Babi Guling (di Bali disebut be guling) adalah sejenis makanan yang terbuat dari anak babi betina atau jantan yang perutnya diisikan dengan bumbu dan sayuran seperti daun ketela pohon dan lalu dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan) sampai matang dengan ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kecoklatan dan renyah. Awalnya babi guling pada mulanya digunakan untuk sajian pada upacara baik upacara adat maupun upacara keagamaan, namun saat ini babi guling telah dijual sebagai hidangan baik di warung-warung, rumah makan, bahkan hotel-hotel tertentu di daerah Bali. Nama babi guling untuk daerah Bali lebih dikenal dengan be guling. Sebetulnya be guling dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam. Babi guling yang paling terkenal berasal dari kabupaten Gianyar.
Kue Putu memiliki segala keunikan sebuah makanan kecil. Mulai dari cara mendagangkannya, cara mengolahnya, bentuknya, dan tentu saja, rasanya. Hebatnya, dengan segala keunikan ini, Ia sangat mudah diperoleh. Penganan ini berbahan dasar tepung beras, gula merah, perasan air daun pandan, serta sedikit bubuk agar-agar dan garam. Untuk mengolahnya kita terlebih dahulu menyiapkan adonan tepung beras, garam, air perasan daun pandan. Adonan ini kemudian dimasukkan ke cetakan yang berukuran tinggi 5 Cm dan diameter 3 Cm. Selanjutnya, gula merah yang telah ditumbuk dibenamkan ke dalam adonan. Adonan baru ini lalu diletakkan di atas lubang kecil yang memancarkan uap panas dari kompor yang memanaskan air di bawahnya. Lubang uap ini dapat digunakan untuk mematangkan 4 tumpuk cetakan. Dengan ditemani suara nyaring dari aliran uap lubang lain yang berada di sebelah lubang pematangan, menunggu Kue Putu matang akan memberikan keasyikan tersendiri. Tidak sampai 5 detik harum daun pandan da...
I Ceker Cipak adalah seorang pemuda miskin dan tidak berayah. Ia sangat rajin membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ia juga sangat tekun menjalankan kewajibannya terhadap Tuhan Yang Mahakuasa. Berkat kerajinan dan ketekunannya beribadah, suatu hari ia mendapat rezeki yang melimpah. Rezeki apa yang diperoleh oleh I Ceker Cipak? Ikuti kisahnya dalam cerita I Ceker Cipak berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah kampung di Pulau Dewata atau Bali, Indonesia, ada seorang pemuda tampan bernama I Ceker Cipak. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk di pinggir kampung. Ia dan ibunya sangat teguh memegang dan menjalankan dharma. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ibu dan anak tersebut mencari kayu bakar dan hasil-hasil hutan lainnya. Hidup mereka serba kekurangan. Oleh karena tidak ingin terus terbelenggu oleh keadaan tersebut, I Ceker Cipak memutuskan untuk berdagang jagung. Ia ingin pergi ke kota untuk membeli jagung untuk direbus dan dijual kembali. Bu, apakah I...
Lawar adalah makanan tradisional Bali berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui. Makanan ini digunakan sebagai sajian dan hidangan Bahan 1 : 3 btg kacang panjang, potong ukuran ½ cm,rebus asal layu. ½ btr kelapa agak muda,parut, sangrai. 3 siung bawang putih,iris tipis,goreng. 8 buah bawang merah,iris tipis, goreng. 2 butir cabe merah, buang bijinya, potong serong. 6 butir cabe rawit, iris. 3 sdt cabe kering giling. Penyedap rasa secukupnya Bawang goreng untuk taburan Bahan 2 : 250 gr daging ayam tanpa tulang,suwir2/iris tipis. penyedap rasa secukupnya 1 sdt air perasan jeruk nipis. 1 sdt garam. ½ sdt lada hitam, haluskan. Daun pisang untuk pembungkus Cara Membuat Lawar Ayam Khas Bali : Bahan 1 : Campurkan kacang panjang, kelapa, bawang merah, bawang putih,cabe d...
