Lakuer atau leker adalah Kerajinan khas Palembang dalam bentuk alat-alat rumah tangga mulai dari meja, kursi, lemari sampai hiasan dinding. Lakuer adalah kerajinan yg berbahan dasar kayu dan getah sebagai pelapis benda tersebut. Getah yg dipakai pada kerajinan lakuer adalah getah/damar yg dihasilkan oleh sejenis serangga (Laccifer lacca).Di Sumatra Selatan pohon tumbuhan tempat bertenggernya serangga ini dikenal dengan nama pohon kemalo.
Orang-orang Palembang menyebut Mebel ini Rek atau Lakuer, karena warnanya yang kuning berkilau. Warna-warna Lakuer seperti ini akibat dari pengaruh budaya Tionghoa pada zaman dahulu. Mabel Lakuer menggunakan 3 Warna yang berbeda, yaitu Merah, Hitam dan Emas. Warna Hitam digunakan sebagai warna dasar pada mebel. Warna merah dan emas menjadi warna hiasan. Biasanya, hiasan Lakuer berupa gambar sulur tanaman. Tekadang, warna Merah juga digunakan sebagai warna dasar mebel, malah warna hitam yang dijadikan untuk menggambar garis luar hiasan Lakuer. Yang pastinya, diantara ketiga warna tersebut, hanya warna Emas yang paling berkilau. Itulah yang menjadi penyebab ciri khas dari salah satu Seni budaya Palembang ini, yaitu Lakuer.
Kerajinan Lakuer Palembang ini kebanyakannya diaplikasikan pada produk kebutuhan rumah tangga dan sarana upacara pernikahan. Produk-produk ini terbuat dari bahan kayu mahoni, tembesu dan sungkai. Lakuer juga dijadikan salah satu souvenir dari Asian Games 2018 yg diselenggarakan di Palembang. Lakuer juga pernah diberikan sebagai souvenir Sea Games XXVI sampai Parlemen Negara-Negara Islam Dunia di Sumsel membuat kerajinan ini diboyong oleh para peserta event internasional tersebut.
Dahulu, hampir setiap rumah orang Palembang memajang Lakuer di Rumahnya masing-masing. Lakuer dahulu menjadi barang yang paling dibanggakan oleh orang Palembang. Jika kalian ingin melihat Lakuer Asli Palembang, kalian bisa pergi kerumah Bari (rumah tua khas Palembang), dirumah tersebut banyak Lakuer-lakuer peninggalan kakek nenek dari palembang jaman dulu. Tetapi kita masih bisa menikmati kerajinan Lakuer ini di tempat bersejarah khas kota Palembang, seperti di Museum Sultan Machmud Badaruddin II, Museum Balaputera Dewa, Rumah Limas dan rumah-rumah Adat khas Kota Palembang.
Proses Pembuatan Lakuer
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang