*.Bahan :.* *Tepung beras yang baru 1 liter *Gula merah 400 gram *Garam 1/2 sendok teh *Air 100 ml *Kemiri (dihaluskan) 5 butir *Minyak untuk menggoreng *.Cara membuat :.* 1. Rebus gula dan air hingga berambut, angkat. 2. Siramkan air gula ke atas tepung beras, aduk rata. Tambahkan garam dan kemiri, uleni hingga halus. 3. Panaskan minyak goreng, bentuk adonan seperti resep donat kentang kecil. Goreng sampai kecoklatan. RM/Toko yang Menyediakan: Cake Shop Ali Agrem Buhun Cake Shop Address: Jl. Soekarno Hatta No.4, Cibuntu, Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat 40212 Phone: 0896-1794-5845
Ketupat atau di beberapa tempat disebut dengan "kupat" adalah penganan berbahan dasar beras atau beras ketan khas Indonesia. Sesuai dengan bahan dasarnya, ketupat menjadi makanan pokok pengganti nasi atau sagu yang kemudian disantap dengan sayur atau lauk pauk lainnya. Di Indonesia, tradisi menyantap ketupat dilakukan sebagai simbol untuk merayakan ritual keagamaan tertentu atau menjadi menu kuliner tersendiri. Namun, tradisi menyantap ketupat secara masal bisa ditemui pada saat perayaan Hari Lebaran, yang bagi sebagian orang, belum lengkap rasanya merayakan lebaran tanpa menyantap ketupat. Pada hari yang dalam sistem penanggalan Qomariyah jatuh pada tanggal 1 Syawal ini umat muslim se-Indonesia, bersama-sama dengan umat muslim sedunia, merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Hari Lebaran. Tradisi ini memiliki akar religius sekaligus budaya. Lebaran dimaknai sebagai simbol kemenangan manusia dalam mengontrol hawa nafsu yang direpresentasikan melalui ibadah puasa selama 1 bulan penu...
Dalam Wacana dan Khasanah Kebudayaan Nusantara, Kujang diakui sebagai senjata tradisional masyarakat Masyarakat Jawa Barat (Sunda) dan Kujang dikenal sebagai senjata yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis. Beberapa peneliti menyatakan bahwa istilah Kujang berasal dari kata Kudihyang dengan akar kata Kudi dan Hyang. Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit. Senjata ini juga disimpan sebagai pusaka, yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406) Sedangkan Hyang dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa. Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusa...
Panggal adalah sebutan gasing tradisional masyarakat daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Dahulu panggal digemari oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan manula. Tapi kini sulit menemukan panggal didaerah perkotaan. Panggal biasa dimainkan dihalam rumah (diatas tanah). Panggal terbuat dari kayu pohon galinggem, kayu pohon petai cina (peuteuy selong), kayu pohon waru, kayu pohon muncang, kayu pohon jambu dan lain-lain. Panggal memiliki bentuk bundar seperti jamur dan memiliki paku atau logam yang telah dipotong ujungnya (Taji). Ada dua macam taji, pertama taji yang ujungnya dipipihkan seperti ujung obeng, kedua taji yang diruncingkan namun dikarenakan berbahaya, maka sekarang taji ada juga yang dibiarkan tumpul. Taji memiliki fungsi sebagai penopang pada saat panggal sedang berputar dan alat untuk memangkah panggal lawan. Tali panggal terbuat dari kain hasil memintal diatas paha yang disebut ngarara. Panjang kain yang dipakai untuk membua...
Pendahuluan Angklung adalah alat musik tradisional yang dapat berkembang mengikuti perkembangan musik modern. Perkembangan alat musik ini bahkan sudah mendapatkan pengakuan dunia dengan dideklarasikannya angklung sebagai "world heritage" oleh UNESCO. Perkembangan angklung tidak diikuti oleh penelitian yang cukup sehingga penelitian pada alat musik ini perlu dilakukan terutama dalam menentukan karakterisitik akustik dari musik angklung. Karakteristik akustik dari suatu musik dapat dibedakan menjadi karakter akustik yang bersifat objektif dan subjektif. Pada saat ini karakter akustik dari musik angklung belum diketahui secara lengkap sehingga dirasakan perlu diadakan penelitian tentang karakteristik musik angklung. Dengan diketahuinya parameter akustik tersebut nantinya akan menambah kekayaan budaya Indonesia, membantu seniman dalam menciptakan karya baru berdasarkan karakter musik angklung yang paling optimum dan dapat dibuat disain gedung konser yang didedikasikan untuk musik...
