Meniti tali berbentuk pita atau slackline kini jadi tren. Tren dari luar negeri itu kini merambah ke Indonesia. Namun ternyata Suku Bajau lebih dulu melakukannya. Bahkan mereka melakukannya benar-benar di atas tali. Ini bahkan menjadi bagian dari pekerjaan mereka, yang mayoritas nelayan. Titi tali bahkan menjadi budaya, termasuk di masyarakat Bajau Kotabaru. Namun tak semua anggota masyarakat Bajau di pesisir selatan Kalimantan Selatan kini piawai melakukannya. Galib adalah salah satu dari beberapa warga Suku Bajau yang mahir meniti tali. Kendati usianya lebih dari setengah abad, dia masih mahir melakukan atraksi meniti tali yang diameternya tidak lebih dari 12 milimeter atau sebesar ibu jari.
	Atraksi titi tali sepanjang lima meter dipertontonkan Galib di area Siringlaut dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kotabaru. Atraksi Galib membuat kagum masyarakat Kotabaru yang menyaksikannya. Iringan musik tradisional khas Suku Bajau membuat atraksi titi tali makin menarik perhatian. Tidak cuma Galib yang beraksi. Beberapa murid Galib ikut unjuk kebolehan. Penonton dibuat waswas khawatir ketika menyaksikan para Galib dan muridnya meniti tali, mengatur keseimbangan, berjalan lagi dan bahkan beratraksi di tengah bentangan tali. Semua dilakukan tanpa alat bantu. Salah sedikit tercebur ke laut. Di tengah bentangan tali, Galib merebahkan diri. Tali dijepitnya dengan kuat dengan menggunakan jempol dan jari kaki.
	Dia kemudian duduk, melepas baju dan kembali memasangnya. Tubuhnya kerap bergetar mempertahankan keseimbangan tubuh. Atraksi titi tali dilakukannya berulang kali. Namun tidak pernah sekali pun dia jatuh
Sumber:
http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/05/21/tradisi-titi-tali-suku-bajau-kotabaru-galib-rebahan-buka-dan-pasang-baju-di-atas-tali.
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
