Kue sapik adalah kue tradisional yang memiliki rasa renyah yang dibuat dari bahan-bahan seperti telur, margarin, gula pasir, tepung beras, garam, dan kayu manis. Bentuknya hampir mirip dengan kue semprong namun bentuknya segitiga. Kue khas Sumatera Barat ini kerap disajikan saat hari besar Idul Fitri maupun acara lain seperti acara pernikahan maupun acara sunatan atau khitanan. Selain memiliki rasa yang renyah, kue ini memiliki rasa gurih namun dalam pembuatannya harus memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Cara membuatnya dengan mencampurkan gula pasir, tepung beras, garam, dan kocokan telur dalam satu wadah, kemudian diberi santan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk, lalu adonan siap dimasukkakn ke cetakan yang telah dilumuri margarin. Kemudian cetakan tadi langsung dipanggang sambil dibolak-balik sampai benar-benar matang. Sumber: http://makananoleholeh.com/oleh-oleh-khas-padang/
Pinyaram merupakan penganan yang berasal dari Sumatera Barat yang dibuat oleh suku Minangkabau dengan bahan-bahan seperti gula pasir atau gula aren, santan, dan tepung beras atau beras hitam. Semua bahan-bahan tersebut dibuat menjadi satu adonan kemudian dimasak di kuali yang juga menjadi cetakannya. Makanan ini bisa disajikan saat perayaan idul fitri atau pada acara pernikahan maupun acara-acara lain karena makanan ini adalah makanan yang spesial. Selain itu, ada juga beberapa varian dari makanan ini, yang pertama adalah pinyaram putih yang bahan bakunya adalah beras putih, sedangkan pinyaram hitam dibuat menggunakan beras hitam. Sedangkan untuk rasa penganan dengan bentuk bulat ini, tidak hanya rasa original, melainkan telah ada rasa pisang dan durian, bahkan ada rasa lain. Sumber: http://makananoleholeh.com/oleh-oleh-khas-padang/
Arai pinang adalah camilan yang berasal dari Sumatera Barat khususnya daerah Pariaman. Cara pembuatan keripik ini adalah dengan menggunakan tepung beras dengan diberi rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa renyah dan gurih. Tepung beras yang menjadi bahan utama pembuatannya harus terlebih dahulu disangrai. Bahkan salah satu rempah yang digunakan adalah kapur sirih untuk membuat rasanya semakin renyah. Bentuk dari cemilan ini adalah bulat dengan bentuk pipih karena dipipihkan dengan arai pinang. Dalam setiap penjualan makanan ini, arai pinang dikemas dengan wadah yang modern dan dijual dengan harga mulai dari 28.000 rupiah untuk kemasan berbobot 300 gram hingga ada yang menghargai 51.000 untuk kemasan dengan berat 400 gram namun punya isi 2 kemasan. Makanan ini bahkan mampu bertahan sampai 2 bulan karena dibuat dengan kapur sirih dan memiliki tampilan yang garing sehingga memperlambat pertumbuhan jamur. Sumber: http://makanan...
Tidak semua gulai dari Sumatera Barat sarat dengan bumbu2 beraroma kari, salah satunya yaitu : Gulai Gajebo. Menurut saya bumbu gulai ini mirip bumbu sambal goreng dari Jawa tetapi berasa lumayan pedas!!. Di daerah asalnya di Sumatra Barat, gulai gajebo dibuat dari daging gajebo (sandung lamur) yang berasal dari punggung atau punuk sapi yang banyak mengandung lemak atau orang jawa menyebutnya gajih. Makanya makanan ini pantangan bagi penderita penyakit kolesterol tinggi. Bahan: 500 gr daging sapi yang banyak mengandung lemak 1.5 l air untuk merebus daging 1 batang serai, potong jadi 2, memarkan 1 sdt asam, larutkan dengan 2 sdm air 2 lembar daun salam 2 cm lengkuas, geprak 5 lembar daun jeruk purut, buang tulangnya 400 ml santan sangat kental 2 sdt garam atau sesuai selera 2 sdt gula pasir ( jika suka) Minyak secukupnya Bumbu...
Makanan khas Minangkabau yang satu ini memiliki bentuk bulat seperti bakso tetapi disajikan dengan tidak memberi kuah. Makanan sala lauak cocok dijadikan cemilan atau makanan ringan. Sala lauak jika diartikan ke bahasa Indonesia berarti sala ikan. Bahan utama membuat sala lauak menggunakan ikan laut yang telah dihaluskan kemudian dicampur dengan tepung beras. Masyarakat Minangkabau biasanya menyajikan sala lauak sebagai makaan pelengkap lontong sayur. Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-minangkabau/
Bahan untuk membuat katupek pical kapau diantaranya adalah ketupat, mie kuning, kuah kacang, kuah gulai dan kerupuk merah. Katupek pical kapau khas Minangkabau ini bisa ditemukan jika anda mampir ke Nagari Kapau. Sekali mencoba dijamin akan ketagihan. katupek pical kapau nikmat dimakan selagi udara dingin ditemani segelas teh hangat. Resep Katupek Pical Kapau Bahan: 4 Lembar Kol, 100 gram Taoge 200 gram jantung pisang 100 gram daun singkong 1 buah ketimun 250 gram mi kuning 1 1/4 sdt gula pasir 1 1/4 sdt garam 1/2 sdt cuka makan 200 ml air matang Bumbu Halus 100 gram kacang tanah goreng 3 buah cabai merah 3 buah cabai rawit 2 cm kencur 2 siung bawang putih 1 sdt gula merah Bahan Pelengkap Ketupat dipotong potong Kerupuk merah digoreng Bawang goreng renyah Cara membuat: Cara membuat saus kacang unt...
Dalam budaya Batak, adat Mangain pada dasarnya adalah memberikan marga kepada boru (anak perempuan) atau mangain kepada anak laki-laki. Mangain biasanya dilaksanakan saat menjelang kegiatan pernikahan, karena salah satu pasangan belum menjadi seorang suku Batak, karena itu sangat perlu diberikan marga. Mangain /mangampu boru (mengangkat anak), juga bermakna menerima seseorang asing ( bukan suku Batak ) menjadi seperti anak kandung kita sendiri dengan menyandang marga sesuai dengan marga yang mangain. Untuk itu seluruh elemen keluarga besar, dongan tubu, boru, bere, dongan sahuta dan hula-hula harus turut menyaksikan dan menghukuhkan marga pada acara itu. Pada dahulu kala oleh orang Batak , masih sering melaksanakan adat Mangain boru (anak perempuan) atau anak (anak laki-laki). Namun yang sering dilaksanakan adalah Mangain anak (anak laki-laki). Suku Batak Toba jika satu keluarga belum dikaruniai seorang anak laki-laki maka belum Gabe (lengkap m...
Kalau diartikan langsung “Dalihan Natolu” adalah “Dalihan” artinya sebuah tungku yang dibuat dari batu, sedangkan “Dalihan Natolu” ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari tiga batu. Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak diatasnya. Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang. Dulunya, kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga tumpukan batu, dengan bahan bakar kayu. Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu. Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak . Sehari-hari alat tungku me...
Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan. [1] [2] Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. [3] [4] Secara harafiah makan bajamba mengandung makna yang sangat dalam, dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial Tradisi ini diyakini berasal dari Koto Gadang , kabupaten Agam , Sumatera Barat , dan diperkirakan telah ada sejak agama Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7 . Oleh karena itu, adab-adab yang ada dalam tradisi ini umumnya didasarkan pada ajaran Islam terutama Hadits . Beberapa adab da...