Sebutan bagi model kain jaman dulu, digunakan sebagai kelengkapan upacara penghormatan pada Dewi Sri (Dewi Padi), biasa di gantung di atas padaringan dan saung sawen. Ada 5 corak: (1) merah bergaris putih (motif kembang limus) (2) hijau berstrip kuning (3) kuning berstrip merah (4) putih (boeh) (5) hitam (merong)
jangjawokan sunda Seureuh seuri Pinang nanggeng Apuna galugaet angen Gambirna pamuket angen Bakona galuge sari Coh nyay, parupat nyay, loeko lenyay Cucunduking aing taruk harendong Cucunduking aing taruk paku hurang Keuna asihan awaking Asihan si leuget teureup Kalimat diatas merupakan jangjawokan yang biasa digunakan urang sunda buhun ketika hendak nyepah (nyeupah), digerenteskeun atau di ucapkan dalam hati. Jangjawokan digunakan pada setiap kali kegiatan, bahkan menjadi tertib hidup. Misalnya untuk bergaul, bekerja sehari-hari, dan berdoa. Laku demikian dimungkinkan karena faktor masyarakat Sunda yang agraris selalu menjaga harmonisasi dengan alam. Konon pula seluruh nu kumelendang dialam dunya dianggap memiliki jiwa. Tertib dan krama hidup misalnya berhubungan dengan padi (beras). Ada jangjawokan yang digunakan sejak menanam bibit, ngaseuk, tandur, panen, nyiuk beas, nyangu, mawa beas ticai, ngisikan, seperti salah satu contoh dibawah ini : Jampe Nyimpen Beas...
Silahkan mencoba :) Bahan: 250 gr beras 2 ltr air kaldu ayam 2 lembar daun salam 2 sdt garam Kuah: 1 ekor ayam kampung 750 ml air 1 sdt garam 2 sdm minyak untuk menumis - sdt lada - biji pala 3 sdm kecap manis Haluskan: 8 bh bawang merah 3 siung bawang putih 1 cm kunyit 1 sdt ketumbar 5 btr kemiri Pelengkap: Ayam goreng, suwir-suwir 2 btg cakwe, iris tipis 1 btg seldri, iris tipis 50 gr kedelai goreng 100 gr krupuk merah/ emping sate rempela hati goreng Cara membuat: 1. Rebus ayam bersama air dan garam hingga ayam lunak, pisahkan kaldunya. 2. Bubur: masak beras bersama air kaldu ayam, daun salam hingga beras pecah, masukkan garam, masak terus hingga beras menjadi bubur dan agak kental. Bila perlu bisa tambahkan air. 3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang, masukkan dalam rebusan ayam, rebus kembali ayam. 4. Masak hingga kaldu mendidih, tambahkan biji pala, lada, kecap. 5. Didihkan ke...
Bahan Bubur > 250 gr beras, cuci sekali aja, tiriskan > 1 liter air dan lebih > garam secukupnya > merica halus secukupnya Topping dan pelengkap > Daging ayam rebus, suwir2 > Cakue goreng, iris tipis > Hati-Ampela goreng, potong > Kacang kedelai goreng > Bawang daun, iris tipis > Merica putih bubuk > Kecap manis > Kecap asin > Kerupuk > Sambal cabe rawit Cara membuat 1. Didihkan air, masukkan beras, didihkan 2. Kecilkan api, masak sampai beras menjadi bubur, aduk sesekali agar tidak gosong, tambahkan air jika diperlukan 3. Masukkan garam aduk 4. Tuang ke mangkuk, bubuhi topping sesuai selera, sajikan hangat Tempat yang Menyediakan: Bubur Ayam Pak Zaenal Restaurant Address: Jalan Ir. H.Djuanda No. 244, Sekeloa, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135 Phone: 0813-2002-2236