Langir Badong adalah jenis permainan tradisional yang dikembangkan oleh Bapak Ade Suarsa dari Sanggar Edas di Kota Bogor. Permainan ini diadopsi dari alat-alat musik tradisional yang dikemas dalam suatu penampilan dengan tata rias, musik dan properti tertentu. Adapun alat musik yang digunakan yakni gambang, kecrek, dogdog, dengan kohkol menjadi alat musik utama yang ditonjolkan. Kohkol adalah alat musik yang dibuat dari bambu. Saat ini Langir Badong sudah ditampilkan di berbagai macam festival kesenian daerah di berbagai kota di Indonesia.
Permainan Beklen merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan yang berumur 6-12 tahun. Jumlah pemain dalam permainan beklen ini biasanya 2 orang atau lebih. Alat yang digunakan dalam permainan ini diantaranya bola bekel dan 10 buah kuwuk. Bola bekel biasanya berdiameter 2-4cm dan berwarna warni. Sedangkan kuwuk berbentuk seperti keong laut yang berukuran kecil. Media yang digunakan hanya lantai yang rata. Cara bermain beklen adalah sebagai berikut. Melempar bola bekel hingga melambung lalu menyebarkan kuwuk di lantai saat bola masih melambung di udara, setelah bola terpantul sekali ke lantai dan kuwuk sudah menyebar, bola bekel harus ditangkap dengan menggunakan 1 tangan. Mengambil kuwuk secara satu persatu, kemudian dua-dua, lalu tiga-tiga, hingga kesepuluhnya diambil sekaligus secara bertahap dengan melempar bola bekel sampai melambung seperti saat memulai permainan. Berga...
Popolisian merupakan permainan antara kelompok polisi dan kelompok penjahat, pembagian kelompok biasanya 1:1 jika keseluruhan orang yg bermain berjumlah genap. Permainan ini cukup sederhana, sebelumnya mereka akan menentukan batas daerah mana saja yang boleh dilalui atau yang boleh digunakan. Jika sudah ditentukan, maka langsunglah mereka membagi kelompok, biasanya dengan cara gambreng. Jika sudah, kelompok penjahat akan mencari tempat persembunyian yg aman dengan diberi waktu sebelum kelompok polisi memulai pencarian. Jika sudah, kelompok polisi akan mencari keseluruhan kelompok penjahat tersebut, jika ditemukan, maka polisi harus cepat mengejarnya, karena kemungkinan penjahatnya lari. Cara menangkapnya pun cukup mudah, dengan cara memegang baju atau lengan atau bagian tubuh lain sembari berhitung 1 sampai 10, maka penjahat itu sudah dinyatakan tertangkap. Penjahat yang telah tertangkap, biasanya akan dibawa oleh polisi disalah satu tempat berkumpumpulnya polisi. Tetapi...
Pacici Cici Putri ini adalah permainan tradisional anak-anak perempuan dari suku Sunda zaman dahulu yang kini sudah jarang di mainkan oleh generasi anak-anak suku Sunda. Tatarucingan (read:permainan tradisional) dari suku Sunda ini bisa dimainkan oleh beberapa orang anak perempuan, jumlahnya tidak dibatasi. Salahsatu barang yang harus disiapkan untuk bisa memainkan permainan ini adalah kertas berukuran kecil yang sudah dikepal-kepal, atau benda kecil semacamnya. Cara permainannya adalah seperti berikut: Dari beberapa orang anak yang akan bermain, salahsatu dari mereka harus dipilih untuk menjadi Putri. Satu orang anak ini (Putri) akan berposisi seperti orang yang sedang sujud. Sedangkan teman-temannya yang lain akan duduk mengelilinginya sambil meletakkan salahsatu telapak tangan mereka di punggung anak yang menjadi Putri. Lalu mereka akan bernyanyi sambil mengelilingkan kertas kecil tadi. Nyanyian dari permainan ini seperti berikut : "Pacici cici putri Terelek kembang celempung Ama...
Bebentengan sering dikenal sebagai rerebonan di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain dikenal juga dengan nama pris-prisan, oal-palan, omer, dan jek-jekan . Bebentengan berasal dari kata "benteng" yang berarti pertahanan. Bebentengan adalan Dwipurwa (pengulangan suku kata pertama) dan berakhiran -an yang berarti menyerupai. Permainan ini memiliki relevansi dengan bangsa Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dulu, yakni pertahanan bangsa Indonesia saat melawan penjajahan Belanda dengan menggunakan benteng. Menurut Yayat Sudaryat, Guru Besar Sastra Universitas Pasundan Bandung, permainan bebentengan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Permainan bebentengan merupakan permainan yang memerlukan kecepatan, ketangkasan, kerja sama dan strategi yang baik antar anggota kelompok. Kedua tim, biasanya 4-8 orang, memiliki "benteng" masing-masing yang bisa berupa tiang, pohon, atau batu bata. Setiap anggota kelompok bertugas untuk menjaga benteng ji...