Keunikan Nasi Jinggo adalah kemasannya bungkus daun pisang dan sambalnya yang super pedas . Nasinya disajikan hanya sekepalan tangan orang dewasa, sementara lauk pauknya umumnya terdiri dari daging ayam suwir, mie goreng, dan tempe goreng. Tidak ada yang tahu pasti makna dari istilah Jinggo (Jenggo), namun konon berasal dari bahasa Hokkien jeng go yang artinya seribu lima ratus . Memang pada tahun 1997, ketika nasi ini mulai populer, sempat di bandrol dengan harga Rp 1.500, tapi sekarang rata-rata dijual di kisaran Rp 3,000 – Rp 5,000. Pelengkap : Nasi Putih Kering Tempe Ayam Pelalah Serundeng Sambal Sero Sambal Sero Bahan Sambal Sero: 5 bh cabai merah keriting, potong-potong 10 bh cabai rawit merah, potong-potong 1 sdt terasi ½ sdt garam &fra...
Belayag adalah makanan yang hanya ada di kabupaten Buleleng di provinsi Bali. Belayag sendiri hakikatnya merupakan sejenis lontong yang dibungkus dengan janur yang melilit-lilit lontong tersebut. belayag biasanya disajikan dengan kuah kental berwarna kuning, kelapa serut yang sudah di masak dan berbumbu, kacang goreng, tauge dan sedikit kangkung dan kripik ceker ayam. terdapat beberapa jenis belayag, seperti belayag kare dan belayag rambanan, yang membedakan jenis belayag itu adalah isian dan tingkat kekentalan kuahnya. rasa yang di tawarkan oleh makanan ini adalah rasa rempah-rempah yang kuat, sedikit pedas dan gurih beberapa tempat terkenal di Singaraja untuk menikmati belayag adalah di kawasan Pantai Penimbangan, di Taman Kota Singaraja dan di Jalan Gajah Mada Tempat yang Menyediakan: Warung Tipat Blayag Khas Tejakula Deli Alamat: Jl. Tukad Musi No.8, Panjer, Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80234 Telepon: 0812-3731-8389
Nasi Jenggo (atau nasi jinggo) adalah makanan khas Bali yang serupa dengan nasi kucing, namun lauk disediakan sangat berbeda, umumnya adalah mie goreng, sambal, serundeng, dan ayam yang disuwir-suwir pedas. Namun nasi jenggo dapat ditambahkan dengan telur, tempe, dan tahu. Nasi jenggo umumnya dibungkus dengan daun pisang. Sama seperti nasi kucing, porsi nasi jenggo sangat sedikit jadi kalau makan satu belum kenyang. RM/Toko yang Menyediakan: Nasi Jinggo Restaurant Address: Jalan Thamrin No.67, Pemecutan, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80231
Uler-uler adalah salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Demak tepatnya di Desa Jungsemi . Tradisi ini berkaitan dengan memetri desa atau selamatan seluruh warga desa dalam rangka menyambut tanam padi Tradisi uler-uler diadakan setahun sekali yang jatuh pada hari Jum’at Wage di bulan Rojab atau bertepatan dengan musim tanam padi. Adapun lokasinya adalah di bengkok atau persawahan desa (Lurahan) sehingga pada hari itu seluruh warga desa datang dengan membawa bermacam-macam makanan diantaranya uler-uler. Setelah seluruh warga desa berkumpul mulai acara Uler-uler (Tolak Bala) dilaksanakan dengan acara sambutan kepala desa, doa’a bersama dipimpin oleh ulama setelah itu kegiatan makan bersama dengan do’a bersama tersebut diharapkan hasil pertanian di desa Jungssemi bisa berlimpah atau meningkat dari tahun yang lalu. Selain itu berbagai macam penyakit yang menyerang tanaman dan juga warga bisa terhindarkan. Tradisi Ule...
Ayam Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh kabupaten di Bali. Salah satu produsen betutu adalah desa Melinggih, kecamatam payangan kabupaten Gianyar. Ayam betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual. Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali tapi juga tamu manca negara yang datang ke Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan/restoran. Betutu tidak tahan disimpan lama.