Bajingan merupakan olahan ketela pohon yang dinamai masyarakat Jogja. Bajingan adalah ketela pohon yang dikerat sebesar ukuran pas untuk masuk ke mulut kemudian direbus, setelah agak matang airnya ditambah dengan gula merah serta pandan. Begitu ketela itu masak dan empuk, kuahnya setengah mengental, api dimatikan dan setelah dingin. Saat menyantapnya bisa tambahkan sedikit garam. Selain di Jogja, bajingan merupakan salah satu makanan khas yang ada di Magelang. Biasanya makanan ini masih bisa ditemui di daerah Salaman, Borobudur, Pakis, Ngluwar, Srumbung. Harga ketela Rp 2000,- per kg nya. Kalau gula Jawa asli sekitar Rp 13.000,- an. Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. http://wisatamagelang.com/benar-benar-bajingan-makanan-ini/
Di Yogyakarta dapat ditemukan banyak penjual gule. Biasanya mereka menjajakan dagangannya siang dan sore hari karena gule paling nikmat disantap hangat saat makan siang dan makan malam. Meskipun gule bukan salah satu makanan khas Yogyakarta tetapi gule menjadi salah satu makanan yang laris. Gule merupakan sejenis kari atau gulai yang terbuat dari daging dengan kuah santan bening. Karena banyaknya rempah yang digunkakan, makanan ini selain memiliki rasa yang lezat juga memiliki aroma yang harum. Gule masih dimasak dengan tungku tanah liat (anglo) dan arang. Pemasakan dengan cara tradisional dilakukan untuk menjaga kekentalan santan sehingga gule dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama dan tidak berbau. Cita rasa utama pada gule adalah gurih dan pedas, dengan kuahnya yang harum. Daging yang dimasak menjadi gule ada bermacam-macam , bisa dari daging sapi, kambing, ayam, atau ikan. Tetapi di Yogyakarta yang paling banyak ditemui adalah gule daging kambing dan jeroan...
Tahu guling adalah makanan yang terdiri dari ketupat, tahu, tempe, kubis, taoge, dan disiram dengan kuah yang terbuat dari air yang dicampur dengan kecap, gula Jawa, bawang putih, dan irisan daun jeruk nipis. Tahu guling merupakan makanan yang menyegarkan, rasanya cenderung manis karena kuahnya terbuat dari campuran kecap. Jika suka pedas, kuahnya dicampur dengan cabai rawit yang dihaluskan. Tahu guling biasa disajikan dengan taburan bawang goreng dan seledri serta kerupuk aci. Makanan ini terjangkau harganya karena termasuk makanan rakyat. Biasanya warung tahu guling buka dari pagi sampai sore hari. RM/Toko yang Menyediakan : Warung Tahu Guling Makan Malam Address: Bantul, Bantul Sub-District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta 55761 Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Resep: Bahan 500 g singkong, cuci bersih serut kasar 150 g gula merah/jawa, haluskan 1 sdt garam 3 lembar daun pandan kelapa parut secukupnya Cara membuat Singkong serut dicampur dengan garam, aduk rata. Siapkan panci pengukus. Susun singkong, tabur gula merah dan pandan di atas singkong. Kukus hingga matang, atau kurang lebih selam 15 menit. Kukus juga kelapa parut kurang lebih 10 menit. Sajikan sawut singkong yang manis dan hangat dengan taburan parutan kelapa. Sumber: https://www.vemale.com/resep-makanan/80083-resep-sawut-singkong.html
Sumo ewo adalah makanan yang terbuat dari dadar yang dibuat dari adonan terigu, telur, dan susu yang diberi sedikit garam kemudian digulung setelah di dalamnya diisi dengan enten-enten yaitu campuran antara parutan kelapa muda yang dimasak dengan gula kelapa dan daun pandan. Sebelum disantap, dadar gulung sumo ewo ini diberi areh yang dibuat dari santan kelapa yang dikentalkan. Areh yang dituangkan pada sumo ewo ini dibuat dan dijaga warnanya tetap putih. Sumo ewo merupakan akulturasi dari kuliner Jawa dan Eropa karena enten-enten dan areh asli Jawa sedangkan dadarnya adalah pancake atau panekuk yang asli Eropa. Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mendengar nama Kotagede Yogyakarta, mengingatkan bahwa tempat itu adalah kota Mataram Kuno yang kini diperlakukan sebagai salah satu heritage Yogyakarta. Di situ budaya kuliner Mataram masih ada jejaknya, anatar lain melalui makanan kecil bernama Kipo. Sering diplesetkan orang Jogja menjadi “ iki opo?” (apakah ini?). Berawal dari kesulitan memberi nama makanan yang diolah oleh Mbah Mangun Irono ini, kini Kipo semakin digemari. Pada saat Mbah Mangun menjual makanan olahannya ini di pasar, banyak pedagang lain dan pembeli yang menanyakan padanya “iki opo?”, Mbah Mangun yang juga tidak tahu nama makanannya hanya menjawab sekenanya saja, yakni kipo. Bentuknya kecil, pas sekali masuk mulut untuk dikunyah dan ditelan. Terbuat dari tepung ketan, gula dan kelapa, bahan yang secara tradisi menjadi santapan masyarakat. Kue ini berwarna hijau, warna alami dari daun pandan atau suji. Dibuat satu per satu, diisi enten-enten kelapa, lalu dilipat...
Resep: Bahan Usal atau keong laut 250 g Bumbu Bawang merah 3 siung Bawang putih 4 siung Lengkuas dan merica secukupnya Serai 1 batang Cabai hijau 5 buah Daun jeruk 3 lembar Cara Membuat Bersihkan usal lalu rebus hingga masak. Setelah masak dagingnya diambil dengan cara dicongkel. Haluskan bawang merah, bawang putih, dan merica, lalu tumis bersama bumbu lain hingga harum. Masukkan usal dalam tumisan lalu masak. Rumah Makan atau Warung yang Menyediakan : Nasi Bebek Ginyo Restoran Indonesia Makanan Indonesia menu bebek dan ayam yg diolah dgn variasi bumbu dan sambal. Tersedia jasa antar. Alamat: Jalan Tebet Utara Dalam No.12, RT.10/RW.1, Tebet Timur, Tebet, RT.10/RW.1, Tebet Tim., Tebet,...
Grontol jagung, ya namanya mungkin sedikit lucu didengar. Makanan ini adalag makanan khas dari Yogyakarta. Makanan ini banyak dijajakan di pasar tradisional atau penjual yang berkeliling. Makanan yang berbahan utama jagung ini dalam teknik pembuatannya tidaklah sulit. Selain itu bahan-bahan pendukungnya pun tidak sulit didapatkan. Proses pembuatannya pun tidak terlalu lama. Sehingga semua orang dapat mencoba membuatnya. Resep Grontol Jagung Bahan-bahan : · 200 gram jagung kering · 1000 ml air · Separuh buah kelapa muda · 1 sendok teh garam · 1 lembar daun pandan · Gula pasir secukupnya Cara membuat : 1. &nb...
Mie lethek adalah makanan khas Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Makanan ini disebut mie lethek karena warna mie kusam dan kurang menarik. Secara harfiah mie lethek berarti mie 'kotor.' Penamaan ini merujuk pada tampilan mie yang tak secerah mie lain yang di jual di pasaran saat ini. Mie lethek memiliki warna kecokelatan. Mie lethek juga banyak dibuat di Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Proses pembuatannya masih tradisional karena diaduk menggunakan alat penggiling tradisional bentuk silinder besar yang ditarik oleh sapi. Bahan baku untuk membuat mi berupa tepung tapioka yang diolah secara manual dan tanpa bahan pengawet. Proses pengukusan mie pun dilakukan di tungku. Selanjutnya mie dicetak dan dijemur hingga kering. Menghasilkan mie dengan tampilan mirip bihun namun warnanya lebih cokelat dan ukurannya lebih tebal. Mie lethek biasa disajikan menjadi olahan mie goreng atau mides alias mie pedes atau pedas. Mie lethek juga enak...