Hihid adalah suatu alat tradisional semacam kipas yang pada umumnya digunakan untuk memberi asupan udara pada bara api supaya tetap menyala ketika sedang membakar makanan. Bentuknya persegi empat, terbuat dari bambu yang dianyam, dan salah satu sisi panjang diberi bingkai bilah bambu sebagai pegangan. Selain digunakan untuk mempertahankan aliran udara pada pembakaran arang, hihid juga sering digunakan untuk mendinginkan makanan yang panas seperti nasi yang baru saja matang. #OSKMITB2018
Rumah adat Betawi sendiri terbagi menjadi tiga jenis menurut tata ruang dan bentuk bangunannya yaitu rumah Gudang, rumah Joglo, dan rumah Bapang atau yang lebih dikenal dengan rumah Kebaya. Tata letak ketiga rumah itu hampir sama, terdiri dari ruang depan (serambi depan), ruang tengah (ruang dalam), dan ruang belakang. Pada rumah gudang, ruang belakang secara abstrak berbaur dengan ruang tengah dari rumah sehingga terkesan hanya terbagi dalam dua ruang, ruang depan dan tengah. Bentuk ukiran pada rumah-rumah Betawi berbentuk sederhana dengan motif-motif geometris seperti titik, segi empat, belah ketupat, segi tiga, lengkung, setengah bulatan, bulatan, dan sebagainya. Ukiran biasanya diletakkan pada lubang angin, kusen, daun pintu atau jendela, dan tiang yang tidak tertutup dinding. Ukiran Tapak Dara Masyarakat Betawi dikenal pandai bercocok tanam. Di halaman rumah mereka selalu asri dengan tanaman mulai dari tanaman hias, buah, sayur, hingga obat-obatan. Dahulu, mereka memanfaatk...
PAYUNG LUKIS TAKUT AIR KHAS JUWIRING YANG MENDUNIA Jika ada yang menyebut daerah Juwiring pasti sebagian besar akan bertanya-tanya di manakah daerah itu. Sebenarnya daerah tersebut tidak terlalu jauh dari Klaten dan Solo. Jika anda akan pergi ke Solo dari arah Klaten, saat sesampai di daerah Gatak Kecamatan Delanggu, anda tinggal membelok ke arah kanan dan sekitar 26 km anda akan sampai di sentral payung yang unik ini. Payung Lukis Ngudi Rahayu merupakan sentral payung unik khas Juwiring yang terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Tidak hanya di Desa Tanjung, bahkan di dua desa lainnya yaitu Desa Kwarasan dan Desa Kenaiban hampir semua warga terlibat dalam produksi payung unik tersebut. Payung ini unik dan khas, mulai dari bahan, bentuk, corak hingga warna. Sudah sejak tahun 1970 warga di tiga desa tersebut menggantungkan nasibnya dengan membuat payung, namun dahulu payung terbuat dari kertas semen dan difungsikan untuk payung hujan. Namun karena pay...
Plered, Surga Gerabah Ketika saya berkunjung ke Sentra Industri Keramik Plered di Purwakarta, Jawa Barat dalam rangka studi lapangan, saya melihat sendiri dan mempelajari proses pembuatan kerajinan gerabah atau keramik. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk berbagi ilmu yang telah saya dapat kepada pembaca sekalian. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Pada tahap ini, semua bahan yang diperlukan seperti tanah liat disiapkan sesuai dengan jumlah yang akan dibentuk, beserta peralatan yang dibutuhkan seperti meja putar atau cetakan, tergantung dari bentuk kerajinan yang akan dibuat. Kemudian tahap pembentukan. tanah liat yang telah disiapkan kemudian dibentuk sesuai dengan keinginan kita seperti guci, vas bunga, atau hiasan dari tanah liat yang dapat berbentuk hewan seperti kura-kura atau berbentuk seperti bunga dan daun sesuai hasil yang diinginkan. Tanah...
Di Kampung Todo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdapat beberapa rumah adat yang hanya dijadikan tempat wisata. Di salah satu rumah adat tersebut, yaitu rumah kepala suku, terdapat senjata, kain tradisional, dan gendang yang terbuat dari kulit manusia. Gendang tersebut berasal dari kulit manusia yang diawetkan. Gendang tersebut berasal dari kulit perempuan yang berasal dari wilayah tersebut. Menurut kepercayaan warga, dahulu ada putri cantik. Putri cantik tersebut konon katanya banyak disukai oleh para raja di sana, tetapi dia tidak menerima satu pun. Oleh karena sikap putri tersebut, terdapat sealah seorang raja yang dendam. Raja tersebut adalah raja Bima yang berasal dari daerah Sumbawa. Saking cintanya sang raja, ia bahkan sampai meminta kepada ayah sang putri untuk membunuh anaknya dengan cara berpura-pura mencari kutu di rambut sang putri lalu mencabut rambut sang putri dengan sangat keras sehingga sang putri langsung meninggal. Setelah rencananya berhasil, sang raja ya...
Boboko adalah tempat untuk mencuci atau membersihkan beras, bisa juga disebut sebagai wadah nasi. Boboko terbuat dari bambu yang dibelah belah kemudian dianyam sampai rapat, bentuknya bundar cembung dengan kaki segi empat yang biasa disebut sebagai soko. Sisi permukaan wadah diberi wengku dililitkan dengan bambu tali. Nenek moyang kita dahulu sudah memiliki pengetahuan yang luar biasa, buktinya mereka berfikir untuk menciptakan alat yang dapat membantu dalam kegiatan mereka. Pada zaman itu sudah mulai berkembang pengetahuan tentang anyaman, yaitu sejumlah benda yang berbentuk lembaran baik berupa daun, bambu, kulit kayu atau apapun yang disatukan dan saling menganyam sehingga membentuk aneka benda yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan saat itu. Pada masyarakat Sunda, boboko digunakan juga untuk menyimpan barang makanan yang akan dikirimkan ke tetangga atau saudara. Boboko atau dalam bahasa indonesia adalah bakul nasi memiliki banyak kegunaan, yaitu sebagai pe...
Payung geulis merupakan payung khas yang terdapat di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Payung ini sering digunakan pada masa hindia belanda dan dipergunakan oleh orang orang bangsawan saat itu. Arti nama payung geulis diambil dari kata payung yang elok akan keindahan dengan warna yang bervariatif serta bernilai estetik. Payung geulis terbuat dari bahan bambu yang dibuat seperti rangka payung dan dipasang dengan kain dan kertas. Lalu diberi tambahan benang warna warni di setiap rangka bambunya untuk menambah kesan indah pada payung geulis. Untuk pemrosesannya menggunakan sinar matahari langsung dikarnakan pembuatannya manual tanpa mesin #OSKMITB2018
Payung geulis merupakan payung khas yang terdapat di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Payung ini sering digunakan pada masa hindia belanda dan dipergunakan oleh orang orang bangsawan saat itu. Arti nama payung geulis diambil dari kata payung yang elok akan keindahan dengan warna yang bervariatif serta bernilai estetik. Payung geulis terbuat dari bahan bambu yang dibuat seperti rangka payung dan dipasang dengan kain dan kertas. Lalu diberi tambahan benang warna warni di setiap rangka bambunya untuk menambah kesan indah pada payung geulis. Untuk pemrosesannya menggunakan sinar matahari langsung dikarnakan pembuatannya manual tanpa mesin #OSKMITB2018
Lakuer atau leker adalah Kerajinan khas Palembang dalam bentuk alat-alat rumah tangga mulai dari meja, kursi, lemari sampai hiasan dinding. Lakuer adalah kerajinan yg berbahan dasar kayu dan getah sebagai pelapis benda tersebut. Getah yg dipakai pada kerajinan lakuer adalah getah/damar yg dihasilkan oleh sejenis serangga ( Laccifer lacca ).Di Sumatra Selatan pohon tumbuhan tempat bertenggernya serangga ini dikenal dengan nama pohon kemalo. Orang-orang Palembang menyebut Mebel ini Rek atau Lakuer, karena warnanya yang kuning berkilau. Warna-warna Lakuer seperti ini akibat dari pengaruh budaya Tionghoa pada zaman dahulu. Mabel Lakuer menggunakan 3 Warna yang berbeda, yaitu Merah, Hitam dan Emas. Warna Hitam digunakan sebagai warna dasar pada mebel. Warna merah dan emas menjadi warna hiasan. Biasanya, hiasan Lakuer berupa gambar sulur tanaman. Tekadang, warna Merah juga digunakan sebagai warna dasar mebel, malah warna hitam yang dijadikan untuk menggambar garis luar hiasan...