Gundala-gundala adalah atraksi kesenian pada Masyarakat Kabupaten Karo dengan menggunakan "topeng" kayu. Gundala-gundala pada masa lampau ditampilkan dalam upacara "ndilo wari udan" (memanggil hujan) pada musim kemarau panjang (di beberapa desa masih dilaksanakan sampai sekarang). Pada mulanya atraksi ini ditampilkan di Desa Seberaya mengisahkan legenda/dongeng si Gurda Gurdi. Menurut kisahnya, di masa lampau di dataran tinggi Karo hidup masyarakat yang rukun dan damai dipimpin seorang raja yang disebut "Sibayak" Sang raja memiliki satu-satunya keturunan yaitu seorang anak perempuan. Anak raja diperlakukan sebagai sorang putri yang yang sangat dimanjakan raja dengan sejumlah dayang-dayang yang senantiasa siap melayaninya. Setelah dewasa, sang putri menikah dengan seorang pemuda yang gagah perkasa, seorang pegawai istana yang saat itu bertugas sebagai kepala pengawal raja. Setelah perkawinannya, sang pengawal raja diberi jabatan baru sebagai Panglima Kerajaan. Suatu...
Cincin Batak ini terbuat dari kuningan, pada depan cincin ini berbentuk seorang pahlawan yang sedang menunggangi kuda. Sumber : http://tano-batak.blogspot.com/
Abad 15 dan 16 adalah periode paling berdarah di zona dataran rendah Aceh, Sumatra Timur, dan semenanjung Malaysia. Empat kerajaan saling bantai, berkonspirasi, dan saling menaklukkan untuk memperebutkan kekuasaan pada zona perdagangan internasional yang kini dikenal dengan Selat Malaka. Di tengah kecamuk perebutan kue ekonomi itu, pada tepian sungai Deli–tepatnya sekitar 9 km dari Labuhan Deli–lahirlah sebuah legenda klasik bernama Puteri Hijau. Legenda Sang Puteri yang selalu digambarkan dengan segala kosa kata kecantikan, bertahan hingga kini dalam dua versi. Versi pertama berasal dari catatan sejarah yang mirip cerita lisan yang berkembang di masyarakat Melayu Deli. Versi kedua adalah hikayat dari masyarakat Karo. Keduanya bertentangan dan kelihatan sekali saling berlomba menonjolkan identitas dan ego suku masing-masing. Dari versi lisan Melayu, konon pernah lahir seorang puteri yang sangat cantik jelita di desa Siberaya, dekat hulu sungai Petani (sungai Deli...
Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII yang berperang melawan penjajah Belanda di Tapanuli, dikenal pantang menyerah dan tangguh. Konon, salah satu penyebabnya karena ia rajin memakan tumbuhan yang disebut "si jukkot". Tanaman yang mulai langka tersebut, kini mulai dibudidayakan. Tanaman khas itu dapat ditemukan di sekitar tepian hutan Desa Sionom Hudon, Tele. Kawasan yang di dalamnya kini terdapat garis perbatasan kabupaten - kabupaten hasil pemekaran meliputi Dairi, Pakpak Bharat, Samosir dan Humbang Hasundutan. "Beberapa batang Si Jukkot ini juga didapati tumbuh dalam areal Hutan Tanaman Industri PT Toba Pulp Lestari di kawasan ini. Karena mulai langka, tanaman itu mulai kita budidayakan," kata Monang Simatupang, staf PT Toba Pulp Lestari kepada wartawan di Medan, Senin (9\/4\/2007). Si Jukkot merupakan tumbuhan yang menyenangi banyak sinar matahari. Tingginya bisa mencapai satu meter. Daun memanjang dengan tepi yang tidak teratur serta ujung yang meruncing. Warna daunnya hijau...
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Potensi tersebut sangat berhubungan dengan daya tarik dan nilai objek-objek wisata yang tersebar di Taput (Tapanuli Utara) yang terdiri atas objek wisata rohani, wisata alam, sejarah serta wisata hutan. Dari penelusuran informasi oleh BPPKRINEWS diketahui,Hutaginjang menjadi lokasi pelaksanaan olahraga terbang layang bertaraf internasional, melihat lokasi take off nya yang representative. Namun yang menjadi masalah adalah infrastruktur yang kurang mendukung, misalnya kondisi landing di Desa Aritonang yang kurang bagus sementara lokasinya sangat baik,Lead Angin yang tidak stabil dilereng bukit tepatnya di Sitanggor ,3 kilometer dari Shelter Panatapan Muara. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah sat...
Tugu Apollo atau Tugu Monera ataupun sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan Tugu Pertempuran Medan Area dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan heroik yang membela tanah air Indonesia khususnya daerah Medan. Tugu ini untuk memperingati ketika dulu pasukan sekutu telah menduduki Medan beberapa bulan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya yaitu pada bulan Desember 1945. Pasukan dari Medan harus mundur dan menyusun strategi rencana agar dapat merebut kembali wilayah Medan Area. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang demi merebut kembali wilayah Medan, tugu ini kemudian didirikan. Sumber foto : http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2017/03/19/289220/destinasi-bersejarah-yang-terlupakan/ Sumber foto : http://www.medanbisnisdaily.com/imagesfile/201703/20170318192408_140.gif #OSKMITB2018
Suku Batak adalah sebuah suku yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Selain memiliki keragaman budaya seperti lagu daerah, rumah adatalat musik, dan bahasa daerah, Suku Batak juga memiliki bela diri khas suku tersebut yang disebut dengan Marmoncak. Marmoncak adalah suatu bela diri khas yang digunakan oleh leluhur Suku Batak pada zaman dahulu kala dalam menghadapi kehidupan mereka sehari hari baik dalam bidang hiburan,melatih pernafasan, maupun dalam menghadapi tantangan dalam kehidupannya, serta untuk menjaga kesehatan tubuh layaknya berolahraga. Pada umumnya, seni bela diri ini lebih identik dengan pengobatan dan pernafasan dalam penyatuan darah manusia dengan Tuhan hingga dapat menguasai tenaga dalam dan tenaga murni. Tenaga tersebut dibagi atas 3 yaitu tenaga benua atas, benua tengah, dan benua bawah. Setiap manusia pada zaman dahulu diwajibkan untuk mempelajari ilmu pengobatan dan ilmu perbintangan. Marmoncak Batak ini dirangkai dengan langkah langkah dan jurus jur...
Kesultanan Deli adalah salah satu dari empat Kesultanan besar yg ada di Sumatera Utara. Nama Deli sendiri diambil dari Raja Deli I yaitu Tuanku Gotjah Pahlawan yg merupakan keturunan Raja Delhi Akbar. ( Hindustan, India ). Kerajaan Deli sdh ada sejak abad ke 17 hingga pertengahan abad ke 20M hingga ketika memutuskan bergabung dgn NKRI. Sampai saat ini Kesultanan Deli masih eksis sbg sebuah Kesultanan dimana Sultan bertindak sbg kepala adat dan adat istiadat msh tetap dilaksanakan sbg cermin budaya bangsa yg luhur. Sultan Deli sekarang yaitu Sultan Deli ke XIV yaitu Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam. Peninggalan Kesultanan Deli yg msh eksis hingga saat ini dan menjadi cagar budaya yg dilindungi pemerintah yaitu : Istana Maimoon dan Mesjid Raya. Kedua bangunan ini terletak tdk jauh satu sama yg lain. Istana Maimoon yang terletak di jalan Brigjend Katamso Medan dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Ma’ moen Al Rasyid Perkasa Alamshah (Ra...
Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Museum Negeri, merupakan museum umum terbesar dan terpenting di Provinsi Sumatera Utara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Museum ini terletak di Jalan H.M. Joni No. 51 Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini berada sekitar 1 kilometer arah timur Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR. Daoed Joesoef, akan tetapi peletakan koleksi pertama yang berupa makara dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, pada tanggal 28 Oktober 1954, yang selanjutnya terkenal dengan nama Kebun Arca Medan. Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m², yang terdiri dari bangunan induk dua lantai yang difungsikan untuk ruang pamera...