Batu Balai adalah sebuah batu besar yang menyerupai kapal yang terletak sekitar 3,5 kilometer sebelah utara Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka-Belitung, Indonesia. Batu berukuran ukuran 8 x 6 dan tinggi 5 meter ini sangat melegenda di kalangan masyarakat setempat. Menurut cerita, keberadaan Batu Balai ini disebabkan oleh sebuah peristiwa mengerikan yang pernah terjadi di daerah perairan Mentok. Peristiwa apakah yang menyebabkan terjadinya Batu Balai itu? Ikuti kisahnya dalam cerita Legenda Batu Balai berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah hutan di daerah Mentok, Bangka-Belitung, hiduplah seorang janda miskin. Ia tinggal di sebuah gubuk reot bersama anak laki-lakinya yang bernama Dempu Awang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mereka menanam ubi, keladi, dan sayur-sayuran di ladang. Hasil yang mereka peroleh hanya cukup untuk dimakan sehari-hari, dan terkadang kurang. Begitulah kehidupan Dempu Awang dan ibunya setiap hari. Lama kelamaan, Dempu Awang...
Panglima Angin adalah gelar yang diberikan kepada Abang Daud dari daerah Mentok (Kecamatan Mentok), Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Indonesia. Gelar itu diberikan kepadanya karena kesaktiannya. Namun suatu ketika, kesaktiannya tersebut ia gunakan untuk membuat kekacauan di mana-mana, sehingga meresahkan masyarakat Mentok. Siapakah yang berhasil menghentikan perilaku Panglima Angin tersebut? Ikuti kisahnya dalam cerita Legenda Panglima Angin berikut ini. * * * Alkisah, di daerah Mentok, Bangka Barat, hiduplah seorang laki-laki bernama Abang Daud. Kerjanya setiap hari hanya membuat kekacauan di mana-mana, seperti mencuri dan merampas barang milik orang lain. Pada suatu hari, Abang Daud menunggu warga yang membawa hasil kebunnya untuk di jual ke pasar. Setelah beberapa saat menunggu, tampaklah dari kejauhan seorang laki-laki setengah baya sedang memikul keranjang berisi sayur-sayuran dan buah-buahan. "Hmmm... ini dia yang kutung...
Cerita Layang adalah adik kandung penguasa Negeri Tanjung Pandan, Ratu Tunggak Rantau Sawangan Ramas. Saat berumur sepuluh tahun, Cerita Layang pergi berkelana tanpa meninggalkan pesan. Bahkan, hingga puluhan tahun dalam pengelanaannya tidak pernah memberi kabar kepada kakak kandungnya. Dapatkah Cerita Layang berkumpul kembali bersama kakak kandungnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Cerita Layang berikut ini! * * * Alkisah, di Negeri Tanjung Pandan, Provinsi Bangka-Belitung , Indonesia, hiduplah dua orang hulubalang kakak beradik. Sang Kakak bernama Ratu Tunggak Rantau Sawangan Ramas, penguasa Negeri Tanjung Pandan. Sementara sang Adik bernama Cerita Layang yang masih berumur sepuluh tahun, mahir bermain silat dan gemar menolong. Pada suatu hari, entah alasan apa, Cerita Layang pergi berkelana tanpa memberitahukan kakaknya, Ratu Tunggak. Setelah bertahun-tahun di perantauan, ia pun tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah. Suatu sore, ia sedang duduk bersandar pada...
Cerita ini merupakan kegiatan dari asal usul Pulau Belitung.Dimana terdapat sebuah pulau hanyut yang di akibatkan kemurkaan seorang raja di Bali akibat anaknya mengandung anak akibat hubungan nya dengan anjing kesayangan nya. Hatta setelah tiba waktunya,sang putri yang mengandung akibat hubungan dengan anjing kesayangan nya,melahirkan seorang bayi laki-laki.Berbeda dengan bayi normal,sekujur tubuh bayi tersebut penuh di tumbuhi bulu-bulu subur serta memiliki sebuah ekor kecil,layaknya anjing. Ringkas cerita,karena persediaan makanan kiriman dari istana sebelum di kutuk ayahnya telah menipis,sang putrid pun mulai menggantungkan hidup dari alam.Untuk membesarkan anaknya,di temani anjing kesayangan nya ia berburu biantang apa saja yang ada di hutan,menangkap ikann di sungai,serta memakan tumbuhan hutan apa saja yang bisa di makan.Oleh ibunya,setelah beranjak besar,si anak berekor di ajarkan cara berburu dan menangkap ikan di sungai. Satu hari,si anak berekor berburu sendiri...
Cerita ini merupakan kegiatan dari asal usul Pulau Belitung.Dimana terdapat sebuah pulau hanyut yang di akibatkan kemurkaan seorang raja di Bali akibat anaknya mengandung anak akibat hubungan nya dengan anjing kesayangan nya. Hatta setelah tiba waktunya,sang putri yang mengandung akibat hubungan dengan anjing kesayangan nya,melahirkan seorang bayi laki-laki.Berbeda dengan bayi normal,sekujur tubuh bayi tersebut penuh di tumbuhi bulu-bulu subur serta memiliki sebuah ekor kecil,layaknya anjing. Ringkas cerita,karena persediaan makanan kiriman dari istana sebelum di kutuk ayahnya telah menipis,sang putrid pun mulai menggantungkan hidup dari alam.Untuk membesarkan anaknya,di temani anjing kesayangan nya ia berburu biantang apa saja yang ada di hutan,menangkap ikann di sungai,serta memakan tumbuhan hutan apa saja yang bisa di makan.Oleh ibunya,setelah beranjak besar,si anak berekor di ajarkan cara berburu dan menangkap ikan di sungai. Satu hari,si anak berekor berb...
Buding adalah desa terdekat wilayah Kecamatan Kelapa Kampit, berjarak sekitar 44 kilometer dari Tanjungpandan, ibu kota Kabupaten Belitung. Penduduk desa ini memiliki legenda “ kebanggaan “, Keramat Gadong. Kisah ini terjadi jauh sebelum datang penjajah. Di saat jalan raya yang menghubungkan Tanjungpandan – Manggar ( seperti sekarang ini ) belum ada. Saat sebagian besar penduduk memilih tinggal di pedalaman untuk menghindarkan gangguan lanun yang suka merampok, serta menculik wanita dan anak-anak. Di antara penduduk Belitung yang tinggal di pedalaman tersebut terdapatlah satu keluarga bermukim di sekitar daerah Buding mengarah ke Pering. Keluarga ini mengandalkan hidup dari hasil ladang, hingga mereka selalu berpindah-pindah mengikuti ladang yang di buka.Kepala keluarga itu bernama Kuman Manor. Ia memiliki seorang istri yang sedang mengandung anak keduanya dan seorang anak perempuan bernama Taila. Hatta. Suatu hari...
Kopiah Resam merupakan peci khas Bangka Belitung yang biasa digunakan muslim di Bangka Belitung untuk kegiatan sehari-hari seperti beribadah, menghadiri pesta, kegiatan adat dan lain sebagainya. Kopiah Resam terbuat dari tanaman resam (Dicranopteris linearis) sejenis pakuan-pakuan. Bahan / alat dalam pembuatan Kopiah Resam adalah Resam Bulin, Resam Padi, pola (cetakan kepala dari kayu) / mal / pakan, jarum, penarik (terbuat dari tutup kaleng) yang dibuat lubang menggunakan paku untuk menghaluskan, sikat gigi, kulit Kayu samak, dan Cutter (pisau pemotong). Pembuatan kopiah Resam diawali dengan proses pengambilan bahan baku ke hutan, pemisahan serat Resam dari batangnya. Serat Resam tersebut kemudian diserut sesuai kebutuhan yaitu serat halus dan serat kasar (pembuangan kulit luar). Kemudian serat Resam direndam dalam air kurang lebih selama 3 (tiga) hari. Setelah direndam, bahan Resam dikeringkan seperlunya. Setelah kering, proses selanjutnya adalah penghalusan (...
Di tepian Sungai Cerucuk, Belitung, hiduplah sepasang suami-istri bersama anak laki-lakinya. Kulup nama anak laki-laki itu. Meskipun hidup sederhana, mereka selalu tampak ceria. Gubuk reot di pinggir muara sungai itu tak membuat mereka dukacita. Mereka tetap saja bersahaja. Emak Kulup telah lama sakit. Perutnya membuncit. Hari demi hari kakinya terlihat semakin mengecil. Kata orang, Emak mendapat tulah penunggu sungai. Ketika itu Kulup masih kecil, sangat kecil bahkan. Usianya belum genap dua tahun. Itulah sebabnya Kulup tidak ingat betul apa penyebab sakit emaknya. Ia pun tidak tahu kebenaran cerita orang tentang penyakit emaknya itu. Sejak emaknya sakit, Kulup dibesarkan sendiri oleh ayahnya. Lelaki setengah baya itu harus bekerja keras untuk menghidupi diri, istri, dan anaknya. Hari-harinya dihabiskannya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Pagi-pagi sekali ia sudah berada di ladang, mengurus tanaman. Atau, ia pergi ke sungai, menengok bubu yang dipasang pada sore har...
Paga adalah seorang pemuda yang hidup pada zaman dahulu. Tubuhnya terbilang kecil namun keberaniannya sangat mengagumkan. Pada suatu hari ia datang ke desa Penyak di Pulau Bangka. Ia merasa betah tinggal di desa itu hingga akhirnya memutuskan untuk menetap, walau sesungguhnya keamanan desa Penyak tidaklah terlalu baik. Kerap kali terjadi perampokan dan penjarahan di desa Penyak. Yang mengherankan, para perampok dan penjarah itu langsung menghilang setelah melakukan aksi jahat mereka. Warga desa tidak mengetahui dari mana para perampok itu berasal dan kemana pula mereka pergi. Para perampok itu seperti hilang ditelan bumi setelah melakukan aksi jahatnya. Di desa Penyak itu juga terdapat hutan yang terkenal angker. Tidak pernah ada penduduk desa Penyak yang berani memasuki hutan. Menurut mereka, hutan itu dihuni oleh hantu, jin, setan, dan dedemit yang sangat menyeramkan. Mereka percaya, siapa pun juga yang nekat memasuki hutan itu akan berakhir dengan kematiannya karena dimangsa...