23 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Perhiasan Sasak
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Perhiasan sehari-hari a. Pasek punjung Perhiasan yang biasa digunakan sebagai penguat sanggul dan sebagai hiasan terbuat dari perak atau emas, perhiasan ini digunakan oleh wanita. b. Onggar-onggar Merupakan hiasan yang digunakan oleh wanita, diselipkan pada sanggul adalah kembang emas, terbuat dari lempengan kuningan atau besi tipis yang disepuh emas. 16 c. Jepun Sejenis kembang biasanya digunakan di kepala oleh wanita sebagai hiasan. d. Sengkang gigi dua olas Perhiasan ini biasanya digunakan pada telinga olaeh para wanita sasak disebut demikian karena gigi-gigi yang memegang permatanya ada 12. e. Sengkang mawar Perhiasan ini penggunaannya sama dengan sengkang gigi dua olas yaitu digunakan pada telinga, di sebut sengkang mawar karena bentuknya seperti bunga mawar. f. Kancing rupiah emas Perhiasan yang terbuat dari emas biasanya digunakan pada baju wanita. g. Kalong ringgit Perhiasan yang bahannya dari emas murni digunakan di leher, kalung ini dari ringg...

avatar
Maharani
Gambar Entri
Rimpu, Hijab Tradisional Bima
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Rimpu adalah pakaian adat khas yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Rimpu dibentuk dengan menggunakan 2 kain tenun khas Bima yang di kenal dengan nama "Tembe Nggoli" yang terkenal 'adem' ketika digunakan pada saat hawa panas dan 'hangat' disaat hawa dingin. Yang unik dari Rimpu adalah pakaian ini seolah sedang mengajarkan bagaimana syariat Islam diterapkan di masyarakat Bima. Dulu(sayangnya saat ini sudah sangat jarang), bagi seorang wanita Bima ketika hendak keluar rumah maka biasanya mengenakan rimpu. Rimpu sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Rimpu Mpida adalah jenis Rimpu yang ada cadarnya, biasanya diperuntukkan bagi wanita Bima yang belum menikah. Sedangkan RImpu Colo adalah jenis Rimpu yang tidak menggunakan cadar, umumnya Rimpu Colo digunakan oleh wanita Bima yang telah berumah tangga.  Semoga Bima sampai kapanpun akan tetap menjadi Bima dengan keluhuran budaya berpadu dengan nilai keislaman yang indah teta...

avatar
Ugyastro
Gambar Entri
Rimpu mbojo
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

SEJARAH SINGKAT RIMPU BIMA Awal pertama kali munculnya Rimpu dibima seiring masuknya penyebaran islam pada hari kamis tanggal 5 juli 1640 M, atau bertepatan pada tanggal 15 Rabiúl Awal 1050 H. Rimpu Mbojo merupakan busana adat tradisional yang mengenangkan perkembangan adat harian yang telah mendasari munculnya perkembangan keagamaan setelah berkembangnya masa kesultanan sebagai indentitas wanita muslim Mbojo pada zaman dulu. Di mana masayarakat Mbojo pada waktu penyebaran ajaran islam, rimpu menjadikan suatu polararitas keagamaan mereka dalam rangka mengembangkan suku budaya. Masuknya Rimpu dibima sangatlah kental setelah muncul peradaban dan penyebaran islam di disuatu wilayah Bima, Kabupaten Bermatoka Maja Labo Dahu. Di mana wanita Dana Mbojo mamakai Rimpu setelah datangnya pedagang islam ke Bima dengan mengedentikan pakain Arab. Arab yang dikenal sebagai Agama Islam yang patuh dianut. Konon, Rimpu menjadikan salah satu pra sejarah bima setelah muncu...

avatar
Fannya_anr
Gambar Entri
Kain Songket Pringgasela
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Kain Tenun khas yang berasal dari kecamatan Pringgasela, Kab. Lombok Timur adalah kain tenun khas yang memiliki motif khusus dengan daerah lainnya di Lombok dimana Kain Pringgasela biasanya menggunakan motif bunga dan tumbuhan alam di daetah Pringgasela dan pewarnaan alami menggunakan bahan alami seperti Kembang Koak Kaok yg hanya tumbuh sekali dalam setahun.

