Kajian perobatan medis di Aceh telah mencapai fase keselarasan, pada saat tema-tema keagamaan dan kebudayaan mendapat “lahan utama” di dunia intelektual dan para peneliti ( researchers ), baik dalam tatanan pemerintahan (kesultanan) maupun masyarakat bawah ( grassroots ). Pada hakikatnya, ranah kajian medical ataupun perobatan secara tradisional dan modern telah mendapat tempat yang sama dengan kajian keagamaan, seperti ilmu tasawuf, tauhid dan syariat yang selama ini dan sebelumnya mendapat sorotan utama. Informasi tersebut dapat ditelusuri dari banyaknya karya tulis di bidang kedokteran yang dihasilkan oleh para intelektual atau tokoh-tokoh agama di Aceh pada beberapa abad yang silam. Karya tulis tangan (manuskrip) atau naskah klasik merupakan sumber primer dan bukti kejayaan yang digapai oleh Aceh dalam bidang-bidang tersebut, seperti pencetus munculnya sistem tulisan aksara Arab-Jawi di dunia Melayu-Nusantara, atau lahirnya sistem/kaidah syair dari Hamzah Fansuri...
Ngomongin cokelat lokal, maka kita gak boleh ngelewatin Cokelat Monggo yang sudah mulai masuk ke pasar internasional. Dikemas secara premium, cokelat yang berproduksi di Yogyakarta ini memiliki varian rasa cabai, durian, jeruk, jahe, hingga pala. Pokoknya rasanya khas Nusantara banget. Sumber: https://www.idntimes.com/food/dining-guide/andi-aris/10-cokelat-asli-indonesia-gak-kalah-dari-impor-1/full
Kenangan masa kanak kanak, sering kali membuat kita terasa ingin mengulang kembali saat saat indah penuh keceriaan bermain bersama teman teman waktu kecil dulu, dunia anak anak dunia penuh ekspresi, persahabatan dan hanya keceriaan tanpabatas batas golongan atau kelas strata sosial. Begitulah kami dulu anak anak dari kota kecil di Kendari yang menikmati dunia kanak kanak kami dengan permainan permainan “tradisional”, maklum permainan yang berbau teknologi seperti game on line atau Play Station sekarang ini di jaman kami dulu itu belum ada, kalaupun ada jenis jenis permainan yang “berteknologi” namun itu hanya terbatas pada teman teman anak orang mampu saja namun secara umum kami semua dan termasuk anak orang mampu lebih menikmati permainan tradisional seperti main enggo lari atau enggo sembunyi, main asin (gobak sodor), main cele (main benteng), main tar tar pakai sodokoro (senjata bambu dengan peluru bunga jambu air atau kertas yang dibasahi) main...
Ada banyak variasi laksa di nusantara, Laksa Oncom Khas Bogor adalah salah satu di antaranya yang populer. Laksa Bogor merupakan variasi laksa lainnya dengan kuah enak bumbu oncom yang dihidangkan bersama bihun dan toge serta sangat cocok disajikan sebagai kuah lontong ataupun potongan ketupat. Laksa ayam karena menggunakan ayam sebagai bahan kuahnya dan termasuk dalam cara membuat laksa enak dengan menggunakan bahan dan bumbu yang sederhana. Bahan dan bumbu : 500 gram daging ayam dicuci bersih, lumuri air perasan 1 buah jeruk nipis 15 menit 100 gram oncom dibakar lalu hancurkan 2 lembar daun salam 2 batang serai, ambil bagian putihnya lalu digeprek 2 bks (130 ml) santan kara 1 sdt garam 1 sdt gula pasir 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap 1200 ml air minyak untuk menumis Haluskan : 8 butir bawang merah 4 siung bawang putih...
Masyarakat Kademangan, Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menggelar tradisi Ujungan. Kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun saat puncak musim kamarau. Ketua Dewan Kesenian Kecamatan Susukan Yusmanto menjelaskan, tradisi yang lantas disebut sebagai festival ini adalah rangkaian ritual yang dimulai sejak Rabu (26/9/2018) kemarin. Ritual dimulai dengan pengambilan air barokah di sumber pemandian air panas Pingit Gumelem Wetan oleh bedhogol atau sesepuh desa. "Acaranya sebenarnya sampai besok. Puncaknya besok, Ujungan, besok hari Jumat. Tanggal 26 sampai 28 September rangkaian kegiatan acara Festival Ujungan itu sejak kemarin," kata Yusmanto, Kamis (27/9/2018). "Pengambilan air dari Banyu anget, itu sebuah ritual tradisional. Merti bumi, merti banyu. Jadi ini, sebuah penghormatan, penghargaan, terhadap bumi yang telah mengeluarkan air. Dan air sendiri adalah sumber kehidupan," tambahnya. Sementara hari ini warga Desa Kemranggon melaksanakan tradisi Takiran se...
Batapung tawar adalah salah satu tradisi masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang sampai saat ini tetap dilestarikan. Apa itu batapung tawar? Batapung tawar bersal dari kata “tapung” (bahasa Indonesia: tepung) dan “tawar”. Kata “tapung” diambil dari bahan yang digunakan dalam tradisi batapung tawar, yakni tepung beras yang dicampur dengan air, sedangkan “tawar” diambil dari nama daun setawar. “Tawar” dalam bahasa Banjar bisa juga diartikan sebagai proses pengobatan. Contohnya dalam bahasa Banjar, “Sudah ditawari apa sakit gigitnya?” Maksudnya, “Sudah diobati apa sakit giginya?” Ternyata istilah “tepung tawar” ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lho. Alat dan bahan batapung tawar adalah air yang dicampur dengan minyak likat baboreh. Minyak ini punya wangi yang khas. Alat lainnya adalah potongan daun pisang, daun kelapa, atau daun pandan, yang gunanya untuk memercikkan air ke...
Mbolo Weki merupakan ritual atau acara adat yang menjadi ciri khas dari suku Bima. Sebelum mengenal lebih jauh apa itu Mbolo Weki. Mari kita sedikit mengenal "Bima" sebagai suku, dimana Mbolo Weki itu berasal. Bima (dalam konteks ini) dapat merujuk pada dua hal. Yaitu; nama suku, dan nama kabupaten yang berada di Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat). Suku Bima secara dominan, utamanya menempati dua kabupaten di NTB, yaitu Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Sebagai contoh, dimisalkan dalam sebuah dialog berikut, yang diawali dengan pertanyaan; "aslinya mana?". Lalu dijawab; "aslinya Bima". Maka dapat diartikan bahwa orang tersebut berasal dari Suku Bima. Namun, tidak serta-merta mengartikan orang tersebut berasal dari Kabupaten Bima. Maka, tanyalah lagi; "Bima-nya mana?". Jawabannya bisa saja seperti ini; "Bima-nya Kota Bima" atau "Bima-nya Kota Dompu". Contoh lain yang serupa adalah; A: "Aslinya mana?" B: "Aslinya Jawa" A: "oawalaaahhh, Jawa-nya mana...
Bahan-bahan 500 gram kikil secukupnya Tempe 2 gelas santan encer 65 ml santan kental 1 bks desaku bumbu kari nusantara 4 lembar Daun jeruk secukupnya Garam secukupnya Gula Minyak secukupnya untuk menumis Bumbu di haluskan 8 buah bawang merah 4 siung bawang putih 4 butir kemiri Langkah ...
Banyak masyarakat Nusantara memandang Bulan Safar atau bulan setelah Muharram dalam kalender hijriah ini sebagai bulan Bala. Dalam bahasa Jawa dan Kamus Besar Bahasa Indonesia Bala berarti kemalangan atau malapetaka. Salah satu masyarakat yang masih beriktikad dengan fenomena ini adalah masyarakat Indramayu terutama masyarakat yang bermukim di pedesaan. Masyarakat percaya: jualan-jualan pedagang akan sepi pengunjung dan adanya penyakit dan petaka lainnya yang akan melanda. Untuk menolak bala tersebut, masyarakat Indramayu membuat kue cimplo. Kue cimplo pun sebagai symbol rasa syukur masyarakat akan datangnya musim menanam padi. Kue Cimplo Indramayu ini sudah menjadi makanan khas dan pembuatannya secara turun-temurun dibuat setiap Bulan Safar. Kue cimplo pun tidak dijual namun tujuan pembuatannya hanyalah untuk dikonsumsi. Para Ibu-Ibu yang membuat kue ini dari kalangan masyarakat yang perekonomiannya meneng...