×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pakaian Adat

Elemen Budaya

Pakaian Tradisional

Provinsi

DKI Jakarta

Asal Daerah

DKI Jakarta

Kebaya Encim dan Sarung Nyonya

Tanggal 21 Sep 2018 oleh Triasaananda .

Terlupakan dan tidak terlintas dalam pemikiran kita bahwa ada suatu budaya kultur nasional yang sangat penting yaitu kebaya encim. Batik, kain songket, dan kebaya encim dan sarung nyonya adalah hasil budaya akulturasi budaya Jawa, Sumatra, Belanda dan Tionghoa. Terlintas bahwa mengapa batik itu dapat ditemui di negeri Tiongkok, Malaysia, Singapura dan sebagainya. Dikarenakan bahwa sebenarnya asal mula motif mendasar pakaian batik berasal dari negeri Tiongkok. Pada awalnya sejarah batik adalah Dari kain motif bunga berwarna pada pakaian wanita di negeri Tiongkok. Kemudian dibawa ke tanah jawa oleh saudagar negeri Tiongkok, pada awalnya kain ini dipersembahkan kepada penguasa kerajaan Majapahit. Kemudian melihat corak pakaiannya begitu indah, maka diperkenalkan kepada masyrakat Majapahit untuk mulai membuat garis motif dari simbol- simbol tanah Jawa sehingga munculah kain bernama batik. Batik dan kebaya encim dan sarung nyonya ada perbandingan dasar dari cara pemakai dan jenis kelaminnya. Batik dikhususkan untuk pria, lain halnya pada jaman sekarang batik dapat digunakan oleh pria maupun wanita dan bahkan menjadi aksesori seperti: tas, dompet wanita, kipas, dan sebagainya, sedangkan kebaya dikhususkan untuk wanita. Yang saya bahas di artikel ini bukanlah batik, melainkan kebaya encim dan sarung nyonya. Banyak masyarakat Indonesia melupakan kain ini, kenapa diberi nama kebaya encim dan Sarung Nyonya?

Kata encim berasal dari julukan atau panggilan wanita yang sudah bekerluarga atau wanita usia paruh baya dari suku Tionghoa. Kata "encim" Sebenarnya tidak ada dalam kamus Mandarin Tionghoa, Pangilan "Encim" sebenarnya akulturasi bahasa Hokkian untuk" Cici" atau kakak perempuan. Dan bahasa lokal Betawi. Sehingga kita mengenal ada kalimat Betawi seperti "Engkong" yang berasal dari " Akung" dalam bahasa Mandarin untuk memanggil kakek. Pangilan "Encim" pada tempo dulu adalah panggilan terhormat untuk memangil seseorang yang dituakan. Lain halnya jaman sekarang Jika ada wanita paruh baya atau sudah menikah dari keturunan Tionghoa dipanggil "Encim" pasti marah, mengira penghinaan pada dirinya. Padahal tempo dulu pangilan "Encim" adalah pangilan terhormat.

sementara kebaya adalah pakaian adat Jawa dan Sumatra yang dikenakan oleh kaum bangsawan wanita pada jaman dahulu. Pada era penjajahan Belanda terutama lingkungan Tionghoa peranakan, kaum wanita Tionghoa peranakan 100% mengunakan kebaya, dalam kehidupan sehari - harinya. Kebaya encim sendiri mengalami penyebaran sehinga setiap daerah mengalami perubahan corak, motif, sampai warna, Penyebaran kebaya encim dan sarung nyonya ini meliputi daerah Sumatra, Kalimatan, Jawa, Bali Dan Khususnya Jakarta / Batavia.

Pada kalimat "Sarung nyonya" adalah dari kalimat nyonya adalah kalimat wanita yang paruh baya atau sudah menikah yang berasal dari bahasa Belanda. Pada lingkungan tionghoa peranakan ada yang dikenal istilah "BABAH dan NYONYA". Istilah ini sebenarnya tak hanya digunakan di Indonesia sendiri tetapi Malaysia, dan singapura, kalimat "BABAH dan NYONYA ",penjelasannya adalah untuk memanggil kaum pria keturunan Tionghoa dengan kalimat "BABAH" yang sudah menikah atau usia paruh baya. "Nyonya" pangilan wanita pada jaman Belanda untuk pangilan wanita bangsawan yang sudah menikah atau paruh baya.

