Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...
Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...
Di Indonesia, anak-anak sering bermain di waktu luangnya. Entah itu pulang sekolah, libur dan sebagainya. Permainan yang sering dilakukan antara lain bermain bola, masak-masakan, kelereng dan sebagainya. Salah satu permainan terkenal yang banyak dimainkan adalah kejar-kejaran. Kejar-kejaran dapat dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Nah buat pembaca budaya-indonesia.org, di artikel ini saya akan menjelaskan beberapa permainan kejar-kejaran atau kaja-kajaan yang terkenal di Bukittinggi. Pacik Tiang Pacik Tiang dimainkan oleh 4 orang atau lebih pemain. Awalnya semua pemain menentukan siapa pemain yang jaga dengan cara undian atau bisa juga dengan gambreng. Setelah ditentukan, pemain yang tidak jaga menyebar lalu pemain yang jaga akan berusaha menangkap pemain lainnya. Pemain yang tidak jaga dapat berusaha lari atau pacik tiang (memegang tiang yang ditentukan). Jika kamu tertangkap, maka kamu akan jaga dan yang jaga tidak jaga lagi. Untuk lepas dari pacik tian...
Tugu ini terletak di jalan Dr.Soetomo Kecematan Padang Timur.Tugu ini memiliki sejarah panjang dan merupakan saksi bisu perkembangan Kota Padang. Tugu Simpang Haru ini didirikan pada tahun 1991. Tugu ini berbentuk seperti lidah api dan terdapat relief-relief perjuangan yang terdapat di dinding tugu tersebut. Disekitar tugu ini terdapat taman-taman dan rumput yang hijau. Nama lain dari tugu ini adalah Tugu Tali Nan Tigo Sapilin yang terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama,dan Cadiak Pandai yang merupakan unsur pimpinan adat di Minangkabau. Hal ini merupakan gambaran dari tatanan adat Minangkabau itu sendiri. Menurut sejarah tugu ini dulunya merupakan tempat penyimpanan senjata ,bahkan ada yang mengatakan bahwa di tugu ini dulunya tempat peperangan rakyat indonesia melwan belanda pada masa penjajahan. Sebagai warga, kita harus selalu menjaga tugu ini karena tugu ini memiliki nilai-nilai budaya Minangkabau dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
Tugu ini terletak di jalan Dr.Soetomo Kecamatan Padang Timur.Tugu ini memiliki sejarah panjang dan merupakan saksi bisu perkembangan Kota Padang. Tugu Simpang Haru ini didirikan pada tahun 1991. Tugu ini berbentuk seperti lidah api dan terdapat relief-relief perjuangan yang terdapat di dinding tugu tersebut. Disekitar tugu ini juga terdapat taman-taman dan rumput yang hijau. Nama lain dari tugu ini adalah Tugu Tali Nan Tigo Sapilin yang terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai yang merupakan unsur pimpinan adat di Minangkabau. Hal ini merupakan gambaran dari tatanan adat Minangkabau itu sendiri. Menurut sejarah tugu ini dulunya merupakan tempat penyimpanan senjata ,bahkan ada yang mengatakan bahwa di tugu ini dulunya tempat peperangan rakyat indonesia melawan belanda pada masa penjajahan. Sebagai warga, kita harus selalu menjaga tugu ini karena tugu ini memiliki nilai-nilai budaya Minangkabau dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. #OSKMITB2018...
Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang beragam jenis dan bentuknya. Di Sumatera Barat, rumah adat minangkabau yang terkenal adalah Rumah Gadang. Rumah Gadang memiliki beberapa bentuk dan jenis sesuai dengan letak dan daerahnya, penamaan dari rumah adat Minangkabau ini berdasarkan kajian bentuk bangunan yang sudat disepakati oleh tukang tuo dan penduduk nagari agar semua tahu apa bentuk Rumah Gadang yang akan di bangun. walaupun penamaan juga ada yang berasal dari nama pemilik Rumah gadang tersebut yang juga dianggap wajar. Terdapat dua keselarasan suku (dasar pemerintahan menurut adat) di Minang, Bodi Caniago yang demokratis dan Koto Piliang yang aristrokasi. Sebuah pendapat mengatakan bahwa Bodi Caniago memiliki arti bahwa budi nurani manusia adalah sumber kebajikan dan kebijakan. Sedangkan Koto Piliang memiliki arti segala sesuatu bersumber dari karma atau dharma. Pada rumah adat Bodi Caniago, bentuk arsitekturnya bercirikhaskan dengan tidak adanya anjuang pad...
Motif Batik Itiak Pulang Patang ini merupakan salah satu karya yang patut dilestarikan dari budaya Minang Kabau,Sumatera Barat,mengapa demikian? Yuk kita simak beberapa ulasannya! Berdasarkan namanya, motif Itiak Pulang Patang termasuk kategori motif yang terinspirasi oleh nama hewan yaitu 'Itiak'. Nama motif ini terdiri atas tiga kata yaitu 'Itiak', 'Pulang' dan 'Patang'. 'Itiak' adalah itik, 'Pulang' adalah 'kembali dari perjalanan atau suatu daerah tujuan' dan 'Patang' memiliki dua arti yaitu kemarin dan senja hari. Dalam konteks ini, 'Patang' artinya adalah senja hari. Jadi secara harfiah, Itiak Pulang Patang berarti itik yang baru kembali dari perjalanannya di waktu senja. Motif Batik Itiak Pulang Patang ini memeliki keunikan yakni terletak pada penamaan motif itu sendiri. Sebuah pertanyaan yang mungkin muncul adalah mengapa harus menggunakan kata 'Itiak' dan tidak menggunakan kata 'Ayam'? Jawaban dari pertanyaan ini merujuk kepada sifat yang dimiliki oleh kedua hewan tadi. It...
Balairung Sari Tabek merupakan salah satu tempat bersejarah di Ranah Minang. Bangunan ini dibangung pada lebih dari 300 tahun yang lalu. Lokasinya kurang lebih 7 km dari Batusangkar. Kalau dihitung sekitar 20-30 menit menggunakan kendaraan dari Batusangkar. Balairung Sari Tabek merupakan tempat pertemuan tertua di Ranah Minang. Bangunan yang awalnya bernama Balairung Panjang ini diguanakan sebagai tempat bermusyawarah permasalahan adat. Bangunan ini berbentuk rumah panggung. Lantai bangunan ini rata. Tapi ada bagian terputus di lantai ini. Bagian yang terputus ini digunakan sebagai tempat lewat lewat kendaraan raja ketika akan bermusyawarah atau berkunjung. Bentuk atap dari bangunan ini menyerupai Rumah Gadang. Bentuk atapnyanya mirip perahu dan terbuat dari ijuk. Menur...
Baju Basiba – Agam – Sumbar Kategori : Pakaian Elemen Budaya : Pakaian Tradisional Provinsi : Sumatera Barat Asal Daerah : Agam Wilayah Minangkabau terbagi atas tiga kelompok yaitu wilayah Darek atau Luhak, wilayah Rantau dan wilayah Pasisia (Pesisir). Luhak adalah daerah inti Minangkabau yang terdiri dari tiga luhak yakni Luhak Tanah Data, Luhak Limo Puluah Koto dan Luhak Agam. Daerah Luhak memiliki pakaian tradisional yang dikenal dengan nama baju Kuruang Basiba. Baju Kuruang Basiba dipakai oleh Bundo Kanduang di Minangkabau pada saat acara-acara adat seperti penikahan, kematian dan pengangkatan penghulu atau Datuak pada suatu suku. Selain itu baju Kuruang Basiba dahulu digunakan sebagai baju pengantin wanita atau di Minangkabau disebut Anak Daro dan dipakai juga oleh p...