Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional Nusa Tenggara Barat Bima
Ro'o Dau
- 12 Juli 2018

Menyambangi kampung Sangiang darat, saya mendapatkan dua sarung yang usianya sudah tua dan bahannya murni dari kapas di pulau sangiang dan proses pembuatannya melewati 12 tahapan secara tradisional dengan alat yang sederhana dan pewarna alami yang dikenal dengan Ro o Dau.

Proses pembuatan sarung atau tembe diawali dari weha wunta atau mengambil kapas. Kemudian dilanjutkan dengan Klisi yaitu proses membersihkan wunta. Pembersihan lanjutan dikenal dengan Lili dan Mbenti. Kapas yang sudah melewati proses pembersihan itu dilakukan Kandili, kemudian dilanjutkan proses pengolahan kapas menjadi benang yang disebut Medi.setelah itu direntangkan yang disebut dengan Ale. Proses selanjutnya disebut dengan Nggoha yaitu membasahi dan melicinkan benang dengan Air beras yang sudah masak atau Oi Ncidi. Kemudian benang dijemur sampai betul betul kering.Tahapan ke 9 adalah melakukan kiri dengan Alat yang disebut Langgiri. Kemudian dilakukan proses Ngane dan Luru dengan membentangkan benang sesuai ukuran sarung yang akan ditenun. Lalu proses ke 12 adalah menenun.

Moe Sandu 70 tahun warga RT 24 desa Sangiang menceritakan bahwa sarung yang berwarana hitam di bawah ini telah ada sebelum zaman penjajahan Jepang dan ditenun di pulau Sangiang. Ini berarti sarung atau Tembe Me e ini sudah berusia lebih dari 70 tahun. Sedangkan sarung bwrwarna putih dan bergaris kotak kotak biru, merah dan hitam itu dibuat sebelum erupsi Sangiang pada tahun 1985. Sejak saat itulah warga sangiang tidak lagi bercengkrama dengan gunung sangiang.Mereka dipindahkan ke Sangiang darat Sarung sarung itu adalah kenangan Moe Sandu dengan sang Ancala Sangiang. Zat pewarna untuk sarung putih ini memang sudah tidak lagi menggunakan pewarna dari Ro o Dau, tetapi sudah menggunakan pewarna buatan. Tapi bahan pembuatannya adalah dar kapas atau yang dikenal dengan Wunta yang masih tumbuh di pulau Sangiang.

Sarung Tua dari Sangiang dengan bahan asli dari kapas dan proses pembuatannya yang panjang dan lama serta menguras tenaga adalah kenangan sejarah, betapa nilai nilai itu masih hidup hingga kini dan tetap bertahan dalam gempuran industri moderen.

Penulis : Alan Malingi

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel