Ijen, salah satu gunung dengan keindahan pijaran api biru di kawah puncak gunungnya, lereng gunung Ijen juga punya harta karun yang tak kalah indah. Iklim yang mendukung menciptakan jenis kopi yang kini cukup dikenal oleh kalangan pecinta kopi di Nusantara. Sejak tahun 80an, perkebunan kopi di Ijen berkembang. Namun baru akhir akhir ini biji Ijen dikenal oleh pasar dalam maupun luar negeri. Ada lebih dari 2000 petani kopi di lereng Gunung Ijen dan Raung. Dalam memberdayakan adat kopi di daerah ini, diadakan Festival Kembang Kopi salah satunya di Dusun Lerek yang memiliki ciri khas kopi Lerek-Gombengsari. dimana kopi robusta direbus menggunakan kayu bakar sebagai nilai otentik dari kopi ini. Selain melestarikan budaya, festival ini juga menarik wisatawan baik lokal hingga mancanegara untuk mengunjungi Dusun Lerek sekaligus memuncaki Gunung Ijen. Kelby Jevon, seorang barista asal bandung berkesempatan untuk mempelajari biji kopi Ijen pada awal tahun 2018 lalu m...
Pada zaman dahulu kala, di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hiduplah seorang anak raja di daerah pegunungan. Ia tinggal dalam sebuah istana yang dikelilingi oleh taman bunga dan pohon buah-buahan. Di dalam taman itu terdapat sebuah kolam pemandian yang sangat bersih dan jernih airnya. Pada suatu haru, saat gerimis turun, tampaklah pelangi yang indah sekali di atas istana anak raja. Bersamaan dengan itu tercium pula wewangian yang harum sekali. Si anak raja seger mencari-cari asal wangi-wangian itu namun tak dijumpainya di dalam istana. Kemudian ia terus mencari hingga ke halaman istana. Di sana pun ia tak menemukan sumbernya kecuali kenyataan bahwa bunga-bunga dan buah-buahan miliknya telah dipetik orang. Anak raja menjadi sangat marah. Ia ingin sekali menangkap dan menghukum para pencuri yang berani mengambil tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Maka disusunlah siasat untuk menangkap si pencuri. Keesokan harinya si anak raja bersembunyi di taman untuk mengintai. Tak lama kem...
Oseng Tetelan Mercon Ceu Odah adalah makanan dengan bahan dasar tetelan sapi yang diperkaya dengan bumbu berupa bawang merah, bawang putih serta cabai sehingga memberikan kesan pedas dengan level kepedasan tinggi. Trend Makanan Pedas yang kini digandrungi oleh banyak penikmat masakan tradisional menjadi alasan mengapa Oseng tetelan mercon dipilih sebagai salah satu menu favorit di rumah makan yang terletak di daerah Buah Batu Kota Bandung ini. Makanan dengan rasa pedas manis ini sangat cocok dinikmati bersama sepiring nasi hangat. Dibuat dengan cara ditumis bersama bumbu- bumbu asli Nusantara, makanan ini ternyata merupakan warisan turun temurun dari keluarga Ny. Ong, Pemilik Rumah Makan Gepuk Ny. Ong.
Kacang Endul Balado merupakan menu masakan khas nusantara yang sangat digemari, khususnya oleh masyarakat Sunda. Masakan berbahan dasar Kacang Endul ini memiliki manfaat yang baik untuk pencernaan, hal ini dikarenakan karena kandungan serat yang terdapat dalam kacang endul. Makanan yang disajikan di warung Ceu Odah yang berlokasi di Buah Batu, Kota Bandung ini memiliki rasa yang gurih, sedikir manis dan pedas yang dihasilakan dari bumbu cabai, bawang merah dan bawang putih yang ditumis bersama kacang endul.
Berbicara soal makanan seperti tidak akan ada habisnya. Makanan selalu indentik dengan ke khasan suatu daerah. Dengan kata lain melalui makanan semua golongan dapat bersatu. Kehidupan selalu berhubungan dengan pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begitupun makanan khas akan menjadi indentitas bagi suatu daerah.Terkadang makanan akan menjadi sebuah julukan yang diberikan pada salahsatu daerah tersebut. Tradisi yang menarik selalu ditampilkan disetiap cara mengolah dan mengonsumsinya. Salahsatunya tradisi yang khas memasyarakat di Lampung ialah "Nyeruit". Bumi Lampung mewarisi makanan khas yang tak ternilai harganya, dimana masa yang berkembang ini tetap menjadi primadona didalam masyarakat. Tradisi berkumpul keluarga yang bertujuan menyatukan dan bersilahturahmi satu sama lainnya. "Nyeruit" merupakan sebutan masyarakat saat menyantap bersama sambal seruit. Olahan makanan yang dapat dikatakan mudah sekali dalam pembuatannya. Seruit sering kali disantap saat berkumpul bers...
(Kue) Semprong merupakan makanan tradisional khas Karawang yang memiliki bentuk unik dan rasa yang lezat lagi khas. Semprong bergenus kue kering dan berbentuk seperti pipa panjang. Rasanya tidak terlalu manis dan renyah ketika digigit. Kue ini begitu kentara dengan hal-hal primordial dan tidak mengenal kasta sehinnga cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. Waktu membuat makanan ini mengalami anomali dan diferensial kedua sehingga termodifikasi menjadi beragam bentuk, segitiga dan persegi panjang salah duanya. Dilansir dari id.wikipedia.org, semprong dipercaya dibawa pertama kali oleh bangsa Portugis karena memiliki kemiripan dengan kue krumkake yang berasal dari Norwegia. Namun, kue ini mengalami adaptasi dan seleksi alam sehingga mengalami anomali dan diferensial pertama, dihitung untuk pertama kalinya. Hasilnya? Semprong termodifikasi bahan-bahan dan bentuknya sehingga menjadi Semprong Nusantara: Semprong Khas Karawang. **) (Kue) Semprong seringkali diasumsi...
Konon katanya, Ayam Crispy merupakan makanan asal Amerika. Betul memang pernyataan itu. Fakta mengatakan bahwa makanan gurih dan renyah ini memang berasal dari Negeri Paman Sam. Berpuluh-puluh tahun lamanya, jutaan pedagang nusantara mengandalkan ayam ini di dunia kulinernya. Bukannya menentang keras makanan non-nusantara, tapi bukankah sebaiknya kita bangga dengan cita rasa yang Indonesia miliki? Bermula pada tahun 2003, seorang pedagang asal Jogjakarta menyadari bahwa Indonesia dapat membuat Ayam Crispy dikenal di seluruh Indonesia. Beliau bernama Ruminah, pemilik Rumah Makan Bu Rum. Dengan menggeprek (mengulek) ayam crispy bersama cabai, bawang, dan rempah- rempah lain, Bu Rumina berhasil menusantarakan ayam asal Amerika ini. Tak disangka, rupanya makanan yang akhirnya dinamai “Ayam Geprek” ini banyak disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. Tak aneh, mengingat lidah masyarakat memang sudah sepatutnya cinta cita rasa Indonesia juga, kan?...
Konon katanya, Ayam Crispy merupakan makanan asal Amerika. Betul memang pernyataan itu. Fakta mengatakan bahwa makanan gurih dan renyah ini memang berasal dari Negeri Paman Sam. Berpuluh-puluh tahun lamanya, jutaan pedagang nusantara mengandalkan ayam ini di dunia kulinernya. Bukannya menentang keras makanan non-nusantara, tapi bukankah sebaiknya kita bangga dengan cita rasa yang Indonesia miliki? Bermula pada tahun 2003, seorang pedagang asal Jogjakarta menyadari bahwa Indonesia dapat membuat Ayam Crispy dikenal di seluruh Indonesia. Beliau bernama Ruminah, pemilik Rumah Makan Bu Rum. Dengan menggeprek (mengulek) ayam crispy bersama cabai, bawang, dan rempah- rempah lain, Bu Rumina berhasil menusantarakan ayam asal Amerika ini. Tak disangka, rupanya makanan yang akhirnya dinamai “Ayam Geprek” ini banyak disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. Tak aneh, mengingat lidah masyarakat memang sudah sepatutnya cinta cita rasa Indonesia juga, kan?...
Konon katanya, Ayam Crispy merupakan makanan asal Amerika. Betul memang pernyataan itu. Fakta mengatakan bahwa makanan gurih dan renyah ini memang berasal dari Negeri Paman Sam. Berpuluh-puluh tahun lamanya, jutaan pedagang nusantara mengandalkan ayam ini di dunia kulinernya. Bukannya menentang keras makanan non-nusantara, tapi bukankah sebaiknya kita bangga dengan cita rasa yang Indonesia miliki? Bermula pada tahun 2003, seorang pedagang asal Jogjakarta menyadari bahwa Indonesia dapat membuat Ayam Crispy dikenal di seluruh Indonesia. Beliau bernama Ruminah, pemilik Rumah Makan Bu Rum. Dengan menggeprek (mengulek) ayam crispy bersama cabai, bawang, dan rempah- rempah lain, Bu Rumina berhasil menusantarakan ayam asal Amerika ini. Tak disangka, rupanya makanan yang akhirnya dinamai “Ayam Geprek” ini banyak disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. Tak aneh, mengingat lidah masyarakat memang sudah sepatutnya cinta cita rasa Indonesia juga, kan?...