avatar
Rahmat96
Gambar Entri
Pakaian Adat Lombok
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Suku sasak merupakan suku bangsa yang mendiami pulau lombok, Nusa Tenggara Barat. Seperti daerah lain di Indonesia, masyarakat suku sasak juga memiliki berbagai tradisi dan kebudayaan yang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang tertanam dalam kehidupan masyarakat suku sasak. Salah satunya terdapat pada pakaian adat tradisional suku sasak yang biasa dikenakan pada berbagai upacara atau ritual adat tertentu. Berbagai kelengkapan yang terdapat pada pakaian adat kaum pria suku sasak diantaranya sapuk, baju pegon, leang, kain dalam dengan wiron, keris serta selendang umbak. Pakaian Adat Pria Suku Sasak  Capuq atau Sapuk Sapuk merupakan mahkota yang digunakan sebagai lambang penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjaga pemikiran pemakainya dari hal-hal yang kotor dan tidak baik. Sekilas bentuk sapuk yang dikenakan oleh masyarakat suku sasak tidak jauh berbeda dengan ikat kepala dari Bali. Untuk penggunaan sehari-hari jenis sapuk yang digunakan yaitu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pakaian Adat Wanita Mbojo
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Pada masa lalu, wanita Mbojo memiliki tata busana harian yang terdiri dari Baju Bodo atau Baju Poro yaitu baju berlengan pendek yang mendapat pengaruh dari Makasar. Warna baju Bodo  melambangkan status pemakaianya. Baju Poro berwarna merah adalah untuk para gadis. Baju Poro berwarna hitam dan ungu adalah untuk kaum ibu. Sedangkan warna kuning dan hijau adalah untuk wanita keluarga sultan. Di ujung lengan baju di pasang “Satampa baju”, berfungsi sebagai penutup lengan dan juga sebagai asesoris. Tetapi pada masa kini, seiring pesatnya pemakaian Jilbab, untuk menutup lengan hingga pergelangan tangan, kaum wanita menggunakan manset penutut dengan berbagai macam warna yang disesuaikan dengan warna baju poro. Demikian juga masalah warna, wanita Mbojo sudah tidak lagi mengikuti aturan dan tata cara masa lalu. Warna Baju Bodo sudah disesuaikan dengan selera zaman. Untuk pakaian bawah, pada masa lalu menggunakan Tembe su’i atau tembe songke (sarung songket), warna...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Pakaian Adat Pria Mbojo
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Pada masa lalu, pria Mbojo memiliki ragam tata busana baik busana harian, upacara adat seperti khitanan, khatam Alqur’an, pernikahan, maupun tata busana pria sebagai pejabat di kesultanan Bima. Khusus untuk busana pengantin laki-laki dan pejabat kesultanan, akan diulas pada tulisan lainnya tentang pakaian adat pengantn Mbojo maupun pakaian para pejabat kesultanan Bima. Pakain adat harian untuk pria Mbojo menggunakan Jas tutup putih dan destar Songket. kancingannya terbuat dari perunggu atau perak. Bagi para bangsawan tinggi dibuat dari emas. Destar songket atau Sambolo Songke dengan warna dasar hitam dan merah tua. Di bawahnya kadang dengan celana hitam maupun dengan sarung. Motif dan warna sarung beragam seperti rebung (kakando), pado waji (jajaran genjang) yang dihiasi dengan sulaman benang emas dan perak. Tapi sekarang, motif sarung sudah berkembang dengan berbagai ragam motif. M. Hilir Ismail mengemukakan, cara pemakaian destar atau Sambolo bedasarkan status sosial...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Ro'o Dau
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Menyambangi kampung Sangiang darat, saya mendapatkan dua sarung yang usianya sudah tua dan bahannya murni dari kapas di pulau sangiang dan proses pembuatannya melewati 12 tahapan secara tradisional dengan alat yang sederhana dan pewarna alami yang dikenal dengan Ro o Dau. Proses pembuatan sarung atau tembe diawali dari weha wunta atau mengambil kapas. Kemudian dilanjutkan dengan Klisi yaitu proses membersihkan wunta. Pembersihan lanjutan dikenal dengan Lili dan Mbenti. Kapas yang sudah melewati proses pembersihan itu dilakukan Kandili, kemudian dilanjutkan proses pengolahan kapas menjadi benang yang disebut Medi.setelah itu direntangkan yang disebut dengan Ale. Proses selanjutnya disebut dengan Nggoha yaitu membasahi dan melicinkan benang dengan Air beras yang sudah masak atau Oi Ncidi. Kemudian benang dijemur sampai betul betul kering.Tahapan ke 9 adalah melakukan kiri dengan Alat yang disebut Langgiri. Kemudian dilakukan proses Ngane dan Luru dengan membentangkan benang sesuai...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Lupe, Jas Hujan Tradisional dari Mbojo
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Pada umumnya Kerajinan tradisional adalah proses pembuatan atau pengadaan peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, alat-alat transportasi dan lain sebagainya. Proses pembuatannya harus berpedoman pada nilai dan norma budaya, sebab semua perlengkapan hidup yang dibuat, merupakan salah satu unsur budaya. Ketrampilan yang dimiliki oleh para pengrajin, diperoleh dari warisan leluhur, tanpa melalui pendidikan formal. Bermodalkan ketrampilan yanng dimiliki, mereka mampu membuat berbagai jenis barang, walau dengan peralatan yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan, mudah diperoleh disekitar lingkungannya, antara lain Tumbuh-tumbuhan, Logam, Batu-batuan, tulang dan Kulit hewan dan sebagainya. Kerajinan tradisional Mbojo kaya dengan jenis dan bentuknya. Bukan hanya tahan lama dan kuat, tetapi juga mengandung nilai seni budaya yang tinggi. Karena itu kerajinan tradisonal Mbojo harus dilestarikan oleh Pem...

avatar
Arum Tunjung