Teknik Pembuatan Tato khas Dayak Jarum jahit diikat/diberkas beberapa buah biasanya tujuh atau sembilan buah jarum. Ujungnya dibatasi/diikat benang untuk ukuran dalam masuk ke kulit. Pangkalnya terbuat dari kayu, diberi warna hitam dari arang lampu yang dibubuhi minyak kelapa. Ditempelkan kebagian badan yang akan ditato. Jarum tadi diketok perlahan-lahan, sehingga menimbulkan luka-luka kecil yang mengeluarkan cairan putih. Luka-luka ini nantinya menjadi korengan dan bila telah sembuh, gambar yang ditato mulai kelihatan jelas. Akibat dari korengan tersebut tidak jarang menjadi demam dan korengan tersebut juga tidak perlu diobati. Keterangan Tato: 1. Telingkai Puntul biasanya dilukis di bagian kiri/kanan sebelah badan bagian bawah tempat yang ditutup cawat (lenderstreek) artinya bahwa kelamin pria dipasang alat (penistift) sebagai perangsang dalam hubungan sex. 2. Tapak Bekang Jari biasanya dilukis di belakang telapak jari tangan sebagai tanda sudah mendapat tapat rid...
Tahar atau tar merupakan alat musik sejenis tamborin, yaitu rebana yang pada bagian badannya dilengkapi dengan lempengan logam untuk memperkaya bunyi yang dihasilkan. Alat musik ini dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu dengan syair berbahasa Arab, mengiringi mempelai laki-laki menuju rumah mempelai wanita saat upacara pernikahan, serta dalam upacara penyambutan tamu. Tahar biasanya dimainkan oleh 3-5 orang. Bahan : Kayu Kulit binatang Logam
Dari namanya, anda sudah bisa menebak bahan dasar minuman ini. Ya, bahannya terbuat dari tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera). Seperti yang kita tau, lidah buaya hanya diproduksi sebagai alat kecantikan wanita dan shampoo, tetapi di Pontianak anda akan menemukan rasa baru Es Lidah Buaya tersebut. Es lidah buaya terasa agak kenyal hampir sama ketika kita meminum jus rumput laut. Penasaran? Sempatkan diri anda untuk berkunjung di dangau Lidah Buaya yang menjual aneka masakan khas Pontianak di Jl.28 Oktober tepatnya Pontianak Utara. Lokasi penjual: Kedai Sajadah Mualaf (Es Kelapa Muda, Es Lidah Buaya, Es Cendol, & Es Jeruk Nipis) Alamat: Sungai Jawi Luar, Pontianak Bar., Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78244 Lidah Buaya Khas Pontianak Alamat: Jalan Rumah Sakit Porli Sukamto Kramat, Jati Padang, RT.1/RW.5, Kramat Jati, Kramatjati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13640 Telepon: 0812-1897-9149
Di Kalimantan Barat, ada sebuah batu yang oleh masyarakat disebut sebagai Batu Menangis. Konon batu tersebut mulanya adalah seorang wanita durhaka bernama Darmi. Menurut cerita, di suatu daerah terpencil di Kalimantan Barat, hidup seorang ibu tua bersama anak gadisnya yang cantik bernama Darmi. Semenjak suaminya meninggal, ibu tersebut menjadi buruh sawah dengan upah harian kecil. Darmi, anak ibu tersebut adalah anak cantik tapi sangat manja. Meskipun kehidupan mereka susah, namun Darmi tetap saja senang bersolek dan memamerkan kecantikannya ke seantero kampung. Setiap hari Darmi kerjanya hanya menghabiskan uang ibunya dengan membeli perhiasan dan alat-alat kecantikan. Sering ibunya menasehati Darmi agar mau hidup sederhana sesuai kemampuan, namun Darmi tidak menggubrisnya justru malah membentak ibunya agar bekerja lebih keras lagi. Darmi tidak pernah mau membantu ibunya bekerja di sawah. Selalu saja ada alasan agar tidak ikut ke sawah. Pada saat ibunya bekerja, Da...
Dari namanya, anda sudah bisa menebak bahan dasar minuman ini. Ya, bahannya terbuat dari tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera). Seperti yang kita tau, lidah buaya hanya diproduksi sebagai alat kecantikan wanita dan shampoo, tetapi di Pontianak anda akan menemukan rasa baru Es Lidah Buaya tersebut. Es lidah buaya terasa agak kenyal hampir sama ketika kita meminum jus rumput laut. Bahan-bahan 1 buah Lidah buaya 1 sendok makan Kapur sirih 700 ml Air secukupnya Sirup cocopandan 1 sendok teh Garam Langkah Siapkan kapur sirih dan air, hancurkan kapur sirih aduk2 dalam air 2. Kupas lidah buaya, ambil dagingnya saja, cuci agar lendirnya berkurang 3. Potong-potong lidah buaya lalu rendam dalam air kapur sirih dan garam selama 1 jam 4. Setelah 1 direndam, cuci potongan lidah buaya sampai tidak berlendir dan kapur sirih yang melekat jadi terlepas. Didihkan 700 ml air 2. Masukkan sirup cocopandan, aduk-aduk 3. Masukkan po...
Tanaman Lidah buaya sejak jaman dulu sudah dijadikan untuk bahan perawatan kosmetik kecantikan wanita dan untuk obat alami. Sekarang ini dijapan sedang dikembangkan studi penelitian lidah buaya untuk Obat Kanker . Sekarang ini banyak sekali tips untuk minuman lidah buaya misalkan Cendol ala Pontianaknya.
Menurut cerita, di suatu daerah terpencil di Kalimantan Barat, hidup seorang ibu tua bersama anak gadisnya yang cantik bernama Darmi. Semenjak suaminya meninggal, sang ibu terpaksa bekerja menjadi buruh sawah dengan upah harian kecil. Darmi, anak ibu tersebut adalah anak cantik tapi sangat manja. Meskipun kehidupan mereka susah, namun Darmi tetap saja senang bersolek. Ia senang memamerkan kecantikannya ke seantero kampung. Setiap hari Darmi kerjanya hanya menghabiskan uang ibunya dengan membeli perhiasan dan alat-alat kecantikan. Sering ibunya menasehati Darmi agar mau hidup sederhana sesuai kemampuan, namun Darmi tak menggubrisnya. Darmi justru malah membentak ibunya agar bekerja lebih keras lagi. Darmi tak pernah mau membantu ibunya bekerja di sawah. Selalu saja ada alasan agar tidak ikut ke sawah. Pada saat ibunya bekerja, Darmi akan mulai bersolek kemudian berjalan-jalan di desa untuk memamerkan kecantikannya. Banyak pemuda desa mengagumi kecantikan Darm...
Suku Melayu Sambas di Kalimantan Barat, punya unggulan kuliner pedas yang harus dicicipi para wisatawan. Inilah Bubur Pedas Sambas, dahulu bubur pedas ini disajikan di kerajaan, dan merupakan cerminan budaya yang kental di kerajaan Melayu Deli. Bubur pedas ini ternyata tidak hanya ada di Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, dan Pontianak. Ternyata bubur pedas ini ada juga di Negeri Jiran yaitu Sarawak, Malaysia. Menurut informasi dari para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang berasal dari Kalimantan Barat (Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, dan Pontianak serta Sintang) mengkhabarkan bahwa Malaysia (Sarawak) telah mengklaim bahwa “bubur pedas” itu adalah milik mereka, punya mereka, berasal usul dari Malaysia. Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng dan kaya akan rempah serta sayuran, tidak heran jika bubur ini dinilai penuh gizi. Sayuran seperti kangkung, pakis, daun kesum menjadi campuran...
Salah satu sanggul dari daerah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang adalah sanggul dendeng atau biasa juga disebut sanggul lipat pandan. Kata dendeng berarti ‘terpampang’. Asal-usul sanggul ini hingga sekarang belum jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk sanggul yang dikenakan oleh wanita Dayak yang beragama Islam. Informasi dari para tetua, bahwa dahulu kala di daerah Kabupaten Ketapang ada keturunan raja-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir Panembahan ini masih menggunakan sanggul dendeng. Pada masa itu sanggul dendeng hanya dipakai pada upacara-upacara tertentu, misalnya upacara pengantin haid, yaitu upacara bagi seorang gadis keturunan raja atau Panembahan yang baru pertama kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan atau dinikahkan. Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah Kabupaten Ketapang sekarang ini. &...