HIASAN DAN MAKNA PAKAIAN PENGANTIN ADAT GORONTALO. Dalam pakaian adat Gorontalo, ada bebrapa hiasan yang dipakai pada kedua pasangan pengantin pria dan wanita Pakaian pengantin Wanita (Biliu) Ada beberapa hiasan dalam Biliu yang terdiri atas: Hiasan Kepala 1. Baya lo Boute yaitu ikat kepala yang memberikan dua pengertian: Bahwa sang Ratu telah terikat oleh suatu tanggung jawab. Bahwa segala pemikiran sang Ratu harus dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. 2. Layi artinya bulu unggas yang diletakkan di atas ubun-ubun. Bulu unggas ini dikiaskan pada kehalusan budi pekerti dimana hendaknya seorang Ratu harus memiliki budi pekerti yang luhur sebagaimana kehalusan bulu-bulu unggas. Layi diberi warna merah dan putih sebagai lambang keberanian dan kesucian. 3. Pangge Mopa artinya tangkai-tangkai rendah yang berjumlah 6 buah, diibaratkan kepada 6 orang Bubato atau Pemangku...
Tempat pembangunan Benteng Orange cukup strategis, dan tersebunyi disebuah bukit sekitar 600 meter dari jalan Trans Sulawesi. Setelah memasuki areal benteng, disana terpampang papan nama benteng yang bertuliskan 'Cagar Budaya Benteng Orange' oleh kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Tampak, papan ini itu belum lama terpasang didepan tangga pertama benteng. Benteng Oranje Untuk menembus benteng, harus meniti 139 anak tangga terbuat dari batu gunung berukuran 1x setengah meter. Setelah melalui tangga ke 78, ditemui ada sebuah pos penjagaan. Kemudian, ketika mencapai tangga ke 120 ada satu lagi pos penjagaan. Sayangnya, pos jaga tentara Portugis ini sudah rusak, sehingga yang terlihat hanya beton bersegi empat ukuran 2×2 meter. Perjalanan belum sampai disitu, untuk memasuki pintu gerbang benteng masih ada 29 anak tangga lagi. Disamping kanan, ada post penjagaan lagi yang ukurannya cukup besar....
Masjid Hunto (Masjid Sultan Amay) Hunto Sultan Amay merupakan Mesjid tertua di Gorontalo. Mesjid ini berdiri pada tahun 899 Hijriah bertepatan 1495 Masehi. Dibalik tiang-tiangnya yang kokoh Mesjid ini memiliki kisah sejarah yang unik dan menarik untuk diketahui. "Islam sebenarnya sudah masuk di Gorontalo semenjak 1300an Masehi, hanya saja perkembangannya nanti pada tahun 1490an tepatnya pada saat Mesjid ini berdiri," sebelum Mesjid tersebut berdiri wilayah yang kini telah menjadi Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo dipimpin oleh Raja Amay seorang pemimpin muda, ganteng, dan masih lajang. Raja dan para pengikutnya saat itu menganut kepercayaan animisme. Patung, pohon, dan hal-hal yang dianggap mistik merupakan sesembahan masyarakat saat itu. Sang Raja kemudian jatuh cinta pada putri raja. Putri Boki Antungo yang merupakan putri Raja Palasay, gadis cantik asal Mautong Sulawesi Tengah. Berniat hendak meminang sang putri, Raja Amay kemudian mendatangi lan...
Kompleks Benteng Otanaha yang terletak di atas bukit desa Dempe, Gorontalo merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun oleh Portugis pada abad ke 15. Bangunan yang keseluruhannya terdiri dari tiga buah benteng (Benteng Otanaha, Benteng Otahiya, dan Benteng Ulupahu) ini dibangun sebagai wujud kerjasama antara Portugis dengan Raja Ilato yang tengah berkuasa pada tahun 1505 – 1585. otanahaBenteng Otanaha Dikisahkan, suatu saat kapal orang Portugis singgah di Gorontalo. Perwakilan orang Portugis itu kemudian menemui Raja Ilato dan mewarkan kerjasama untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamamanan kerajaan. Sebagai tanda kesepakan, Portugis bersedia membangun tiga benteng yang terletak di atas bukit. Pada tahun 1525, saat Gorontalo diserang musuh, terkuaklah akal bulus Portugis. Rupanya, upaya pendekatan Portugis dengan Raja Ilato hanyalah strategi untuk menyerang Gorontalo. Pada saat terjadi serangan dari musuh itu, Portugis sama sekali tidak membantu G...
