|
|
|
|
Wisata Mistik Desa Terunyan Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM_16818251_karina . |
Desa Terunyan yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali ini memang terbilang terpencil. Untuk mencapai kesana harus melewati medan terjal, jalanan dengan tanjakan dan turunan curam yang diapit pegunungan, lalu menyebrangi Danau Batur.
Ada sekitar 3.000 penduduk yang bermukim di Desa Terunyan, pada umumnya mereka bekerja di sektor pertanian. Tradisi masyarakatnya yang unik menjadi daya tarik wisatawan untuk datang kesini, karenanya sebagian pendudukpun mengelola sektor pariwisata seadanya dengan menyediakan perahu untuk menyebrangi Danau Batur dan memandu para wisatawan.
Berbeda dengan umat Hindu umumnya, masyarakat Terunyan tidak menyembah Dewa Wisnu, Siwa, dan Brahmana. Ada satu pura yang sangat mereka hormati, yakni Pura Pancering Jagat yang di dalamnya terdapat patung Ratu Sakti Pancering Jagat.
Tak hanya itu, penduduk Desa Terunyan pun tak membakar mayat dalam upacara ngaben seperti lazimnya masyarakat Bali. Mereka meletakkan jenazah di atas tanah dan hanya dipagari anyaman bambu. Masyarakat percaya mayat-mayat yang diletakkan disini tidak mengeluarkan bau busuk karena sebuah pohon besar yang bernama "Teru Menyan" (Teru= Kayu, Menyan= Wangi menyan) yang tumbuh disini dengan akarnya yang besar menjalar jauh.
Ada tiga jenis 'kuburan' disini, masing-masing diperuntukkan tiga jenis akibat kematian yang berbeda. Seseorang yang meninggal secara wajar, jenazahnya akan ditutup dengan kain putih, disiapkan upacara, dan diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon Taru Menyan. Nama tempat peletakan jenazah ini adalah Sema Wayah. Jenazah hanya diletakkan di atas tanah dan dibiarkan di udara terbuka atau yang disebut dengan mesapah.
Untuk orang yang meninggal dengan cara yang dianggap tak wajar, seperti kecelakaan, dibunuh atau bunuh diri, maka jenazahnya akan diletakkan di lokasi yang dinamakan Sema Bantas. Disini jenazah dikubur atau dikebumikan.
Selain itu, ada juga Sema Muda, yaitu tempat untuk jenazah bayi dan anak kecil, atau dewasa yang belum menikah. Jenazah ada yang dikubur dan ada juga yang dibiarkan.
Sampai saat ini masyarakat Terunyan masih melaksanakan prosesi upacara pemakaman sebagaimana yang diwarisi para leluhur mereka ini.
Namun tak hanya wisata mistik yang ditawarkan Desa Terunyan, disini kita juga bisa melihat indahnya pemandangan Danau Batur yang dikelilingi pegunungan serta alamnya yang asri.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |