Data baru tentang kampung Kauman Yogyakarta studi berdasarkan temuan artefaktual Chawari, Muhammad (2017) Data baru tentang kampung Kauman Yogyakarta studi berdasarkan temuan artefaktual. Berkala Arkeologi Vol. 37 No. 2, November 2017, 37 (2). pp. 181-194. ISSN 02161419 Text 30_NOV_KAUMAN_M CHAWARI.pdf Download (715kB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Kauman Yogyakarta sebagai kampung lama dan merupakan bagian dari struktur birokrasi Kraton Yogyakarta. Di kampung tersebut terdapat banyak data arkeologi, terutama bangunanbangunan. Data-data tersebut sudah banyak diungkap, terutama kaitannya dengan pembuatan karya tulis ilmiah. Selain data yang berupa bangunan, terdapat data yang bersifat artefaktual. Data artefaktual inilah yang hingga k...
Agama dan budaya Islam telah le bih dari lima abad terintegrasi di tengah kehidupan budaya Jawa. Namun sayang bahwa oleh para cendekiawan baik dari disiplin ilmu sosial maupun ilmu budaya agama dan budaya Islam itu selalu dipandang sebagai subkultur Jawa yang lepas dari budaya Jawa secara keseluruhan. Hal ini pastilah tidak lepas dari politik kolonial sebelum perang yang selalu memandang gerakan Islam sebagai gerakan separatis yang selalu menentang politik kolonial. Hal ini mau tidak mau mempengaruhi pandangan para sarjana Belanda di zaman kolonial, dan mempengaruhi sikap para peneliti budaya Jawa di zaman kemudian. Untuk dapat melihat kembali integrasi antara budaya Islam dan budaya Jawa di abad-abad yang lalu maka dibutuhkan unsur-unsur budaya Jawa dengan warna Islam yang pekat, di antaranya pertunjukan rakyat tradisional dan karya sastra yang diperkirakan tersebar di masyarakat luas. Di antara pertunjukan rakyat tradisional hanya wayang goleklah yang secara pekat mencermi...
Salah satu kegiatan Proyek Media Kebudayaan Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1980/1981 adalah penulisan Pustaka Wisata Budaya. Penulisan Pustaka Wisata Budaya tersebut bertujuan untuk merekam dan menyebar luaskan informasi tentang aneka ragam kebudayaan Indonesia, khususnya yang menampilkan aspek wisata budaya, serta meningkatkan perhatian, minat, dan apresiasi masyarakat terhadap obyek atau sesuatu yang mempunyai potensi sebagai obyek wisata budaya. Sumber: Soelarto, Soelarto and Albiladiyah, S. Ilmi (1980) Wayang Cina-Jawa di Yogyakarta. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8223/
Modemisasi dapat diartikan sebagai suatu perubahan menuju kemajuan. Sejalan dengan itu setiap kebudayaan akan mengalami perubahan, hanya saja ada yang berubah denggan cepat dan ada yang lambat. Perubahan satu unsur kebudayaan akan mempengaruhi unsur lain dalam kebudayaan yang bersangkutan, sebab masing-masing unsur dalam kebudayaan tersebut ada saling keterkaitan dan ketergantungan. Perubahan dari unsur budaya disesuaikan dengan kondisi yang tengah "berlaku" saat ini, dengan demikian setiap keadaan yang selalu mengikuti perkembangan mode dikatakan "modem". Berbeda dengan istllah ''kuno( yakni suatu keadaan yang masih sederhana sulit mengikuti perkembangan jaman dan selalu berorientasi ke belakang. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/10733/
Pendamping gudeg khas Yogyakarta. Enak juga disantap bersama nasi panas dan areh. Bahan: 3 sdm minyak sayur, untuk menumis 100 g ebi sangrai 2 lembar daun salam 2 batang serai, memarkan 2 cm lengkuas, memarkan 6 buah cabai rawit merah 6 buah cabai rawit hijau 100 g kacang tolo 300 g krecek 1) 1 sdt gula merah 1 sdt garam 1½ L santan, dari 2 butir kelapa parut 1 sdm air asam jawa Bumbu, haluskan: 10 butir bawang merah 8 buah cabai merah besar 6 siung bawang putih 3 buah cabai merah keriting Cara Membuat: Panaskan minyak di atas api sedang. Tumis bumbu halus, ebi, daun salam, serai, dan lengkuas hingga harum. Tambahkan cabai rawit, masak hingga layu. Masukkan kacang tolo, krecek, gula, dan garam. Aduk rata sejenak. Tuang santan, masak hingga santan meresap. Angkat. Tambahkan air asam jawa,...
Ayam Geprek Leleh Keju adalah pengembangan kekinian ayam geprek khas Yogyakarta, dipadu lelehan keju gaya raclette steak . Kata geprek (bahasa Jawa) berarti ‘dipukul dengan alat tertentu’. Jika tidak memiliki blow torch , panggang ayam bertabur mozzarella dalam oven (api atas) hingga keju meleleh. Tip: Agar ayam matang merata, gunakan api sedang saat menggoreng. Pastikan ayam terendam dalam minyak panas dan jangan terlalu sering dibalik. Tingkat kesulitan: Sedang Persiapan: 20 Menit Lama membuat: 30 Menit Untuk: 4 porsi Kalori per porsi: 862 Kkal Bahan: 500 g paha ayam, kerat-kerat 50 g tepung maizena 1 butir telur ayam, kocok lepas Minyak sayur, untuk menggoreng 125 g keju mozzarella, parut Campuran tepung: 75 g tepung terigu protein rendah 75 g tepung beras 1 sdt ketumbar bubuk 1 sdt bawang putih bubuk 1 sdt baking powder 1...
Yogyakarta dan Keratonnya tidak akan pernah lepas dari kesenian terutama seni tari. Srimpi merupakan salah satu genre tarian yang sangat melekat dengan seni tari istana. tarian ini ditarikan 4 orang penari wanita dengan kostum yang sama dan memiliki peran masing-masing. Namun kali ini kita akan membahas Srimpi Renggowati yang agak berbeda. Dalam Srimpi Renggowati ada perbedaan berdeda di Srimpi yang lainnya, pada umumnya nama Srimpi menggunakan nama gending/musik pengiringnya (contoh: Srimpi Pandelori, Srimpi Irim-irim, dll). Namun Renggowati adalah nama seorang putri dimana tokoh putri Renggowati ini adalah penari ke 5. Tari Srimpi Renggowati merupakan tarian sakral Yasan Dalem atau ciptaan Sri Sultan Hamengkubuwono V. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa tari Serimpi dibawakan oleh 4 penari namun Srimpi Renggowati dibawakan oleh 5 penari. Penari ke 5 adalah penari belia yang masih belum menstruasi. Penari ini harus sudah terbilang mumpuni atau sudah mahir menari meskipu...
Ulat jati atau kepompong jati (Ungkrung) merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Dukuh Jetis, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Hasil survey menyatakan bahwa masyarakat Jetis menyukai ulat jati atau ungkrung ini dan menjadikan ulat jati sebagai makanan favorit karena selain rasanya enak dan gurih, ulat ini juga sulit dicari karena hanya dapat ditemukan pada musim hujan saja atau setahun sekali, selama dua minggu musim hujan selama satu bulan, tergantung banyaknya kupu-kupu yang bertelur di daun pohon jati. Semakin banyak kupu-kupu yang bertelur maka akan semakin banyak ulat yang diperoleh. Masyarakat Jetis sendiri pada umumnya sangat senang apabila musim ungkrung datang. Selain bisa mengkomsumsi sebagai lauk nasi tiwul, mereka juga dapat menambah penghasilan dengan cara mencari ungkrung dan kemudian dijual. karena harganya yang cukup mahal sampai menyentuh Rp.80.000 per Kgnya. Salah satu pilihan menu untuk memasak ungkrung adalah ungkrun...
Sate Kopyok adalah makanan khas Sleman yang saat ini masih menjadi salah satu nadalah kuliner kota ini. Sate kopyok juga sering disebut dengan tongseng kambing, karena bahan yang digunakan hampir sama, hanya saja berbeda dalam penyajiannya. Selain menggunakan daging kelinci, sate kopyok juga bisa hadir dengan menggunakan daging sapi, ayam dan kelinci. Sate yang unik ini berkuah santan kental dengan tambahan bahan berupa kol, tomat dan juga cabai rawit merah serta daun bawang sebagai taburan dan isiannya. Ketika dibakarm sate kopyok ini hanya menggunakan bumbu kecap saja. Namun setelah selesai proses pembakaran sate dimasukkan ke dalam kuah bumbu yang sangat khas dan dibiarkan meresap pada daging.. Bahan : -2 ons daging Kelinci, potong kotak kecil -1 1/2 ons kol, potong memanjang -1 buah tomat merah, potong -4 buah cabe merah,potong -1.000 ml air -800 ml santan dari 1/2 potong kelapa -1 batang serai, ambil bagian putih dan memarkan -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 s...