1
2.840 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pan Balang Tamak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

    Zaman dulu di suatu desa di Bali hidup seorang Pria yang bernama Pan Balang Tamak, yang memiliki arti “Pan” berarti bapak/ayah, “Balang” berarti hewan belalang yang merupakan hewan yang lincah dan cerdik dan “Tamak” yang berarti rakus.          Suatu hari ketika ada pengumuman akan diadakan gotong royong di bale banjar ketika ayam turun dari peristirahatan jika tidak akan terkena denda. Keesokan harinya saat pagi ayam turun semua oranng sudah begotong royong, tetapi hingga siang Pan Balang Tamak menunggu ayamnya turun, hingga Kepala Desa datang berkata “Mengapa kamu tidak hadir gotong royong?, karna sekarang kamu akan kena denda“ lalu Pan Baling Tamak berkata ”Karena menurut pengumuman, semua bergotong royong ketika ayam turun dari peristirahatannya, tetapi ayam saya baru turun siang ini “ hal itu terjadi karena ayam milik Pan Balang Tamak adalah ayam betina yang sedang me...

avatar
OSKM18_16018362_Nethania Verena Sudarmo
Gambar Entri
Malaspas Bangunan, Ritual Adat Bali
Ritual Ritual
Bali

Menurut masyarakat Hindu-Bali, bangunan yang baru selesai dibangun tidak bisa langsung ditempati karena mereka percaya bahwa bangunan baru tersebut masih diselimuti oleh pengaruh atau ruh jahat. Untuk itu, mereka mengadakan sebuah upacara ritual untuk mengusir elemen negatif dari bangunan tersebut. Ritual itu dinamakan Melaspas. Melaspas berasal dari dua kata, yaitu "Mala" yang artinya elemen buruk dan "Pas" yang artinya dibersihkan atau untuk membuat murni. Selain itu, upacara ritual Melaspas bermakna menghidupkan bangunan baru sehingga dapat berfungsi sesuai dengan tempat dan kedudukannya serta memberi kesejahteraan bagi penghuninya. Sebelum memulai upacara, keluarga yang akan melakukan upacara ini harus menyiapkan banten (sesajen). Banten ini wajib berisi dedaunan, bunga, dupa dan buah-buahan. Setelah banten lengkap, upacara dapat dimulai. Upacara dipimpin oleh Pemangku. Prosesi diawali dengan Pemangku mengucapkan mantra-mantra yang dituju untuk Bhutakala, ruh jahat y...

avatar
OSKM18_16418062_Nadya Fitriani
Gambar Entri
Bangunan Tanpa Semen
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Bangunan Tanpa Semen (Tradisonal Bali)           Terdengar aneh bukan? Membuat bangunan tanpa semen. Siapa sangka zaman dahulu kala tepatnya di Bali, masyarakat bali membuat bahan dasar bangunan dari tanah. Bangunan tanpa semen berdiri dan dinikmati ratusan turis tiap harinya. Misalnya di Desa Tenganan, Pegringsingan, Karangasem, Bali, yang melestarikan sejumlah rumah tradisional dan masih dihuni warga hingga kini. Bagian menarik dari rumah tanpa semen adalah temboknya yang kelihatan artistik dan tua. Teksturnya kasar, seperti tanah dionggokkan begitu saja agar menempel. Tapi itulah teknik mengelem batu dengan tanah. Tanpa semen. Sering disebut tanah  pol-polan . Banyak turis berfoto dengan latar tembok ini. Warna kecokelatannya yang kalem kontras dengan indahnya kain-kain tenun dan selendang warna-warni yang dipajang depan pintu rumah. Sebagian warga berdagang kerajinan di rumahnya. Agar tak “menyakiti” k...

avatar
OSKM18_19918049_Luthan
Gambar Entri
Kesenian Jegog
Alat Musik Alat Musik
Bali

Seniman yang bernama Kiyang Geliduh berasal dari Kabupaten Jembrana, Bali merupakan pencipta dari Jegog pada tahun 1912. Kesenian Jegog adalah alat musik berupa gamelan yang memiliki suara nyaring dan merdu dan berbentuk besar dan khas. Jegog terbuat dari bambu besar yang memiliki diameter 18 cm, ketebalan sekitar 2 cm, dan panjang bisa mencapai 3 m. Selain bentuk gamelan yang besar, yang membuat gamelan ini unik adalah posisi penabuh ketika memainkannya. Penabuh tidak memainkannya dengan posisi duduk bersila, melainkan duduk di atas kursi bahkan berdiri karena ukuran gamelan yang lebih tinggi.  Gamelan Jegog biasa difungsikan sebagai pengiring tari khas daerah Jembrana yang bernama Tari Jegog. Iringannya juga sering dimainkan saat tradisi Makepung dan atraksi pertarungan Jegog Mebarung. Jegog Mebarung merupakan sebuah pementasan seni Jegog dengan  tabuh mebarung , pertarungan antarpenabuh, yang biasa diikuti oleh dua sampai tiga kelompok Jegog, dalam Bahasa Bali diseb...

