Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Aksesoris Kalimantan Selatan Kalimantan
TUDUNG KHAS KALIMANTAN
- 23 Agustus 2018

Penggunaan tudung konon merupakan budaya yang berasal dari daerah pesisir akibat pengaruh Melayu yang kemudian diadopsi oleh orang Dayak dan diberi hiasan/ornamen khas, hiasan tudung saji ini akan menunjukan status orang tersebut.

Penggunaan tudung selain untuk menutup makanan, juga dipakai didalam aktifitas yang lain. Misal orang Banjar menggunakan tudung besar sebagai topi pelindung dari sinar matahari saat mereka mengarungi sungai menggunakan sampan, sedangkan di daerah Ngabang Kalimantan Barat, orang-orang Melayu menggunakannya sebagai penutup kepala pengantin wanita dan pria dalam acara pernikahan.

Umumnya bahan yang digunakan untuk membuat tudung berasal dari jenis daun yang kaku sejenis daun pandan disebut mengkuang kadang juga bisa menggunakan daun lontar atau anyaman rotan seperti di Kalimantan Tengah. Kemudian tudung ini akan diberi hiasan dan ornamen motive floral dan geometris menggunakan biji-bijian, cangkang kerang, atau kancing. Umumnya bentuk tudung saji Kalimantan berbentuk bulat kadang juga oval. Penulis ketika masih kecil masih melihat tudung ini dan menggunakannya tetapi saat ini tudung ini mungkin sudah sangat jarang dan susah ditemui lagi.

Setiap sub suku Dayak akan memiliki gaya khasnya masing-masing untuk menghiasi tudung sajinya, berikut ini beberapa dokumentasi style tudung saji khas Dayak:

Umumnya bahan yang digunakan untuk membuat tudung berasal dari jenis daun yang kaku sejenis daun pandan disebut mengkuang kadang juga bisa menggunakan daun lontar atau anyaman rotan seperti di Kalimantan Tengah. Kemudian tudung ini akan diberi hiasan dan ornamen motive floral dan geometris menggunakan biji-bijian, cangkang kerang, atau kancing. Umumnya bentuk tudung saji Kalimantan berbentuk bulat kadang juga oval. Penulis ketika masih kecil masih melihat tudung ini dan menggunakannya tetapi saat ini tudung ini mungkin sudah sangat jarang dan susah ditemui lagi.

Setiap sub suku Dayak akan memiliki gaya khasnya masing-masing untuk menghiasi tudung sajinya, berikut ini beberapa dokumentasi style tudung saji khas Dayak:

Tudung Saji dari Sampit, Kalimantan Tengah - terbuat dari daun lontar dihiasi dengan manik-manik, cangkang kerang, biji-bijian & plat mika dengan diameter 60cm

Tudung Saji dari Sampit, Kalimantan Tengah – terbuat dari daun lontar dihiasi dengan manik-manik, cangkang kerang, biji-bijian & plat mika dengan diameter 60cm

Tudung Saji dari Kalimantan Selatan dihiasi dengan manik-manik & plat mika, dimeter 35cm

Tudung Saji dari Kalimantan Selatan dihiasi dengan kancing, dimeter 35cm

Tudung Saji yang digunakan dalam ritualn Suku Melanau di Serawak

Tudung Saji yang digunakan dalam ritual Suku Melanau di Serawak

Tudung saji yang terbuat dari anyaman rotan dengan menggunakan 3 warna - Dayak Ngaju - Kalimantan Tengah

Tudung saji yang terbuat dari anyaman rotan dengan menggunakan 3 warna – Dayak Ngaju – Kalimantan Tengah

Tudung saji tanpa ornamen - Banjarmasin

Tudung saji tanpa ornamen – Banjarmasin

Tudung saji yang terbuat dari daun pandan berbentuk agak kerucut dengan diameter 44 cm - Sabah

Tudung saji yang terbuat dari daun pandan berbentuk agak kerucut dengan diameter 44 cm – Sabah

Tudung saji yang digunakan dalam upacara pernikahan, bagian dalamnya anyaman rotan dan bagian luarnya dari duan pandan diberi pewarna alami.

Tudung saji yang digunakan dalam upacara pernikahan, bagian dalamnya anyaman rotan dan bagian luarnya dari duan pandan diberi pewarna alami.

Tudung saji berbentuk oval - Banjarmasin

Tudung saji berbentuk oval – Banjarmasin

Gaya Tudung Saji di Hulu Mahakam

Gaya Tudung Saji di Hulu Mahakam

Gaya Tudung Saji di Hulu Mahakam

Gaya Tudung Saji di Hulu Mahakam

Gaya Tudung Saji di Hulu Mahakam

Gaya Tudung Saji di Hulu Mahakam

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/13/tudung-khas-kalimantan/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline