Tari merak merupakan tarian asli jawa barat. tarian merak sangat indah dan menjadi ciri khas dari daereah jawa barat.
Kuda renggong tumbuh dan berkembang di Kabupaten Majalengka sejak tahun 1950-an. Adalah sebuah seni pertunjukan rakyat yang bersifat helaran dan pada awalnya disiapkan melayani pesta sunat. Penampilannya kemudian bukan hanya untuk pesta sunat,-namun dipersiapkan juga untuk acara lain, seperti upacara hari besar, festival, menyambut tamu, dll. Menurut penuturan salah seorang pelatih kuda renggong di Desa Heuleut, Leuwimunding, melatih kuda untuk bisa menari sesuai irama kendang bukan hal yang mudah. Seperti halnya melatih hewan sirkus, melatih kuda memerlukan kesabaran dan_cukup banyak memakan waktu. Kemampuan menari sambil berjalan kemudian ditambah dengan kemampuan atraksi bermain pencak silat. Adegan yang tampak adalah kuda berdiri tertumpu pada sepasang kaki belakang, sedangkan pasangan kaki depan melakukan gerakan-gerakan silat. Ini merupakan puncak pertunjukan kuda renggong, yang biasanya ditampilkan setelah kuda renggong melakukan arak arakan keliling kampung ditunggangi a...
Ikuti latar belakang Tari Merak yang sangat terkenal itu. Tari Merak merupakan tarian kreasi baru yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an, dan tahun 1965 dibuat koreografi barunya oleh Dra. Irawati Durban Arjon dan direvisi kembali pada tahun 1985 dan diajarkan kepada Romanita Santoso pada tahun 1993. Tari Merak sebenarnya menggambarkan tentang tingkah laku burung merak jantan yang memiliki keindahan bulu ekor sehingga banyak orang yang salah memperkirakan bahwa tarian ini tentang tingkah laku merak betina. Seperti burung-burung lainnya, burung merak jantan akan berlomba-lomba menampilkan keindahan ekornya untuk menarik hati merak betina. Merak jantan yang pesolek akan melenggang dengan bangga mempertontonkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk mencari pasangannya, dengan gayanya yang anggun dan memesona. Tingkah laku burung merak inilah yang divisualisasikan menjadi tarian merak yang menggambarkan keceri...
Gagal (Bhs. Cirebon), artinya mulai. Gagalan Panji artinya tanda dimulainya tari topeng Panji. Dalam pertunjukan topeng Cirebon, gagalan Panji adalah semacam pintu pembuka, sebagai ciri bagi dalang topeng untuk mulai menari dan bagi pertunjukannya itu sendiri. Lagunya bernama kratagan yang artinya mengejutkan. Dalam tari Topeng Panji, Gagalan Panji adalah suatu keharusan, durasinya (lama-sebentar) bukanlah pokok. Tanpa pembuka gagalan, tari tersebut tidaklah sempurna, ia adalah bagian yang cukup penting bahkan sebagai salah satu cirinya. Lagu dalam gagalan (kratagan) sebenarnya merupakan kependekan dari tetalu yang juga lagunya kratagan. Jika kratagan dalam tetaluan durasinya bisa sangat panjang, gagalan sebaliknya. Sebagai cirinya, lagu itu dimulai dengan sebuah tabuh serempak pada nada sepulu atau galimer (nada gamelan bilah keempat atau kelima dari kanan). Ditalu keras secara bersamaan. Mula-mula pengeprak itu menengok ke arah belakang, ke kiri dan kanan seraya memperhatikan...
budaya ini sudah menjadi ciri khas warga jawa barat, terkhusus subang..dimana ketika ada seseorang yang disunat maka tari/seni semacam ini sering ditampilkan sebagai bentuk hiburan
Ronggeng Kaler (kaler berarti utara) lebih dikenal sebagai Ronggeng Amen. Ronggeng Amen merupakan pengayaan dari seni Ronggeng Gunung. Disebut Ronggeng Kaler karena asal dan daerah penyebarannya di wilayah bagian utara Kabupaten Ciamis atau Kuningan, yang perpaduannya menghasilkan Ronggeng Amen/Kidul yang lebih "laku" di masyarakat, mungkin karena lebih meriah sebab sudah menggunakan gamelan kliningan dan lagu-lagu Rancagan. Berbeda dengan Ronggeng Gunung, dalam Ronggeng Kaler penyanyi tidak merangkap sebagai penari. Penyanyinya biasa disebut pesinden sehingga bentuknya hampir mirip dengan Kliningan di daerah utara Jawa Barat yang menggunakan perangkat gamelan secara lengkap. Ronggengnya lebih dari dua orang dan musik pengiringnya adalah seperangkat gamelan lengkap dengan lagu-lagu kliningan. Perkembangannya sekarang telah melalui proses modifikasi dan daya kreatifitas pada idiom-idiom tari tradisi dan penyajiannya. Gaya penyajian Ronggeng Amen tetap menggunakan pola lingkar...
Tontonlah Tari Sampiung yang dipertunjukkan sebagai kelengkapan upacara hari-hari penting seperti Seren Taun, Pesta Panen, Ngaruat, Rebo Wekasan, bahkan pada hari raya kenegaraan seperti pada perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Asal mula nama Tari Sampiung karena lagu pengiringnya berjudul Sampiung. Kadang disebut juga Tari Ngekngek, karena waditra pengiringnya adalah Tarawangsa (alat Gesek, seperti Rebab) yang biasa disebut Ngekngek. Sebagian orang menyebutnya Tari Jentreng, karena salah satu waditra pengiringnya adalah Jentreng, yaitu alat petik berupa kacapi dengan ukuran kecil, yang juga biasa dipinjam namanya untuk nama tarian yang ditampilkan. Anda dapat menikmati Tari Sampiung ini di ruang tertutup, seperti di rumah yang mempunyai ruangan luas, di bale atau pendopo. Di depan penabuh ditempatkan sesajen beserta pedupaan, dan di depannya sesajen arena untuk menari, dengan para penari duduk mengitari penabuh dan sesajen menunggu giliran menari.
Tari Keurseus merupakan tari yang erat kaitanya dengan tari tayub, yaitu tari pergaulan di kalangan menak (bangsawan) sunda. Di dalam tari Tayub, gerak tarinya tidak mempunya pola khusus, baik menurut kehendak maupun perbendaharaan gerak masing-masing penari. Oleh karena itu, tari Tayub yang bebas kadang kala tidak terkendalikan, sehingga tayuban dijadikan sebagai pertemuan silaturahmi antar penaridan menjadi arena perebutan ronggeng sambil mabuk pengaruh minuman keras. Sekelompok penggemar nayub tidak menyukai hal yang demikian, sehingga mereka berusaha menertibkan nayuban serta tariannya. Demikian pula minuman keras dilarang sampai memabukan serta ronggeng pun yang tugas utamanya sebagai sinden harus tetap duduk dan tidak perlu menari. Tarian mulai diberi struktur tertentu dalam gerakannya, sehingga terwujud sebuah tarian yang disebut ibing Patokan. Salah seorang pelopornya adalah kerabat Bupati Sumedang, yaitu R. Gandakoesoemah, yang di kalangan seni tari Sunda dikenal dengan...
R. Nugraha Soediredja adalah seorang penekun seni sunda yang serba bisa. Beliau lahir di Garut tanggal 15 Mei 1918, pendidikan beliau adalah HIS di Garut, kemudian melanjutkan ke Ambacht School (Sekolah teknik) di Bandung. Sejak usia sekolah beliau telah mengenal Karawitan sunda, karena orang tuanya mempunyai gamelan lengkap. Pada tanggal 1 juni 1954 beliau disahkan sebagi Guru Tari Sunda, serta berhak mengembangkan tari Keurseus dari Wirahmasari Pusat, Tahun 1955, beliau mendirikan Sanggar Tari sendiri dengan restu R.Sambas Wirakoesoemah, yang diberi nama Wirahma Sari Sunda Bandung. Tujuannya tiada lain untuk mengembangkan tari Sunda, baik yang telah ia pelajari ketika di Garut maupun tarian yang dipelajari di Wirahmasari Pusat, juga tarian karya-karya beliau. Karya pertamanya adalah Wayang Orang Jabang Tutuka, yang dibimbing langsung oleh R.Sambas W., yang dipagelarkan oleh DAMAS. Beliau pun belajar tari Topeng Cirebon dari Bi Dasih. Dari hasil belajarnya ini, menghasilkan...