tahun baru islam
182 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Zapin Dara
Tarian Tarian
Riau

Sejak dahulu, masyarakat nusantara dikenal memiliki kultur yang terbuka terhadap kebudayaan asing tanpa meninggalkan jati diri kebudayaannya sendiri. Sifat keterbukaan tersebut menghasilkan akulturasi budaya yang semakin memperkaya khazanah kebudayaan bangsa. Tari zapin merupakan sebagian dari hasil akulturasi budaya lokal dengan budaya Arab. Secara etimologi, “zapin” berasal dari bahasa Arab “zafn” yang memiliki arti gerakan kaki yang cepat mengikuti hentakan musik. Tari zapin merupakan tarian nusantara yang sangat dipengaruhi budaya Arab. Tari ini berkembang di masyarakat Riau, pesisir Sumatera bagian barat, Serawak, hingga Brunei. Dahulu, tari ini hanya dipentaskan oleh laki-laki sebagai hiburan dan pendidikan. Berdasarkan perkembangannya, tari zapin kini tidak hanya dipentaskan oleh kaum adam. Tari zapin pun dibawakan oleh kaum hawa atau percampuran antara keduanya. Tari zapin yang biasa dipentaskan oleh perempuan secara khusus lebih dikenal denga...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Hikayat Putri Mambang Linau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Riau adalah salah satu propinsi di Indonesia yang kaya dengan pelbagai jenis kesenian tradisional yang telah menjadi bagian hidup masyarakat Riau. Pelbagai jenis kesenian tradisional tersebut adalah seni tari, seni musik, seni ukir, seni tenun, seni lukis, seni bela diri, dan teater rakyat. Di antara jenis kesenian tersebut, seni tari (tarian) merupakan jenis kesenian Melayu Riau yang paling menonjol. Seni tari atau tarian merupakan jenis seni gerak yang memiliki gerakan-gerakan khusus. Setiap daerah dan suku-bangsa mempunyai gerakan-gerakan tersendiri dalam memperagakan sebuah tarian. Dibalik gerakan-gerakan tersebut terdapat cerita-cerita yang menarik. Salah satu tari yang memiliki cerita menarik di Riau adalah tari  Olang-olang . Tarian ini sangat digemari oleh puak Melayu Sakai di kabupaten Bengkalis, Riau. Mereka mempercayai bahwa tarian ini lahir dari sebuah cerita legenda yang mengisahkan pertemuan seorang pemuda dengan seorang gadis jelita dari kayangan yang s...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hikayat Burung Tempua dan Burung Puyuh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Konon, pada zaman dahulu kala, hiduplah seekor burung Tempua (Manyar) dan burung Puyuh di daratan Tanah Melayu. Keduanya sangat akrab dan bersahabat sejak lama. Mereka saling menolong dan menyayangi. Pada siang hari, mereka sehilir semudik mencari makan bersama-sama. Suka-duka mereka jalani bersama. Kalau hujan sama berteduh, dan kalau panas sama bernaung. Namun, pada malam hari, mereka selalu berpisah. Mereka tidur di sarangnya masing-masing. Suatu hari, Tempua dan Puyuh berselisih pendapat tentang sarang yang baik menurut mereka. Pertama-tama Tempua menceritakan sarangnya yang aman dan nyaman kepada Puyuh. “Aku memiliki sarang yang indah. Sarangku terbuat dari helaian alan-alang dan rumput kering. Helaian itu dijalin dengan rapi, sehingga aku tidak akan basah saat hujan, dan tidak kepanasan di kala terik. Aku menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk membuatnya,” kata Tempua menjelaskan pada Puyuh. Setelah Tempua menceritakan kondisi sarangn...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Kisah Awan Garang Panglima Bermata Satu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Alkisah,  beberapa abad yang lalu, di sebuah daerah di pesisir Riau, hiduplah seorang pemuda miskin yang bernama Awang Garang. Kegiatan sehari-harinya menangkap ikan di karang pantai. Sejak kecil, ia bercita-cita ingin menguasai laut. Untuk meraih cita-citanya itu, ia rela menjadi tukang masak pada sebuah kapal layar, meskipun tidak dibayar, agar dapat ikut berlayar mengarungi selat dan lautan di sekitar Kepulauan Segantang Lada. Sifatnya yang rajin, membuat para Datuk dan Batin sayang kepada Awang Garang. Ia bahkan dipercaya menjadi pembantu tukang kapal. Suatu hari, Sultan Riau memerintahkan para Datuk dan Batin untuk membuat  penjajap. Pembuatan  penjajap  itu Sultan mempercayakannya kepada tujuh Datuk dan Batin di Temiang, Moro Sulit, Sugi, Bulang, Pekaka, Sekanan, dan Mepar. Tidak ketinggalan pula Awang Garang dalam kegiatan itu. Tempat pembuatannya disepakati bersama di sebuah pulau antara Bulang Rempang dan Bintan. Sudah tiga bulan pembuatan kapal...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hikayat Si Bujang : Asal Mula Burung Punai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Alkisah , pada zaman dahulu kala, di daerah Pelalawan, Riau, hiduplah sepasang suami istri dengan seorang anak laki-lakinya yang bernama Bujang.  Hidup mereka sangat miskin. Meskipun hidup miskin, keduanya sangat sayang terhadap anak semata wayangnya. Mereka berharap dan selalu berdoa kepada Tuhan agar anak tunggalnya itu kelak menjadi anak yang shaleh, berbudi luhur, berilmu pengetahuan dan berguna bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan yang mulia itu, orang tuanya telah bertekad bekerja keras mencari rezeki yang halal sebagai modal untuk mendidik si Bujang.  Setiap hari sang Ayah pergi ke ladang dan mencari ikan di sungai. Hasilnya ia jual ke desa-desa tetangga. Meskipun harus berjalan berhari-hari dengan membawa beban berat, sang Ayah tidak pernah mengeluh atau merasa lelah demi kebahagiaan anaknya. Uang hasil penjualannya tersebut, ia tabung sedikit demi sedikit. Ia sendiri hidup sangat hemat. Makan dan berpakaian seperlunya saja. Ia selalu berdoa kepada Tuhan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Kisah Puteri Kaca Mayang Dan Asal Mula Kota Pekanbaru
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Kota Pekanbaru adalah salah satu Daerah Tingkat II sekaligus sebagai ibukota Provinsi Riau, Indonesia. Sebelum ditemukannya sumber minyak, Pekanbaru hanyalah sebuah kota pelabuhan kecil yang berada di tepi Sungai Siak. Namun, saat ini Pekanbaru telah menjadi kota yang ramai dengan aktifitas perdagangannya. Letaknya yang strategis (berada di simpul segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura), menjadikan Kota Pekanbaru sebagai tempat transit (persinggahan) para wisatawan asing, baik dari Singapura maupun Malaysia, yang hendak berkunjung ke Bukittinggi atau tempat-tempat lain di Sumatera. Keberadaan Kota Pekanbaru yang ramai ini memiliki sejarah dan cerita tersendiri bagi masyarakat Riau. Terdapat dua versi mengenai asal-mula kota ini yaitu versi sejarah dan versi cerita rakyat. Menurut versi sejarah, pada masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil yang dikenal dengan sebutan Dusun Senapelan, yang dikepalai oleh seorang  Batin  (kepala dusun). Dalam perkemb...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Kisah Laksamana Hang Tuah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Pada zaman dahulu kala, dikenal seorang kesatria bernama Hang Tuah. Keti­ka masih anak-anak, ia be­­ser­ta ke­­dua orangtuanya, Hang Mah­mud dan Dang Merdu, menetap di Pu­lau Bintan. Pulau ini berada di perairan Riau. Rajanya ada­lah Sang Maniaka, putra Sang Sapurba raja besar yang bermahligai di Bukit Siguntang. Hang Mahmud berfirasat bahwa kelak anaknya akan menjadi seorang tokoh yang ter­kemuka. Saat berumur sepuluh tahun, Hang Tuah pergi berlayar ke Laut Cina Sela­tan disertai empat sahabatnya, yaitu Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Le­kir, dan Hang Lekiu. Dalam per­jalanan, me­reka ber­­­kali-kali diganggu oleh ge­rom­­bol­­­­an lanun . Dengan segala ke­­­be­ranian­nya, Hang Tuah beserta para sa­ha­­bat­nya mam­­­­­­­­­­pu me­ngalahkan ge­­­rom­­­bolan itu. Ka­­bar terse...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Legenda Asal Usul Ikan Patin (Dayang Kumunah)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di Tanah Melayu hiduplah seorang nelayan tua yang bernama Awang Gading. Ia tinggal seorang diri di tepi sungai. Pekerjaannya sehari – hari adalah menangkap ikan dan terkadang ia pergi ke hutan untuk mencari kayu.  “Air pasang telan ke insang Air surut telan ke perut Renggutlah…! Biar putus jangan rabut,” Itu adalah kata – kata yang ia sering ucapkan sewaktu sedang memancing ikan. Suatu hari di waktu Ia sedang memancing dan tidak menemukan seekor ikan sama sekali. Di waktu perjalanan pulang Ia mendengarkan seorang bayi yang sedang menangis. Karena rasa penasaran ia mencari dari mana suara itu berasal?..Tak lama mencari, ia pun menemukan bayi perempuan yang mungil tergolek di atas batu. Tampaknya bayi itu baru saja dilahirkan oleh ibunya. karena rasa iba, dibawanya bayi itu pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumahnya Awang Gading memberi nama bayi itu Dayang Kumunah. Dengan bahagia A...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Aji Bonar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

 Dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Tiangkerarasen.Raja yang memerintahkan sangat adil, Raja itu memiliki beberapa putra dan putri dari seorang permaisuri yang cantik jelita.Tetapi ketentraman dan kebahagian keluarga sang Raja tidak berlangsung lama.Pada suatu ketika saat Raja sedang berjalan -jalan  menunggang kuda di tengah perjalanan ia bertemu seorang gadis yang sangat cantik.Raja pun berkenalan dengan gadis itu kemudian raja mengajak gadis itu pulang keistana.Ternyata si gadis tidak hanya cantik tetapi juga berperangai sangat halus dan lembut, raja pun menaruh hati pada si gadis dan menikahi gadis itu. Sikap Raja mendapat pertentangan dari Permaisuri dan purta-putrinya.Beberapa bulan berlalu, gadis yang menjadi istri muda sang Raja Tengah mengandung. Putra-putri serta permaisuri semakin membenci istri muda sang raja.Mendapat perlakuan yang kurang baik oleh permaisuri dan anak-anaknya, Sang Raja mulai berfikir untuk menyingkirkan istri mu...

avatar
Sobat Budaya