Diedit ulang oleh Tatang M. Amirin; 26 Oktober 2010 Pada jaman dahulu kala di Jawa Barat ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan. Pakuan adalah kerajaan yang sangat subur dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Rakyatnya pun hidup damai di bawah pimpinan raja yang bijaksana. Di dalam istana ada dua gadis remaja yang sama-sama jelita dan selalu kelihatan sangat rukun. Yang satu bernama Endahwarni dan yang satu lagi bernama Anteh. Raja dan Ratu sangat menyayangi keduanya, meski sebenarnya kedua gadis itu memiliki status sosial yang berbeda. Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan Pakuan, sedangkan Nyai Anteh adalah hanya anak seorang dayang kesayangan sang ratu. Karena Nyai Dasti, ibu Nyai Anteh sudah meninggal saat melahirkan Anteh, maka sejak saat itu Nyai Anteh dibesarkan bersama putri Endahwarni yang kebetulan juga baru lahir. Kini setelah Nyai Anteh menginjak remaja, dia pun diangkat menjadi dayang pribadi putri Endahwarni. “Kau jang...
Nyi Anteh Pada jaman dahulu kala di Jawa Barat ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan. Pakuan adalah kerajaan yang sangat subur dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Rakyatnya pun hidup damai di bawah pimpinan raja yang bijaksana . Di dalam istana ada dua gadis remaja yang sama-sama jelita dan selalu kelihatan sangat rukun. Yang satu bernama Endahwarni dan yang satu lagi bernama Anteh. Raja dan Ratu sangat menyayangi keduanya, meski sebenarnya kedua gadis itu memiliki status sosial yang berbeda. Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan Pakuan, sedangkan Nyai Anteh adalah hanya anak seorang dayang kesayangan sang ratu. Karena Nyai Dadap, ibu Nyai Anteh sudah meninggal saat melahirkan Anteh, maka sejak saat itu Nyai Anteh dibesarkan bersama putri Endahwarni yang kebetulan juga baru lahir. Kini setelah Nyai Anteh menginja k remaja, dia pun diangkat menjadi dayang pribadi putri Endahwarni. “...
Topeng Menor, bukanlah sebutan bagi suatu jenis kesenian. Sebutan itu sebenarnya hanya untuk menunjukkan seseorang sebagai penari topeng. Menor adalah nama lain bagi seorang yang bernama Carini. Ia adalah buah perkawinan dari Sutawijaya (ayah) dan Sani (ibu). Sutawijaya adalah dalang wayang kulit dan Sani dalang topeng. Menor adalah julukan bagi Carini, seorang dalang topeng berdarah Cirebon yang tinggal di Dusun Babakan Bandung, Desa Jati, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Sebutan Menor diberikan karena ia adalah satu-satunya anak perempuan dari empat bersaudara keturunan Sutawijaya. Menor adalah nama kesayangan, karena semasa remajanya Carni itu memang menor, alias cantik atau genit. Ia adalah anak tertua dari empat bersaudara (Sunaryo, Supendi, dan Komar). Sani ibunya, berasal dari daerah Kalisapu, Kanoman, Cirebon, sementara ayahnya Suta berasal dari daerah Pamayahan, Kabupaten Indramayu. Sutawijaya masih mempuyai pertalian saudara dengan Rasinah, seo...
Nyi Anteh Pada jaman dahulu kala di Jawa Barat ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan. Pakuan adalah kerajaan yang sangat subur dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Rakyatnya pun hidup damai di bawah pimpinan raja yang bijaksana . Di dalam istana ada dua gadis remaja yang sama-sama jelita dan selalu kelihatan sangat rukun. Yang satu bernama Endahwarni dan yang satu lagi bernama Anteh. Raja dan Ratu sangat menyayangi keduanya, meski sebenarnya kedua gadis itu memiliki status sosial yang berbeda. Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan Pakuan, sedangkan Nyai Anteh adalah hanya anak seorang dayang kesayangan sang ratu. Karena Nyai Dadap, ibu Nyai Anteh sudah meninggal saat melahirkan Anteh, maka sejak saat itu Nyai Anteh dibesarkan bersama putri Endahwarni yang kebetulan juga baru lahir. Kini setelah Nyai Anteh menginjak remaja, dia pun diangkat menjadi dayang pribadi putri Endahwarni. “Kau jangan memanggilku Gusti putri kalau sedan...
Jika di Verona ada cerita percintaan yang terkenal Romeo dan Juliet. Maka Cirebon juga punya cerita percintaan yg hampir sama dengan Cerita Romeo dan Juliet. Yaitu cerita Baridin. Yang bercerita, tentang cinta tulus seorang pemuda terhadap gadis idaman hatinya, namun terhalang oleh orang tua si pujaan hati hanya karena ia tidak memiliki harta dan orang yang tidak berpunya, namun besarnya cinta mereka telah mengalahkan semuanya, rasa cinta yang begitu besar telah membutakan hati dan pikiran, dan akhirnya kematianlah yang menyatukan cinta suci mereka. *** Alkisah, Jagapura nama sebuah kampung pesisir pantai di Cirebon, tinggallah seorang pemuda bernama Baridin, ia tidak tampan tidak juga buruk rupa, penampilannya biasa-biasa saja, ia bukan pengangguran tetapi tidak memiliki pekerjaan kesehariannya hanya dihabisnya melamun, bermain-main dipesisir menghabiskan waktu. namun dia memiliki kharisma yang membuat setiap gadis dikampungnya menyukai dirinya, karena Baridin pemu...
