tahun baru islam
131 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Husu Matak Malirin, Husu Is no beran
Ritual Ritual
Maluku

Ritual adat minta berkat leluhur (Husu Matak Malirin, Husu Is no beran) yang dilakukan Suku Laka Amanas di puncak Gunung Mandeu, Desa Mandeu Raimanus, Kecamatan Raimanuk memiliki nilai budaya tak terhingga. Ini mesti dijaga dan dilestarikan oleh anak cucu yang masih ada dan menyakininya. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu , Johanes Andes Prihatin kepada Pos Kupang di sela rapat koordinasi (rakor) pembangunan pariwisata Belu di Hotel Nusantara II Atambua, Senin (20/11/2017) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Belu saat ini sedang gencar melakukan promosi di sektor pariwisata.   Terakhir, Pemkab Belu baru saja menggelar Festival Fulan Fehan yang sukses meraih Rekor Muri sebagai pagelaran likurai dengan peserta terbanyak mencapai 6.000 orang di Padang Fulan Fehan. Menurut Johanes, tren wisata dunia saat ini cenderung back to nature ikut menjadi faktor pendorong. Dengan promosi melalui kemasan yang baik dan sentuhan entertain, katanya, tradis...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tanimbar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

Kata ”Tanimbar” biasanya digunakan untuk menunjuk orang atau suku atau komunitas manusia yang berdiam di Kepulauan Tanimbar, wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dengan ibu kotanya Saumlaki, Propinsi Maluku.  Kata yang sama biasanya digunakan untuk menunjuk pulau-pulau di wilayah Tanimbar baik itu pulau yang besar maupun pulau yang kecil yang tidak dihuni oleh manusia. Pulau-pulau yang ada di Tanimbar, seperti: Fordata, Larat, Labobar, Molu, Maru, Nus Wotar, Selu, Wuliaru, Sera, Selaru, dan Pulau Yamdena adalah gugus pulau Tanimbar. Gugus Kepulauan Tanimbar berada di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) Propinsi Maluku. Penduduk yang menghuninya adalah suku Tanimbar.   Peta Kepulauan Tanimbar.                     Kata ”Tanimbar” berasal dari bahasa daerah di Tanimbar, antara lain: Tenempar , dalam bahasa Yamdena Timur ( Nustimur...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Duan dan Lolat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

Hukum adat dalam masyarakat Tanimbar biasanya disebut sebagai hukum Duan Lolat. Duan berasal dari kata ”Ndrue” yang berarti tuan, raja, pemimpin dan penguasa. Dalam strata sosial masyarakat Tanimbar, Duan selalu memiliki kedudukan lebih tinggi daripada Lolat. Duan Lolat merupakan simbol adat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Tanimbar. Duan adalah tanah dan Lolat adalah hujan. Lolat disimbolkan dengan hujan yang jatuh ke bumi yang memberikan kesuburan pada tanah. Duan besar adalah Tuhan sedangkan  manusia adalah Lolat. Duan dan Lolat memiliki arti lain, Duan dapat berarti pemberi dara sedangkan Lolat berarti penerima dara.             Duan dan Lolat dalam arti harafiah dapat dipahami sebagai hubungan antara tuan (duan) dan hambanya (lolat). Duan berarti pemberi anak dara dan Lolat berarti penerima anak dara. Duan dan Lolat merupakan keterikatan adat istiadat yang sangat kental dan erat dalam berbagai ak...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Desa Adat Ramalya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku

Pulau selaru merupakan salah satu pulau terluar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, tetapi juga pulau yang kini selalu dikaitkan dengan rencana proyek pengembangan kilang Gas Abadi, “Blok Masela”. Berdasarkan Perda Kabupaten Maluku Barat Daya Nomor 02 Tahun 2003, maka pulau Selaru telah ditetapkan sebagai sebuah wilayah administrtif pemerintahan Kecamatan yang disebut Kecamatan Selaru. Pulau dengan hamparan daratan seluas 826,26 km 2 , terdiri dari 7 desa, yaitu : Adaut, Kandar, Namtabung, Lingat, Werain, Eliasa, dan Fursui. Wilayah Kecamatan Selaru yang terletak pada 8,01 0 – 8,34 0 Lintang Selatan dan 130,76 0 – 131,17 0 Bujur Timur yang berbatasan dengan kecamatan Tanimbar Selatan (bagian Utara), Laut Arafura (bagian Selatan), Laut Arafura (bagian Timur), dan Kab. Maluku Barat Daya (Barat). Badan Pusat Statistik Kab. Maluku Tenggara Barat mencatat jumlah penduduk di Kecamatan Selaru pada akhir tahun 2016 sebanyak 12.917 jiwa (Laki-laki = 6.426,...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sasahil dan Nekola
Ritual Ritual
Maluku

Tradisi Sasahil pada masyarakat adat di Negeri Siri Sori Serani dan Siri sori Islam di Pulau Saparua, maupun Nekora pada masyarakat Desa Telalora di Pulau Masela memiliki basis nilai (basic value) yang sama yaitu tolong menolong antar warga untuk melaksanakan tradisi tuutp rumah. Perbedaan pada tradisi Sasahil dan Nekora terletak pada cara dan proses pelaksanaan karena sistem kontruksi, bahan dasar, dan tata ruang serta fungsi yang berbeda. Nilai dasar tentang tolong menolong yang terdapat dalam tradisi Sasahil maupun Nekora memiliki basis solidaritas yang kuat, dan menciptakan relasi saling memberi dan menerima antar warga agar suatu pekerjaan yang berat untuk mengerjakan rumah bisa lebih ringan. Dalam menghadapi dinamika perubahan yang terus berlangsung pada aspek tertentu dalam tradisi Sasahil, maupun Nekora tetapi hakikat orang basudara untuk saling tolong menolong dalam tradisi tutup rumah masih terpelihara secara baik, dan terus-menerus dilestarikan oleh masyarakat pendukung t...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ukuwala Mahiate (Pukul Manyapu)
Ritual Ritual
Maluku

Pukul Manyapu Mamala Amalatu Sekitar abad ke- XVI negeri Mamala diperintah dan dipimpin oleh tiga orang tokoh yakni: 1.  Latu Liu  sebagai pimpinan pemerintahan adat Negeri Mamala 2.  Patti Tiang Bessy / Patti Tembessi  (Tukang Besar yang memimpin pembangunan mesjid) 3.  Imam Tuny  (Imam Masjid) Ketiga orang tersebut kemudian bermufakat mendirikan masjid. Semua persiapan mulai diadakan berupa pengumpulan bahan-bahan bangunan khususnya kayu dengan mengerahkan rakyat untuk menebang kayu di lereng-lereng gunung dan perbukitan disekitar Mamala. Selanjutnya kayu diangkut atau dipikul bersama-sama ke lokasi masjid. Salah satu di antara kayu jatuh dari pikulan dan pata]i menjadi dua, kayu yang patah ini panjangnya 20 meter. Waktu itu kebutuhan kayu untuk pembangunan masjid berukuran panjang dan harus dalam keadaan utuh atau tidak boleh sambung. Hal ini yang membuat ketiga pemimpin di atas dan masyarakat negeri Mamala mencari solusi yang t...

avatar
Riani Charlina
Gambar Entri
Coka Iba
Ritual Ritual
Maluku

Tradisi Coka iba atau topeng setan adalah merupakan tradisi kuno masyarakat Halmahera Tengah yang dilakukan setiap tanggal 12 Robiul Awal, tepatnya saat umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi tersebut dilakukan masyarakat Halmahera Tengah sebagai bentuk kegembiraan. Dalam proses ritual coka iba, sehari sebelumnya sejumlah imam mesjid dan bobato alkhairat (jabatan imam dalam strata kesultanan tidore) terlebih dahulu melakukan pembacaan puji-pujian usia sholat magrid dan isya. Sambil membacakan puji-pujian, sejumlah warga yang banyak didominasi pemuda pun terlihat menyiapkan sejumlah perlengkapan coka iba seperti topeng setan dan rotan. Biasanya bentuk topeng ini dirahasiakan masing masing warga, sehingga mereka tidak mudah dikenali. Dulunya topeng yang dipakai selalu menampilkan wajah seram dan menakutkan, namun seiring perkembangan zaman, bentuk topeng pun dirubah sesuai dengan kreasi masing-masing pembuatnya. Perubahan wajah topeng dalam ritual coka i...

avatar
Riani Charlina
Gambar Entri
Acar kuning ketimun wortel
Makanan Minuman Makanan Minuman
Maluku

Bahan-bahan   5 buah  ketimun 3 buah  wortel secukupnya  Cabe 6  bawang merah 2  bawang putih 3 buah  kemiri 4 lembar  daun salam Air Masako ayam Garam Langkah   Potong memanjang ketimun dan wortel..sisihkan.           Haluskan cabe,duo bawang,kemiri.    ...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Acar kuning pindang tongkol
Makanan Minuman Makanan Minuman
Maluku

Bahan-bahan   2 buah  mentimun 2 buah  wortel 1 bungkus  pindang tongkol 3 siung  Bawang merah 2 siung  Bawang putih secukupnya  Kemiri sesuai selera  Kunyit secukupnya  Daun salam,Serai,Lengkuas Bumbu penyedap (Garam,pedas,gula putih/merah bubuk,Royko) Langkah   Potong panjang wortel & mentimun, Lalu dibersihkan          ...

avatar
Nicky Ria Azizman