Dulunya, kabupaten Limboto merupakan lautan yang di batasi oleh dua gunung, yaitu gunung Tilongkabila dan gunung Boliohuto. Suatu hari, air laut itu surut,sehingga membentuk sebuah daratan yang lama kelamaan menjadi hutan lebat dan penuh semak belukar. Tapi dataran rendahnya sebagian besar masih di genangi air tawar. Sedangkan mata air yang bersih dan jernih berada di daratan, tepatnya di tengah – tengah hutan yang sulit banget di jangkau oleh manusia. Tempat itu di sebut tupalo, dan para bidadari sering mandi di situ. Ketika mereka sedang mandi, datang seorang cowok yang merupakan jelmaan dari khayangan. Cowok tersebut bernama Jilumoto. Dia berhasil mengambil sayap milik Mbu’i Bungale, kakak tertua dari rombongan bidadari – bidadari itu. setelah selesai mandi, Mbu’i Bungale nyadar kalau sayapnya hilang dan dia ga’ bisa balik ke langit bersama saudara – saudaranya. Di saat itu juga, Jilumoto muncul dari tempat persembunyiaannya dan berkenalan deng...
Binthe Biluhuta atau yang biasa disebut milu siram adalah makanan khas Gorontalo yang sudah ada sejak masa lampau. Makanan ini berupa sop yang berisi jagung manis yang sudah dipipil, potongan ikan cakalan, udang kecil, parutan kelapa, kemangi, daun bawang, bawang goreng, cabe merah dan diberi jeruk nipis secukupnya. Melihat bahan dan bumbu yang dipakai, wajar jika sop ini berasa gurih pedas dan menyegarkan. Makanan ini tidak hanya ada di Gorontalo tapi juga dapat ditemukan di daerah Sulawesi Tengah ( di Luwuk maupun di Palu ). Hal ini mungkin terjadi karena adanya migrasi warga dari Gorontalo atau warga Sulawesi Tengah yang sudah mengetahui cara pembuatan makanan ini. RM yang menyediakan: RM Milu Siram Sakinah Jl Abd. Gandi Payuhi Samping Kompi B 713 ST, Desa Tuladenggi Telaga Biru, Gorontalo 081244946262 RM yang menyediakan: RM Milu Siram Sakinah Jl Abd. Gandi Payuhi Samping Kompi B 713...
Danau Limboto merupakan sebuah danau yang terletak di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo Indonesia. Dulunya, danau ini bernama Bulalo lo limu o tutu, yang berarti danau dari jeruk yang berasal dari Kahyangan. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan danau seluas kurang lebih 3.000 hektar ini disebabkan oleh sebuah peristiwa ajaib yang terjadi di daerah itu. Peristiwa apakah yang menyebabkan terjadinya Danau Limboto? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Mula Danau Limboto berikut ini! Dahulu, daerah Limboto merupakan hamparan laut yang luas. Di tengahnya terdapat dua buah gunung yang tinggi, yaitu Gunung Boliohuto dan Gunung Tilongkabila. Kedua gunung tersebut merupakan petunjuk arah bagi masyarakat yang akan memasuki Gorontalo melalui jalur laut. Gunung Bilohuto menunjukkan arah barat, sedangkan Gunung Tilongkabila menunjukkan arah timur. Pada suatu ketika, air laut surut, sehingga kawasan itu berubah menjadi daratan. Tak beberapa lama kemudian,...
Danau Limboto merupakan sebuah danau yang terletak di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo Indonesia. Dulunya, danau ini bernama Bulalo lo limu o tutu, yang berarti danau dari jeruk yang berasal dari Kahyangan. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan danau seluas kurang lebih 3.000 hektar ini disebabkan oleh sebuah peristiwa ajaib yang terjadi di daerah itu. Peristiwa apakah yang menyebabkan terjadinya Danau Limboto? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Mula Danau Limboto berikut ini! Dahulu, daerah Limboto merupakan hamparan laut yang luas. Di tengahnya terdapat dua buah gunung yang tinggi, yaitu Gunung Boliohuto dan Gunung Tilongkabila. Kedua gunung tersebut merupakan petunjuk arah bagi masyarakat yang akan memasuki Gorontalo melalui jalur laut. Gunung Bilohuto menunjukkan arah barat, sedangkan Gunung Tilongkabila menunjukkan arah timur. Pada suatu ketika, air laut surut, sehingga kawasan itu berubah menjadi daratan. Tak beberapa lama kemudian,...
Botu Liodu Lei Lahilote adalah sebuah batu berbentuk telapak kaki manusia yang terletak di Pantai Pohe, Provinsi Gorontalo, Indonesia. Oleh masyarakat setempat dipercayai sebagai telapak kaki Lahilote. Botu Liodu Lei Lahilote dalam bahasa setempat berarti batu bekas telapak kaki si Lahilote. Peristiwa apakah yang terjadi di daerah itu sehingga bekas telapak kaki Lahilote ada di atas batu tersebut? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Asal Mula Botu Liodu Lei Lahilote berikut ini. Alkisah, di Tanah U Duluo lo`u Limo lo Pohite, Gorontalo, ada seorang pemuda tampan dan gagah bernama Piilu Le Lahilote, yang akrab dipanggil Lahilote. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil di pinggir hutan. Ia pemuda yang tekun, pekerja keras, dan memiliki anganangan yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari ia moleleyangi (mengembara masuk keluar hutan) berburu binatang. Suatu hari, ketika hendak beristirahat di tepi telaga di tengah hutan, Lahilote mendengar suara gad...