avatar
OSKM_19918023_Kadek
Gambar Entri
Resep Sate Lilit dari Pualu Dewata
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Bahan-bahan Sate Lilit Ayam :Daging ayam giling 300 gram Kelapa parut muda 6 sendok makanGaram 1 sendok tehSerai 12 batang ( digunakan untuk tangkai sate lilit ) caranya potong sedikit pangkal serai dan potong ujungnya ukuran kira-kira 17 centi meter , cuci bersih dan tiriskan agar tangkai agak kering. Bumbu Halus Sate Lilit Ayam : Bawang merah 6 butir Bawang putih 3 siung Cabai merah 3 buah Kencur 1 ruas Jahe 1 ruas Lengkuas 1 ruas Kunyit 1 ruas Kemiri sangrai 3 butir Merica butiran 1/2 sendok teh Ketumbar sangrai 1/2 sendok tehSerai 1 batang ( diambil bagian putihnya ) Cara Membuat Sate Lilit Ayam : Langkah awal haluskan bumbu halus , anda dapat menggunakan blender dengan sedikit air . (usahakan sesedikit mungkin menggunakan airnya) Selanjutnya dimangkuk ukuran sedang , campur daging ayam giling , kelapa parut dan bumbu halus serta garam , aduk hingga rata . Siapkan pan datar , beri sedikit minyak , lalu panaskan . Untuk mengetes rasa , ambil sedikit adonan , lalu masak sebentar hin...

avatar
OSKM18_16518200_Annisa Rahim
Gambar Entri
Poh Bikul (Mangga Tikus)
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Poh bikul yang sudah dikupas (kiri) dan belum dikupas (kanan) Sumber : http://manjidharsana.blogspot.com/2016/10/poh-bikul.html?m=1   Masyarakat setempat menamai mangga ini berdasarkan bentuknya yang kecil dan lonjong mengkerucut seperti celurut.  Berbeda dengan mangga-mangga jenis lainnya (yang berubah warna menjadi merah jingga atau kuning ketika sudah masak), mangga tikus tetap berwarna hijau hingga masak.  Mangga tikus memiliki rasa manis dan legit serta tekstur yang lembut dan berair. Menurut masyarakat setempat, tanaman mangga tikus sulit dibudidayakan; tanaman mangga tikus hanya dapat tumbuh di Desa Menyali dan tidak dapat dikembangbiakan melalui biji.       #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16518264_Elbert
Gambar Entri
otonan
Ritual Ritual
Bali

Upacara Otonan Kata Otonan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang telah menjadi kosa kata bahasa Bali yang berasal dari kata “wetu” atau “metu” yang artinya keluar, lahir atau menjelma.Hari kelahiran umat Hindu di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali diperingati berdasarkan kalender Bali-Jawa yang disebut pasaran. Kalender ini mempergunakan perhitungan “Wuku” yang jumlahnya 30 Wuku (210 hari) dalam satu tahun Jawa-Bali, Sapta Wara (Pasaran Tujuh) dan Panca Wara (Pasaran Lima). Jadi hari kelahiran seseorang diperingati setiap enam bulan sekali menurut perhitungan 35 hari sekali) atau “Pitu Wulanan” di Jawa dengan perhitunga setiap bulannya 30 hari. Misalnya seorang yang lahir pada hari Rabu Wage Wuku Klawu atau Buda Cemeng Klawu, maka setiap hari tersebut datang dalam jangka waktu 210 hari disebut hari “Otonan” atau hari ulang tahun bagi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan “Otonan&rdq...

avatar
OSKM18_16518111_Danendra Athallariq Harya Putra
Gambar Entri
Wisata Mistik Desa Terunyan
Ritual Ritual
Bali

Desa Terunyan yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali ini memang terbilang terpencil. Untuk mencapai kesana harus melewati medan terjal, jalanan dengan tanjakan dan turunan curam yang diapit pegunungan, lalu menyebrangi Danau Batur. Ada sekitar 3.000 penduduk yang bermukim di Desa Terunyan, pada umumnya mereka bekerja di sektor pertanian. Tradisi masyarakatnya yang unik menjadi daya tarik wisatawan untuk datang kesini, karenanya sebagian pendudukpun mengelola sektor pariwisata seadanya dengan menyediakan perahu untuk menyebrangi Danau Batur dan memandu para wisatawan. Berbeda dengan umat Hindu umumnya, masyarakat Terunyan tidak menyembah Dewa Wisnu, Siwa, dan Brahmana. Ada satu pura yang sangat mereka hormati, yakni Pura Pancering Jagat yang di dalamnya terdapat patung Ratu Sakti Pancering Jagat. Tak hanya itu, penduduk Desa Terunyan pun tak membakar mayat dalam upacara ngaben seperti lazimnya masyarakat Bali. Mereka meletakkan jenazah di atas tanah dan h...

avatar
OSKM_16818251_karina
Gambar Entri
Dupa Dalam Peribadatan Bali
Ritual Ritual
Bali

Dupa merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam peribadatan Agama Hindu di Bali.  Cara menggunakannya adalah dengan membakar ujung dupa dengan korek api dan menancapkannya ke dalam tanah ketika dalam persembahyangan.  Dupa pun digunakan untuk melengkapi persembahan umat Hindu dalam bentuk sesajen (canang dan daksina).   Karena upacara dalam agama Hindu penuh makna dan simbol, dupa memiliki fungsi yang bermakna.  Pertama, kita menggunakan dupa sebagai simbol untuk menghantarkan doa-doa kita atau persembahan kita kepada Tuhan.  Asap dupa akan menuju ke atas yang bermakna doa dan persembahan kita akan disampaikan kepada Tuhan yang disimbolkan berada di tempat yang lebih tinggi dari kita atau di atas kita.  Kedua, dupa digunakan saat sembahyang agar memberikan bau yang harum untuk membantu kita lebih konsentrasi dan khusyuk dalam menjalankan ibadah persembahyangan.   #OSKMITB2018

avatar
OSKM_16718017_Atmavidya Virananda