Pada kesempatan kali ini, saya akan memperkenalkan salah satu kebudayaan khas kota asal saya, kota Depok, yakni Silat Sinar Paseban atau biasa disebut Silat Paseban. Dalam hal ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Norman Hastra selaku Ketua LUMBUK (Lembaga Usaha Melestarikan Budaya dan Seni Kota Depok). Nama Silat Paseban diambil dari nama daerah di mana Guru Besar Bapak M. Saleh bin Salman/Mad Saleh bertempat tinggal, yaitu gang Paseban, Jakarta Pusat, yang didirikan pada tahun 1965. Pada saat ini Perguruan silat tersebut sudah nonaktif. Selanjutnya, perguruan silat itu diwariskan pada Ustadz Mahyullah/Ust. Lolo yang merupakan keponakan langsung dari Bapak M. Sholeh. Ustadz Lolo kemudian mengikrarkan perguruan silat tersebut sebagai sentra pelestarian Silat Paseban pada tahun 2015. Silat Paseban sendiri erat hubungannya dengan adat dan kebudayaan betawi. Hal itu dapat dilihat dari : acara buka palang pintu, acara rebut dandang, iring-iringan pengantin, rebana kitim...
Ngomong-ngomong tentang jengkol, kebanyakan orang langsung berfikir pada suatu makanan yang berbentuk gepeng berbelit, bau dan agak pahit. Yap, tapi sayangnya saya tidak akan membahas tentang jengkol tersebut, disini saya akan mencoba mengulas sedikit tentang permainan perepet jengkol khas Jawa Barat . Ngomong-ngomong soal nama, meskipun nama permainannya perepet jengkol namun permainan ini tidak sama sekali melibatkan jengkol. Perepet jengkol atau bisa disebut juga jejengkolan merupakan permainan tradisional Jawa Barat. Dimana permainan ini sangatlah sederhana, tidak memerlukan alat atau bahan apapun, dan hanya memerlukan 3 - 4 orang pemain. Cara bermainnya para pemain berdiri saling membelakangi satu sama lain kemudian para pemain tersebut berpegangan tangan untuk saling mengikat, kemudian salah satu kaki dari tiap-tiap pemain diangkat kebelakang dan saling berkaitan satu sama lain, jika sudah pada posisi yang benar dan pertahanan kaki sudah kuat lalu tangan dilepas dari gen...
Engklek gunung adalah sebuah permainan yang dulu saya mainkan bersama teman - teman sebaya. Engklek dalam Bahasa Sunda berarti berjalan dengan menggunakan satu kaki. Permainan ini di daerah lain mungkin memiliki nama yang berbeda. Cara memainkannya cukup mudah. Pertama, gambar dulu pola berupa kotak - kotak yang diahiri dengan bentuk setengah lingkaran -seperti pada gamba r . Ukuran kotak dapat kita buat sesuka hati -kan yang penting fun. Dulu kami sering menggunakan batu kapur dalam membuat pola karena saat itu sangat mudah menemukan batu kapur - batu kapur biasa digunakan untuk mencorat coret lantai, dinding, dan sebagainya. Setelah membuat pola, selanjutnya tinggal bermain. permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang atau lebih. Masing - masing pemain harus mempunyai batu gacoan terlebih dulu sebelum mulai bermain. Batu dilempar kekotak pertama, kemudian pemain dapat mulai melompat dari satu kotak ke kotak lain secara berurutan dengan cara 'engklek' sampai p...
Enggrang adalah salah satu jenis kesenian dan akhirnya menjadi permainan tradisional Indonesia yang dipengaruhi dan banyak terpengaruh budaya China. Enggrang berkembang tahun 1960-an di Kabupaten Karawang Jawa Barat ini dikenal sebagai suatu pertunjukan yang diiringi berbagai alat musik tradisional Jawa Barat yang biasa dimainkan dalam pertunkan. Namun, lama-lama berkembang menjadi permainan tradisional yang sering dimainkan oleh semua kalangan masyarakat bahkan diluar jawa barat Enggrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu...