ari Rejang renteng merupakan salah satu tari sakral yang ada di Bali dan dibawakan para perempuan dengan pola gerakan sederhana. Rejang renteng berasal dari kata renteng atau rente yang memiliki makna renta atau tua. Rente juga bisa berarti sudah berkeluarga.
Penari Rejang Renteng tidak boleh sembarang usia dan kalangan, namun hanya pemangku istri yang boleh membawakannya. Jumlah penari pun wajib ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9, dan seterusnya. Aturan ini sudah berlaku sejak pembuatan tarian rejang renteng secara niskala.
Tari rejang renteng merupakan tarian yang berfungsi sebagai tari wali atau tari sakral yang wajib ditarikan pada saat piodalan alit, madya, dan ageng di pura, khususnya Pura Dalem Ped di Nusa Penida. Para penari memiliki taksu dan saat menarikan tarian ini harus secara tulus dan ikhlas. Apabila tarian ini ditampilkan di pantai, maka penari tidak diperkenankan membelakangi pantai dan wajib saling berhadapan sesama penari atau berhadapan langsung dengan pantai.
Rejang renteng ini diawali dari rejang yang ada di Desa Saren, Nusa Penida yang kemudian berkembang menjadi sebuah tarian oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
sumber: Budaya Iraga
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang