×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Senjata dan Alat Perang

Elemen Budaya

Senjata dan Alat Perang

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Berbagai daerah di Jawa Barat

Kujang

Tanggal 17 Sep 2008 oleh Budaya Indonesia. Revisi 10 oleh Usman pada 16 Jul 2012.

Dalam Wacana dan Khasanah Kebudayaan Nusantara, Kujang diakui sebagai senjata tradisional masyarakat Masyarakat Jawa Barat (Sunda) dan Kujang dikenal sebagai senjata yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis. Beberapa peneliti menyatakan bahwa istilah Kujang berasal dari kata Kudihyang dengan akar kata Kudi dan Hyang.

Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit. Senjata ini juga disimpan sebagai pusaka, yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406)

Sedangkan Hyang dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa.

Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda).

Sebagai lambang atau simbol dengan niali-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. Disamping itu, Kujang pun dipakai pula sebagai sebuah nama dari berbagai organisasi, kesatuan dan tentunya dipakai pula oleh Pemda Propinsi Jawa Barat.

Di masa lalu Kujang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena fungsinya sebagai peralatan pertanian. Pernyataan ini tertera dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518 M) maupun tradisi lisan yang berkembang di beberapa daerah diantaranya di daerah Rancah, Ciamis. Bukti yang memperkuat pernyataan bahwa kujang sebagai peralatan berladang masih dapat kita saksikan hingga saat ini pada masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pangawinan di Sukabumi.

Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat Sunda, Kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral. Wujud baru kujang tersebut seperti yang kita kenal saat ini diperkirakan lahir antara abad 9 sampai abad 12.

Bagian-Bagian Kujang
Karakteristik sebuah kujang memiliki sisi tajaman dan nama bagian, antara lain : papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak). Selain bentuk karakteristik bahan kujang sangat unik cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.

Dalam Pantun Bogor sebagaimana dituturkan oleh Anis Djatisunda (996-2000), kujang memiliki beragam fungsi dan bentuk. Berdasarkan fungsi, kujang terbagi empat antara lain :

  1. Kujang Pusaka (lambang keagungan dan pelindungan keselamatan)
  2. Kujang Pakarang (untuk berperang)
  3. Kujang Pangarak (sebagai alat upacara)
  4. Kujang Pamangkas (sebagai alat berladang)

Sedangkan berdasarkan bentuk bilah

  1. Kujang Jago (menyerupai bentuk ayam jantan)
  2. Kujang Ciung (menyerupai burung ciung)
  3. Kujang Kuntul (menyerupai burung kuntul/bango)
  4. Kujang Badak (menyerupai badak)
  5. Kujang Naga (menyerupai binatang mitologi naga)
  6. Kujang Bangkong (menyerupai katak)

Disamping itu terdapat pula tipologi bilah kujang berbentuk wayang kulit dengan tokoh wanita sebagai simbol kesuburan.

Nambihan Saur Sepuh...
Menurut orang tua ada yang memberikan falsafah yang sangat luhur terhadap Kujang sebagai "Ku-Jang-ji rek neruskeun padamelan sepuh karuhun urang". Janji untuk meneruskan perjuangan sepuh karuhun urang/nenek moyang yaitu menegakan cara-ciri manusa dan cara ciri bangsa. Apa itu?

Cara-ciri Manusia ada 5

  1. Welas Asih (Cinta Kasih)
  2. Tatakrama (Etika Berprilaku)
  3. Undak Usuk (Etika Berbahasa)
  4. Budi Daya Budi Basa
  5. Wiwaha Yuda Na Raga (Ngaji Badan)

Cara-ciri Bangsa ada 5

  1. Rupa
  2. Basa
  3. Adat
  4. Aksara
  5. Kebudayaan

Sebetulnya masih banyak falsafah yang tersirat dari Kujang yang bukan sekedar senjata untuk menaklukan musuh pada saat perang ataupun hanya sekedar digunakan sebagai alat bantu lainnya. Kujang bisa juga dijadikan sebagai senjata dalam setiap pribadi manusia untuk memerangi prilaku-prilaku diluar kemanusaiaan. Memang sungguh gaib sakti(falsafah) Kujang.

Kenapa setiap kujang mempunyai jumlah bolong/mata yang berbeda-beda?
Umumnya ada yang 3, 5 (kombinasi 2 dn 3), 9. Itu pun mengandung nilai falsafah yang sangat tinggi dengan istilah Madep/Ngiblat ka Ratu Raja 3-2-4-5-Lilima-6. Itu semua kaya akan makna yang dapat membuka mata kita tentang siapa aku? dari mana asalnya aku? untuk apa aku hidup? dan menuju kemana aku?

Jenis dan Macam Kujang
Tidak hanya seperti yang kita kenal sekarang, berbentuk ramping pipih dengan lubang empat atau lima. Banyak jenis-jenis kujang yang sudah tidak atau susah ditemukan lagi. berikut beberapa jenis kujang yang pernah ada saat jaman padjadjaran masih berdiri:

Nama kujang berdasarkan bentuk dan ukurannya:

  1. Kujang Gagab bentuknya lebar dan harus di soren atau di ikatkan dipinggang
  2. Kujang Bangking, bentuknya ramping seperti yang kita kenal
  3. Kujang Pangarek, karena besarnya bawanyapun harus dipikul
  4. Kujang Pamangkas, bentuknya panjang hingga cara bawanyapun harus di tenteng

Jenis-jenis Kujang berdasarkan bentuk dan rupanya:

  1. Kujang Ciung
  2. Kujang Jago
  3. Kujang Kuntul
  4. Kujang Bangkong
  5. Kujang Naga
  6. Kujang Badak
  7. Kujang Pekarangan, bentuknya agak lurus biasa digunakan untuk alat pertanian

Kujang berdasarkan mata atau lubang dan artinya:

  1. Mandala Agung, bermata sembilan biasanya pemegangnya adalah Raja Brahmesta dan Pandita Agung
  2. Mandala Sama, bermata delapan
  3. Mandala Jati, bermata tujuh biasanya pemegangnya Prabu Anom, Mantri dangka dan Pandita
  4. Mandala Suda, bermata enam
  5. Mandala Seba, bermata lima biasanya pemegangnya seorang bupati, geurang serat, geurang puun
  6. Mandala Rasa biasa disebut wesi kuning, bermata empat pemegangnya para putri menak keraton.
  7. Mandala Karma, bermata tiga pemegangnya para puun.
  8. Mandala Permana, bermata dua.
  9. Mandala Kasungka, bermata satu pemegangnya para guru tangtu agama.

Mata Kujang melambangkan mandala atau duniaatau alam yang akan dilaluimanusia, yaitu mandala kasungka, mandala permana, mandala karama, mandala rasa, mandala seba, mandala suda, mandala jati, mandala sama dan mandala agung.

Dilihat dari strukturnya Kujang dibagi dua bagian:

  1. Jatidiri Kujang
  2. Jatinagara Kujang

Berdasarkan lubang atau matanya kujangpun dapat diartikan:

  1. lubang 1 disebut ngaherang
  2. lubang 2 disebut lumenggang
  3. lubang 3 disebut gumulung
  4. lubang 4 disebut gumelar
  5. lubang 5 disebut mangrupa
  6. lubang 6 disebut usik
  7. lubang 7 disebut malik
  8. lubang 8 disebut ngajadi
  9. lubang 9 disebut medal
  10. lubang 10 atau kembali ke 0 disebut nunggal, suwung

Terima kasih atas kesempatan ini, semoga bermanfaat. Lebakeun Gunung Tangkuban Parahu,

__Kujang Ciung__ Asal Daerah/Kota: Cianjur Propinsi: Jawa Barat Deskripsi: Kujang Ciung yang juga merupakan kategori kujang pusaka yang berfungsi sebagai penolak bala. Motif hias dan aksara cacarakan ba
__Bagian-bagian Waruga Kujang__ Asal Daerah/Kota: Jawa Barat Propinsi: Jawa Barat Deskripsi: Bagian-bagian umum waruga kujang yang biasanya ditemukan di daerah Jawa Barat Kontributor: tie A
__Kujang Berlanjut__ Asal Daerah/Kota: Ciamis Propinsi: Jawa Barat Deskripsi: Kujang berlanjut adalah kujang yang jika dilihat dari bentuknya menyerupai bentuk pra kujang dan fungsinya sebagai alat untu
__Kujang Naga__ Asal Daerah/Kota: Jawa Barat Propinsi: Jawa Barat Deskripsi: Bentuknya menyerupai naga yang melambangkan dunia atas. Dalam mitologi Hindu, Naga merupakan perpaduan antara binatang burung
gambar diperoleh dari Pameran Kujang, di Monumen Perjuangan Rayat Jabar, Jln. Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (9/9/2013)
gambar diperoleh dari Pameran Kujang, di Monumen Perjuangan Rayat Jabar, Jln. Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (9/9/2013)

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...