TOTOPONG Sekilas tentang totopong Cara membuat totopong Sumber : Hasil wawancara dengan kak Dias Yudhistira, penggiat kebudayaan Sunda, anggota paguyuban Jaka Sunda, Juara F2LSN Kota dan berbagai macam prestasi kebudayaan. Video memiliki Hak Cipta, tidak untuk disebarluaskan tanpa seizin pemateri.
Penggunaan tudung konon merupakan budaya yang berasal dari daerah pesisir akibat pengaruh Melayu yang kemudian diadopsi oleh orang Dayak dan diberi hiasan/ornamen khas, hiasan tudung saji ini akan menunjukan status orang tersebut. Penggunaan tudung selain untuk menutup makanan, juga dipakai didalam aktifitas yang lain. Misal orang Banjar menggunakan tudung besar sebagai topi pelindung dari sinar matahari saat mereka mengarungi sungai menggunakan sampan, sedangkan di daerah Ngabang Kalimantan Barat, orang-orang Melayu menggunakannya sebagai penutup kepala pengantin wanita dan pria dalam acara pernikahan. Umumnya bahan yang digunakan untuk membuat tudung berasal dari jenis daun yang kaku sejenis daun pandan disebut mengkuang kadang juga bisa menggunakan daun lontar atau anyaman rotan seperti di Kalimantan Tengah. Kemudian tudung ini akan diberi hiasan dan ornamen motive floral dan geometris menggunakan biji-bijian, cangkang kerang, atau kancing. Umumnya bentuk tudu...
Terlupakan dan tidak terlintas dalam pemikiran kita bahwa ada suatu budaya kultur nasional yang sangat penting yaitu kebaya encim. Batik, kain songket, dan kebaya encim dan sarung nyonya adalah hasil budaya akulturasi budaya Jawa, Sumatra, Belanda dan Tionghoa. Terlintas bahwa mengapa batik itu dapat ditemui di negeri Tiongkok, Malaysia, Singapura dan sebagainya. Dikarenakan bahwa sebenarnya asal mula motif mendasar pakaian batik berasal dari negeri Tiongkok. Pada awalnya sejarah batik adalah Dari kain motif bunga berwarna pada pakaian wanita di negeri Tiongkok. Kemudian dibawa ke tanah jawa oleh saudagar negeri Tiongkok, pada awalnya kain ini dipersembahkan kepada penguasa kerajaan Majapahit. Kemudian melihat corak pakaiannya begitu indah, maka diperkenalkan kepada masyrakat Majapahit untuk mulai membuat garis motif dari simbol- simbol tanah Jawa sehingga munculah kain bernama batik. Batik dan kebaya encim dan sarung nyonya ada perbandingan dasar dari cara pemakai dan jenis kelaminny...
Pakaian adat/tradisional Papua Barat dinamakan dengan pakaian Serui. Pakaian adat Papua barat tidak terlalu jauh dengan pakaian adat Papua, pakaian adat laki-laki maupun perempuan tidak terlalu berbeda. Pada laki-laki dan perempuan sama memakai hiasan kepala berupa burung cendrawasih , bulu burung cendrawasih, rambut ijuk, burung kasuari dan anyaman daun sagu, hiasan pada tangan dan kaki berupa rambut ijuk ,dan bulu cendrawasih, hiasan kaki pun sama dengan tangan, dan hiasan didada berupa manik-manik. Pakaian laki-laki hanya menggunakan penutup bagian bawah yang dikenal dengan nama rok rumbai-rumbai yang terbuat dari rajutan daun sagu , mereka tidak memakai pakaian bagian atas untuk menutupi bagian dada mereka menggambar atau melukis motif atau corak tertentu. Pada saat penikahan laki-laki memegang perisai seperti panah dan tombak. Sedangkan , pakaian perempuan juga sama kayak laki-laki memakai rok rumbai-rumbai, memakai baju (ada yang te...
Teik terbuat dari tenunan kain yang berukuran kecil yang dipakai untuk menutup alat kelamin laki-laki. Ada juga yang memakai Umban. Umban adalah cawat tenunan berukuran 3 meter yang dipakai pada saat upacara adat. Laki-laki Tanimbar menambahkan kelengkapan busana yang khas yang akan dipakai oleh laki-laki Tanimbar. Kelengkapan yang digunakan meliputi, tatabun ulun, somalea dan kmwenga. Umpan. yaitu selembar kain tenun yang diikatkan di pinggang; tataban ulun yaitu kain penutup kepala. Somalea yaitu hiasan yang ditaru dikepala yang berasal dari burung cendrawasi. Tataban ulun yang dipakai oleh laki-laki Tanimbar melambangkan keberanian, kebesaran, dan keperkasaan sebagai seorang pemimpin, pahlawan, prajurit atau ketua adat. Sumber: http://budayatanimbar.blogspot.com/2012/05/sekilas-tentang-kebudayaan-tanimbar.html
Tais (kain tenun) terdiri atas dua jenis yaitu tais matan dan tais wangim. Tais matan adalah kain tenun yang dibuat dengan motif dasar bunga. Tais wangim adalah kain tenun asli. Warna dasar pada kain tenun yang biasanya dipakai dalam upacara adat pada umumnya adalah coklat, hitam kebiru-biruan, dan hitam. Pada masa lalu, keberadaan warna-warna pada tais (kain tenun), memiliki makna tersendiri yang selalu dikaitkan dengan status sosial seseorang dalam masyarakat. Golongan bangsawan selalu menggunakan tais (kain tenun) dengan warna dasarnya coklat. Seorang perempuan Tanimbar yang menggunakan kain tenun dengan warna dasar coklat menandakan bahwa orang tiu berasal dari keturunan bangsawan. Kelompok yang bukan keturunan bangsawan tidak boleh menggunakan kain tenun dengan warna dasar coklat. Tais (Kain tenun) dengan warna dasarnya coklat melambangkan kedudukan orang yang memakainya sebagai golongan bangsawan; orang tanimbar dari golongan menengah biasanya menggunakan kain tenun atau tai...
Jempang, Penutup Alat Vital Anak Di zaman dulu, anak anak bertelanjang. Nantilah mereka dewasa baru berpakaian. Tentu dahulu, belum ada celana dalam dan pampers. Meski demikian, kemaluan anak, terutama anak perempuan tetap ditutup. Untuk itu orang Bugis Makassar kuno membuat Jempang . Jempang, pada dasarnya adalah benda keras (bukan kain) yang berbentuk segitiga untuk menutup area vital anak. Pada kondisi terdesak, Jempang terbuat dari batok kelapa yang dibersihkan. Lalu sisi kiri kanannya diikat melingkari perut. Sehingga tergantung dan menutup kemaluan. Bagi orang orang tertentu, Jempang terbuat dari perak, emas atau gabungan keduanya. Jempang pada gambar diatas, terbuat dari perak dan ditengahnya dari emas. Di bagian atasnya terdapat silinder, tempat memasukkan tali. Yang kemudian tali itu dililitkan melingkar di perut anak. Meski fungsinya hanya sebagai alat penutup kemaluan anak, Jempang kadang dibuat dengan...
Di setiap daerah pasti ada permainan ini. Ada beberapa jenis “ Ogo ” dengan namanya masing-masing. Namun disini saya hanya menulis satu dari semua “ Ogo ” yang ada di daerah saya. Permainan ini dimainkan dengan cara melompat-lompat oleh dua orang atau dalam bentuk kelompok dengan menggunakan batu pipih kecil sebagai penanda pada setiap kotak “ Ogo ”. Pemain yang berhasil melewati satu kali putaran dengan mengambil batu diluargaris kotak terakhir tanpa melihat, dia berhak untuk menempati kotak pertama sebagai daerah miliknya. Pemain lain dilarang untuk menginjak daerah yang telah menjadi milik lawannya. Dan yang paling susah saat melompat ialah ketika beberapa kotak “ Ogo ” telah dikuasai oleh pemain lawan karena harus melompat pada daerah yang belum menjadi kekuasaannya. Tapi, biasanya pemain yang memiliki banyak daerah akan memberikan seperempat dari daerah terdekat kepada pemain lain sebagai daerah untuk melompat. Lebih sulitnya...
Pakaian Ta’a adalah pakaian adat yang khusus dikenakan oleh para perempuan Dayak di Kalimantan. Pakaian ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan pernik atau hiasan berupa manik-manik yang dijahit. Ta’a terdiri dari atasan dengan model menyerupai rompi (tanpa lengan), bawahan berupa rok dengan warna dan motif yang sama, serta penutup kepala berhias bulu burung enggang, dan aksesoris lainnya seperti gelang, kalung, dan manik-manik. Motif hiasan rompi dan rok Ta’a sangat kental dengan perpaduan warna-warna mencolok seperti putih, hijau, biru, merah, dan warna lainnya yang sangat kontras dengan warna kain rompi. Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-rumbai dengan warna motif yang sama. Perbedaan utama antara pakaian Sapei Sapaq dan Taa terletak pada motifnya. Untuk motif pakaian adat Kalimantan Utara, baik pada baju Ta’a maupun Sapei Sapaq sebetulnya terbagi menjadi 3, yaitu motif burung enggang, motif harimau atau hewan lainnya, ser...