohon doa dengan adat kejawen yang artinya meminta berkat dan kemakmuran bagi kehidupan pertanian tembakau. Prosesi ini kemudian dilanjutkan dengan Arak-arakan gunungan berisi tanaman palawija yang diarak keliling desa. Setelah rangkaian tadi, dilaksanakan Pesta Kesenian Rakyat di panggung kedua di sebelah utara panggung utama. Kesenian yang ditampilkan adalah kesenian yang berasal dari Jawa seperti tari suringan, kuda lumping, kobro siswo mudo, warukan, topeng irengm dan brondut sawangan. Prosesi ini diakhiri dengan acara Wayang Kulit sabagai acara puncak yang dilakukan selama semalam suntuk atau 24 jam tanpa jeda. Kesenian ini dianggap sangat penting dan ada kewajiban untuk dapat terus dilestarikan. Acara Wayang Kulit memiliki pesan moral yang mendalam karena biasanya dalam perwayangan menceritakan kisah yang dapat membuat masyarakat untuk dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk.

Simbol Sesaji Sesuatu yang menurut masyarakat Jawa memiliki peran besar demi keberhasilan upacara kesuburan adalah sesaji. Hal ini dipercaya sebagai sarana yang vital dalam religi orang jawa, dimana keberadaannya merupakan bentuk dari tidak bisa ditinggalkannya kehadiran akan roh-roh nenek moyang dan roh-roh halus lainnya.

Nilai Kebudayaan Tradisi pernikahan tembakau ini berpengaruh terhadap sikap gotong royong yang dapat terus terjaga oleh masyarakat desa setempat, serta membantu pelestarian dalam bidang kebudayaan. Hal ini terbukti dengan banyaknya kesenian tradisonal yang ditampilkan untuk mengiringi adat pernikahan tembakau ini.

DAFTAR PUSTAKA

Pernikahan, T., Dan, T., Dalam, K., Dusun, M., & Desa, G. (2005). Tradisi pernikahan tembakau dan nilai-nilai kebudayaan dalam masyarakat dusun gopaan desa genito kecamatan windusari kabupaten magelang. 284–290. Sobirin, R. (2019).

Mengintip Keunikan 5 Adat di Magelang yang Masih Lestari Sampai Saat Ini. https://www.timesindonesia.co.id/read/news/198464/mengintip-keunikan-5-adat-di-magelang-yang-masih-lestari-sampai-sekarang Wahyu Hidayat. (2018).

Harmoni Tradisi “Nikah Tembakau” Warga Genito Lereng Sumbing. 13 November. http://beritamagelang.id/harmoni-tradisi-nikah-tembakau-warga-genito-lereng-sumbing

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya