Meniti tali berbentuk pita atau slackline kini jadi tren. Tren dari luar negeri itu kini merambah ke Indonesia. Namun ternyata Suku Bajau lebih dulu melakukannya. Bahkan mereka melakukannya benar-benar di atas tali. Ini bahkan menjadi bagian dari pekerjaan mereka, yang mayoritas nelayan. Titi tali bahkan menjadi budaya, termasuk di masyarakat Bajau Kotabaru. Namun tak semua anggota masyarakat Bajau di pesisir selatan Kalimantan Selatan kini piawai melakukannya. Galib adalah salah satu dari beberapa warga Suku Bajau yang mahir meniti tali. Kendati usianya lebih dari setengah abad, dia masih mahir melakukan atraksi meniti tali yang diameternya tidak lebih dari 12 milimeter atau sebesar ibu jari. Atraksi titi tali sepanjang lima meter dipertontonkan Galib di area Siringlaut dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kotabaru. Atraksi Galib membuat kagum masyarakat Kotabaru yang menyaksikannya. Iringan musik tradisional khas Suku Bajau membuat atraksi titi tali makin menarik...
Jika tradisi Pangantin Bausung atau Bausung Pangantin dikenal menjadi ciri khas, dari kebudayaan urang banua saat menjalani prosesi perkawinan (baarak pangantin), ternyata banyak tradisi unik lainnya yang ada saat berlangsung prosesi perkawinan, khususnya di daerah hulu sungai. Salah satunya adalah "Jalan Liuk" yang hingga kini, tradisi turun termurun tersebut masih dilestarikan oleh warga desa Marias Kecamatan Juai saat melangsungkan acara pengantinan. Tradisi "Jalan Liuk" dilaksanakan pada malam hari sesudah siangnya digelar resepsi kedua mempelai. Keunikan tradisi ini, ialah pengantin harus masuk kejalur kotak-kotak yang dibuat dari tali dan mirip taman labirin dari dua buah pintu berseberangan dan harus bisa bertemu ditengah-tengah. Menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Marias, H. Syaprani (64 tahun), tradisi Jalan Liuk ini sudah menjadi tradisi turun temurun di masyarakat dan hingga kini masih diletarikan. Tradisi Jalan Liuk, kata Syaprani, dilakukan pada malam...
Di bumi Borneo, Kerajaan Kutai Martadipura muncul pada abad ke-4 Masehi dan selama ini diyakini sebagai kerajaan tertua di Nusantara. Namun, jauh sebelumnya, di belahan lain Pulau Kalimantan, ada kerajaan yang ternyata jauh lebih tua. Namanya Kerajaan Nan Sarunai yang diperkirakan sudah berdiri sedari zaman purba alias prasejarah. Nan Sarunai didirikan orang-orang Dayak Maanyan, salah satu sub suku Dayak tertua di Nusantara, khususnya di Kalimantan bagian tengah dan selatan. Apakah Nan Sarunai sudah layak disebut kerajaan atau belum memang masih menjadi perdebatan. Namun, yang jelas, pemerintahan di Nan Sarunai berlangsung sangat lama. Eksistensi Kerajaan Nan Sarunai baru berakhir setelah datang pasukan Majapahit dari Jawa pada pertengahan abad ke-14 M. Nan Sarunai diruntuhkan, orang-orang Dayak Maanyan tercerai-berai. Namun, nantinya kerajaan ini menjadi embrio terbentuknya entitas masyarakat Kalimantan Selatan, cikal-bakal Kesultanan Banjar. Melacak Nan Sarunai...
Tari Radap Rahayu Tari Radap Rahayu merupakan tarian klasik banjar Kalimantan Selatan. Tari ini ditampilkan pada saat menyambut tamu – tamu kehormatan yang datang ke Bumi Lambung Mangkurat. Ciri khas dari tarian ini penari layaknya seorang bidadari yang menari menggunakan selendang serta membawa mangkok berisikan kembang tabur yang nantinya akan di taburkan saat menari yang mencerminkan rasa suka cita untuk tanda selamat datang untuk para tamu undangan. https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Tandik Pedalaman Tari Tandik Pedalaman adalah tarian yang berasal dari Kalimantan Selatan. Tari ini merupakan tarian dari tanah Borneo atau tarian dayak Banjar yang menceritakan tentang kekuatan masyarakat Banjar dalam bertahan hidup serta melindungi diri mereka dari roh – roh jahat yang akan di obati oleh kepala suku dalam tarian tersebut . Ciri khas dari tarian ini yaitu ada beberapa benda seperti : Gong sebagai properti tari, Tameng dan pedang sebagai pelengkap tarian tersebut. Dan juga tarian ini bisa memakai daun yang sudah di rangkai sedemikian rupa sebagai ciri khas Dayak Banjar. https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Baksa Kembang Tari Baksa Kembang ialah tarian tradisional khas Kalimantan Selatan. Tarian ini biasanya ditampilkan pada saat acara penyambutan selamat datang para tamu – tamu kehormatan di Bumi Lambung Mangkurat. Adapun ciri khas dari tarian ini adanya “Bogam Melati” yang akan di pegang penari saat menari serta selendang dan juga kembang yang berjuntai dikepala penari di sisi kiri dan kanannnya. Tidak heran kalau tarian ini disebut Tari Baksa Kembang karena banyaknya kembang melati sebagai properti tari yang memperindah dalam tarian tersebut https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Persembahan Nuansa Tari Persembahan Nuansa adalah tarian untuk menyambut para tamu sebagai tanda penghormatan selamat datang di bumi Lambung Mangkurat, tarian ini ditarikan oleh para dara – dara sembari menaburkan bunga sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rahmat dari Tuhan yang Maha Esa. Ciri khas tarian ini yang membedakan dengan tarian lain adalah condong kearah yang lebih Islami dan para penari terlihat anggun saat menarikannya. https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Maitik Tari Maitik adalah termasuk tarian yang berasal dari Kalimantan Selatan. Tarian ini menceritakan tentang keseharian orang Pahuluan Banjar bekerja sebagai peternak itik (bebek) serta bagaimana itik – itik tersebut di jaga agar tetap tertib saat beraktivitas seperti itik dan dalam tarian ini para penari layaknya sebagai itik dan tentunya ada seorang yang berperan sebagai pawang atau penjaga unuk itik – itik tersebut. Adapun ciri khas dari tarian ini yaitu adanya ketopong itik untuk diletakkan di kepala penari dan selendeng yg di sematkan di pinggang penari. https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Waris Sumangat Tari Waris Sumangat merupakan tarian daerah Kalimantan Selatan. Tari ini menceritakan tentang semangat dari kuda yang dipublikasikan kepada manusia guna lebih giat untuk bekerja agar pembangunan daerah semakin meningkat dan maju layaknya semangat kuda yang membara . Menurut informasi, ciri khas dari tarian ini ialah kuda yang dipegang sang penari sebagai tokoh utamanya di dalam tarian tersebut https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/