Pupuh pertama Dangdanggula, 13 Bait. Pupuh ini diawali oleh kalimat Bismillahi ya rakhman nirakhim. Pupuh ini menceritakan lolosnya Walangsungsang—putra Prabu Siliwangi—yang berkeinginan mencari agama Nabi Muhammad. Walangsungsang –yang juga putra mahkota Kerajaan Pajajaran—berkeinginan untuk berguru agama Nabi Muhammad. Lalu, ia mengutarakan maksudnya kepada ayahandanya, Prabu Siliwngi. Namun, Prabu Siliwangi melarang bahkan mengusir Walangsungsang dari istana. Pada suatu malam, Walangsungsang melarikan diri meninggalkan istana Pakuan Pajajaran. Ia menuruti panggilan mimpi untuk berguru agama nabi (islam)kepada Syekh Nurjati, seorang pertapa asal Mekah di bukit Amparan Jati cirebon. Dalam perjalanan mencari Syekh Nurjati, Walangsungsang bertemu dengan seorang pendeta Budha bernama Sang Danuwarsi. Pupuh Kedua Kinanti, 24 bait. Pupuh ini menceritakan perjalanan Rarasantang –adik Walangsungsang yang juga berkeinginan untuk mempelajari agam...
Tradisi tumpengan dalam orang sunda begitu sudah menjadi sebuah keharusan ketika mendapatkan nikmat kehidupan dari Tuhan YME, dalam tradisi sunda ini tumpengan biasanya didahului oleh hamin, hamin merupakan ibadah membaca surat – surat dan doa – doa dipimpin oleh ustad atau orang yang dituakan dengan tujuan ucap syukur atas nikmat yang diberikan.Atau dengan kata lain hamin merupakan seremonial dari tumpengan , tumpengan merupakan syukuran makan bersamadengan tujuan tertentu dan biasanya disediakan nasi tumpeng dengan lauk – lauk nya dan disimbolkan dalam sebuah “nyiru” berbentuk limas dengan bagian atas yang runcing. &n...
Pada suatu ketika, tepatnya pada tahun 1507 saka atau sekitar tahun 1585 Masehi, pecahlah pertempuran antara Kerajaan Sumedang Larang dengan Kesultanan Cirebon akibat peristiwa Harisbaya, padahal dua Kerajaan atau Kesultanan ini merupakan dua negara yang sangat dekat kekeluargaannya dan menjalin hubungan bilateral yang sangat baik. Cerita ini bermula ketika raja Sumedang Larang saat itu, Prabu Geusan Ulun pulang berguru dari Demak dan Pajang, dan ketika beliau pulang dari tempat-tempat tersebut, beliau singgah di Cirebon yang berada dibawah kekuasaan Panembahan Ratu. Sebagai seorang raja yang masih muda, Prabu Geusan Ulun sangat giat belajar bahkan tak segan menuntut ilmu hingga ke daerah lain, selain itu beliau juga dikenal sangat cerdas dan kabarnya mempunyai paras yang sangat tampan. Prabu Geusan Ulun sendiri pergi belajar ke Demak untuk belajar dan memperdalam ilmu-ilmu keagamaan, sedangkan di Pajang beliau berguru kepada Hadiwijaya belajar ilmu kenegaraan d...
Kahuripan Cileutik , pada prasastinya tertulis "Pengemut-ngemut ka Pangeran Aria Soeria Atmadja Bupati Sumedang Tahun 1882-1919, ku jasa mantenna ieu cai tiasa manfaat kanggo balarea" yang artinya kurang lebih "Untuk mengenang Pangeran Aria Soeria Atmadja, karena jasa beliau air ini bisa bermanfaat bagi semua". Sebuah prasasti pastinya dibuat untuk menandai tempat atau lokasi yang dianggap memiliki nilai historis, ia dibuat sebagai tanda bahwa di tempat tersebut pernah terjadi peristiwa penting, salah satu contohnya seperti Prasasti Cadas Pangeran yang pernah saya ceritakan dulu, yang isi prasastinya mengisahkan tentang peristiwa Cadas Pangeran, sebuah peristiwa yang melegenda di Sumedang. Sesuai dengan namanya yaitu Kahuripan Cileutik (Kahuripan = Kehidupan, Ci = air, Leutik = kecil), air yang keluar dari tempat dekat prasasti ini berada relatif kecil seperti pancuran biasa, padahal sejatinya ia adalah sebuah mata air yang keluar langsung dari dalam ta...