"Sarung nyonya "itu sendiri dipakai pada bawahan wanita pada tempo dulu seperti layaknya rok wanita jaman sekarang, pemakaian sarung sendiri bisa dipakai oleh kaum wanita ataupun kaum pria, pengunaan sarung pada pria anda bisa lihat dalam budaya Betawi dan Sunda khususnya sampai sekarang. Dalam lingkungan Masyarakat Tionghoa peranakan khususnya wanita bawahan pakaiannya mengunakan sarung, ini dapat terlihat penyebarannya "Sarung Nyonya" di daerah Sumatra, jawa, Bali,Jakarta dan Kalimatan.

Motif atau corak sarung dan kebaya, bedanya kontras. Karena yang memakai batik ini biasanya berbeda, batik corak putih ini yang dikenal batik nyonya, dan hanya dipakai oleh orang Tionghoa. Baju kebayanya biasanya berwarna polos, kebanyakan putih, tapi ada yang berwarna muda, misalnya merah muda, hijau muda dan sebagainya, tapi pasti polos, bagian bawahnya tidak rata, tapi panjang di depan, jadi ujungnya agak lancip, biasanya diberi renda atau sulaman lain. Kebaya motif berkembang ada yang bermotif kembang biru, ini biasanya untuk orang tua.

Kesimpulan.

Kebaya encim dan sarung nyonya adalah aset nasional yang harus dilestarikan, kebaya encim ini sudah hampir punah seiring dengan kemajuan zaman. Banyaknya generasi muda sekarang, terutama generasi wanita sekarang baik tua ataupun muda, tidak mau memakai Kebaya Encim dan sarung Nyonya ini karena, menurut pandangan mereka memakai kebaya dan sarung nyonya adalah hal kuno dan tidak modern, padahal memakai kebaya encim bisa dimodifikasi dengan unsur modern dan akan tetap stylish dan fashionable yang autentik karena, terdapat unsur tradisional dan modernnya. Janganlah ketika aset budaya "Kebaya Encim dan Sarung Nyonya" direbut oleh negara lain dan diklaim salah satu budaya Nasional mereka, barulah kita marah mempeributkannya, dan mulai berbondong - bondong memakainya karena takut direbut dan dipatenkan oleh negara lain, seperti kejadian batik diakui sebagai aset budaya oleh negara tetangga. Jangan ada lagi perebutan aset budaya Nasional kembali, mari kita lestarikan "kebaya Encim" sebagai aset Nasional negara kita. Karena "Kebaya Encim dan sarung Nyonya" tidak dapat ditemukan dinegara manapun selain di Indonesia.

Sumber:https://www.mail-archive.com/budaya_tionghua@yahoogroups.com/msg35965.html

DISKUSI


TERBARU


Budaya adat bet...

Oleh Rizka Vivi Aurelia | 18 May 2024.
Seni pertunjukan dan Makanan khas betawi

Perkenalkan Saya Rizka Vivi Aurelia, Saat ini saya berusia 21 tahun, saya ingin mengikuti perlombaan dari budaya indonesia. semoga hasil dari editing...

Batik

Oleh Admin | 17 May 2024.
batik

....

Tarian Adat Bia...

Oleh Amon Kapisa | 17 May 2024.
Tarian Adat

Mengenal Makna hingga Pola Tari Yospan Khas Papua Salah satu seni tari yang cukup populer dari Indonesia timur adalah Tari Yospan . Pada materi ke...

Tarian Adat Bia...

Oleh Amon Kapisa | 17 May 2024.
Tarian Adat

Mengenal Makna hingga Pola Tari Yospan Khas Papua Salah satu seni tari yang cukup populer dari Indonesia timur adalah Tari Yospan . Pada materi ke...

Makanan Khas Je...

Oleh Yaemmm | 10 May 2024.
Makanan daerah

Horog-Horog adalah makanan khas Jepara sebagai sumber karbohidrat dapat menjadi pengganti nasi. Bahan utamanya adlah tepung yang terbuat dari pohon a...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...