Prasasti Munjul berhuruf Palawa dan berbahasa Sanskerta, dipahat pada sebuah batu andesit yang berukuran panjang 3,2 m dan lebar 2,25m. Prasasti Munjul ditulis menggunakan teknik tatah dengan kedalaman gores kurang dari 0,5 cm, sehingga antara permukaan batu asli dengan tulisan hampir sama. Prasasti dengan bahasa Sansekerta tersebut ditulis oleh raja ketiga Kerajaan Tarumanegara, Raja Purnawarman (395-434 M.). Menurut cerita, Purnawarman menulis prasasti itu untuk mengabadikan sebuah peristiwa besar yang terjadi di daerah Munjul. Peristiwa apakah itu? Temukan jawabannya dalam cerita Legenda Prasasti Munjul berikut ini! * * * Dahulu, perairan Ujung Kulon di sekitar Selat Sunda dikuasai oleh para bajak laut yang menjadi ancaman bagi para nelayan di daerah itu. Kaum perompak itu sering merampas ikan hasil tangkapan para nelayan. Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, terdapat suatu gerombolan bajak laut yang beranggotakan 80 orang. Kelompok bajak laut yang sering beraksi...
Alkisah, di pesisir Laut Selatan Pulau Jawa, ada seorang pengembara bernama Raden Budog. Ia adalah seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa. Dalam pengembaraannya, ia selalu ditemani oleh seekor anjing dan kuda kesayangannya. Suatu siang, seusai mandi di pantai, Raden Budog beristirahat di bawah sebuah pohon ketapang yang rindang. Buaian angin pantai yang sejuk membuat pemuda itu begitu cepat terlelap. Dalam tidurnya, ia bermimpi mengembara ke utara dan bertemu dengan seorang gadis cantik jelita. Kecantikan gadis itu membuat hatinya terpesona. Ia melihat gadis itu tersenyum manis seraya mengulurkan tangannya. Namun, saat ia hendak menyambut uluran tangan gadis itu tiba-tiba sebuah ranting kering jatuh mengenai dahinya. Ia pun terkejut dan langsung terbangun dari tidurnya. Raden Budog membanting ranting itu keras-keras karena merasa geram tidak bisa melanjutkan mimpi indahnya. Sejak peristiwa itu, hati Raden Budog tidak tenang karena senyum manis gadis itu selalu terbayang di...
rumah adat Banten adalah rumah adat suku Baduy/Badui. Rumah tradisional ini berupa panggung dengan beratapkan daun dan lantai dari pelepah bambu yang telah dibelah. Rumah Tanpa Jendela Sama seperti rumah adat di wilayah lain, rumah tradisional Banten ini juga sarat akan nilai filosofis. Rumah khas suku Baduy ini dibangun menghadap ke utara dan selatan sebab arah barat juga timur dianggap tak baik dalam kehidupan orang Kanekes. Hal lain yang cukup mencolok dari pemukiman orang Baduy adalah harmonisasi antara lingkungan dan masyarakat. Mereka tak mengubah alam sesuai dengan kepentingan mereka. Justru sebaliknya, mereka menyesuaikan hidup dengan apa yang ada di alam. Hasilnya adalah harmonisasi hidup yang terlihat jelas. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dari Urang Kanekes. Berbicara mengenai rumah, suku Baduy dikenal dengan kesederhanannya. Jika Anda cermati, rumah mereka dibangun dengan tiang yang tidak sama rata. Tiang-tiang ini menyesuaikan dengan kontur tanah. Di daerah...
MAULANA HASANUDDIN merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar PANGERAN SABAKINGKIN dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. SULTAN MAULANA HASANUDDIN berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten sekaligus menjadi penguasa pertama di kerajaan Islam tersebut. BERDASARKAN SEJARAH BANTEN, MAULANA HASANUDDIN MERUPAKAN SALAH SEORANG PUTERA DARI SUNAN GUNUNG JATI. Bersama Kerajaan Demak, Ia turut serta dalam penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Kemudian melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan dan kemudian menjadi pusat pemerintahan, setelah Banten menjadi kerajaan sendiri. Seorang tokoh penyebar agama Islam di Banten bernama HASANUDDIN dengan gelar PANGERAN SABAKINGKIN atau S...
PRASASTI MUNJUL adalah sebuah prasasti bertuliskan aksara Pallawa yang terletak di tepi Sungai Cidangiang, Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Prasasti dengan bahasa Sansekerta tersebut ditulis oleh raja ketiga Kerajaan Tarumanegara, RAJA PURNAWARMAN (395-434 M.). Menurut cerita, Purnawarman menulis prasasti itu untuk mengabadikan sebuah peristiwa besar yang terjadi di daerah Munjul. Pada masa dahulu perairan Ujung Kulon di sekitar Selat Sunda dikuasai oleh para bajak laut yang menjadi ancaman bagi para nelayan di daerah itu. Kaum perompak itu sering merampas ikan hasil tangkapan para nelayan. Pada masa pemerintahan RAJA PURNAWARMAN, terdapat suatu gerombolan bajak laut yang beranggotakan 80 orang. Kelompok bajak laut yang sering beraksi di perairan wilayah KERAJAAN TARUMANEGARA itu dipimpin oleh seorang yang sakti, ia bisa berubah wujud sesuai kehendaknya. Pada suatu hari, gerombolan bajak laut itu sedang meramp...
Layaknya spektrum kebudayaan Indonesia yang sangat luas, batik pun memiliki pusparagamnya tersendiri. Kota metropolitan nan heterogen — Tangerang, Banten — ikut mewarnai keanekaragaman motif batik di Indonesia. Walaupun jarang terdengar di telinga masyarakat setempat, Kota Tangerang memiliki beberapa motif batik khas. Salah satunya adalah Tangerang Herang . Herang sendiri merupakan Bahasa Sunda, yang berarti jernih atau bening (adaptasi Bahasa Sunda dalam penamaan batik tersebut dikarenakan Banten awalnya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun memisahkan diri menjadi Provinsi Banten pada tahun 2000 silam). Menjinjau dari segi fisik, Tangerang Herang dapat diklasifikasikan sebagai batik tulis atau cap. Keduanya merupakan metode tradisional dalam membuat batik. Warna-warna cerah digunakan dalam pewarnaan batik ini. walaupun jenis batik di Indonesia sangat beragam, setiap motif batik memiliki filosofinya tersendiri. Motif batik Tangerang Herang te...
Layaknya spektrum kebudayaan Indonesia yang sangat luas, batik pun memiliki pusparagamnya tersendiri. Kota metropolitan nan heterogen — Tangerang, Banten — ikut mewarnai keanekaragaman motif batik di Indonesia. Walaupun jarang terdengar di telinga masyarakat setempat, Kota Tangerang memiliki beberapa motif batik khas. Salah satunya adalah Tangerang Herang . Herang sendiri merupakan Bahasa Sunda, yang berarti jernih atau bening (adaptasi Bahasa Sunda dalam penamaan batik tersebut dikarenakan Banten awalnya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun memisahkan diri menjadi Provinsi Banten pada tahun 2000 silam). Menjinjau dari segi fisik, Tangerang Herang dapat diklasifikasikan sebagai batik tulis atau cap. Keduanya merupakan metode tradisional dalam membuat batik. Warna-warna cerah digunakan dalam pewarnaan batik ini. walaupun jenis batik di Indonesia sangat beragam, setiap motif batik memiliki filosofinya tersendiri. Motif batik Tangerang Herang te...
Cilegon. Sebuah kota pesisir diujung barat pulau Jawa. Tepatnya, kota ini berada di Provinsi Banten. Seperti kota-kota pada umumnya, pasti memiliki suatu potensi atau keistimewaan tersendiri. Begitu juga kota Cilegon. Kota ini mampu menghasilkan berjuta juta ton baja setiap tahunnya, tak heran jika kota Cilegon dikenal sebagai kota baja. Bukan hanya itu saja, kuliner dari kota ini pun tidak kalah enak dengan kota kota besar lainnya.Salah satu kuliner yang menjadi primadona masyarakat kota Cilegon adalah Sate Bebek Cibeber.Cita rasa yang khas dan menggugah seleranya menjadi andalan dari masakan ini, yang membedakan sate bebek cibeber dengan sate bebek yang lain adalah rasanya yang manis dan tidak berbau amis. Pada umumnya untuk cara penyajiannya Sate Bebek Cibeber tidak perlu diberi saus kacang ataupun saus kecap, tetapi kalian bisa menambahkan kedua atau salah satu saus tersebut sesuai selera.Adapun cara pembuatan sebagai berikut Siapkan bahan dan alat : 1. satu ekor bebek yan...
Banten merupakan provinsi pemekaran dari provinsi jawa barat. Walaupun begitu provinsi banten masih kaya akan budaya baik dari lagu daerah, tradisi, ataupun makanan tradisional. Salah satu makanan tradisional dari Banten adalah Opak Gula Merah. Memang opak bukan hanya ada di daerah banten, namun opak gula merah merupakan makanan yang dapat ditemui di provinsi banten terutama serang. Opak gula merah merupakan makanan ringan yang biasa dijual di pedagang kecil. Makanan ini biasa dikemas dalam plastik transparan yang berisi opak goreng dengan gula merah kental seperti selai yang melumer disetiap lapis opak. Opaknya sendiri dibuat dari olahan singkong. Singkong sendiri digunakan pada awalnya karena dulu mudah ditemukan dan bisa cukup mengenyangkan. Gula merah membuat rasa opak yang gurih semakin nikmat untuk disantap. Opak gula merah ini cukup terjangkau dengan harga 10-12 ribu rupiiah. #OSKMITB2018